AUTHOR POV
Pagi hari Pak Faisal terlihat sibuk mengemasi pakaiannya ke dalam tas ransel. Bari dan Reza masih tidur dikamar masing-masing. Setelah selesai mengemas Pak Faisal pergi mengetuk pintu kamar Bari sambil memanggil namanya. Bari jadi terbangun dari tidur lelapnya. Kemudian dia berdiri dan membuka pintu kamarnya.
"Pagi-pagi ada apa ayah?" tanya Bari yang masih mengantuk.
"Ayah mau pergi menyusul ibu kamu ke tempat nenek," balas Pak Faisal.
"Nenek kan lagi sakit, ayah juga mau silaturahmi ke nenek setelah lama merantau di kota," tambahnya lagi.
"Oh, ayah pergi berapa hari?" tanya Bari yang terlihat sedih, tapi ada rasa senang di dalam hatinya.
"Ayah pergi 2- hari," balas Pak Faisal.
"Iya ayah," ucap Bari.
Setelah itu Pak Faisal berjalan keluar rumahnya meninggalkan Bari. Tak lupa Bari salim ke ayahnya sebelum pergi dan Pak Faisal menitipkan kunci rumah kepadanya. Reza masih saja tetap tertidur dikamarnya. Bari kemudian mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Bari memilih mandi sekarang karena takut jika tidur lagi akan membuatnya bangun kesiangan dan terlambat masuk sekolah.
Selesai mandi, Bari memasukkan buku-buku ke dalam tasnya dan pergi ke dapur untuk mengambil sarapan. Sebelumnya Pak Faisal sudah memasak sehingga Bari hanya perlu mengambil nasi dan lauk. Bari menikmati sarapan paginya di ruang tengah sambil menonton acara kartun kesukaannya. Selesai sarapan Bari langsung berangkat ke sekolah.
...
Jam istirahat berbunyi menandakan jam pelajaran telah selesai. Guru yang mengajar mulai merapikan peralatannya dan berjalan keluar kelas. Sebagian murid-murid mulai berjalan keluar kelas menuju kantin. Sebelum keluar kelas untuk ke kantin, Bari mengajak teman dekatnya untuk main ke rumahnya waktu sore hari.
"Nanti sore kalian main ke rumahku ya, kita main UNO," ajaknya ke Aditya, Bintang dan Fabian.
"Ok, nanti kita mampir," jawab Bintang.
Murid-murid memang dilarang membawa mainan seperti kartu ke sekolah. Jika ketahuan bermain kartu di sekolah meskipun di waktu istirahat atau jam kosong. Maka kartu akan disita dan murid-murid yang bermain akan diberi hukuman sesuai peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, Bari mengajak temannya untuk main di rumahnya. Setelah itu mereka berempat pergi ke kantin bersama.
REZA POV
Saat aku terbangun aku langsung melihat jam di kamarku yang menunjukkan pukul 9 pagi. Lalu aku membuka gorden dan jendela di kamar agar cahaya dan udara luar bisa masuk ke dalam. Aku pun keluar kamar untuk sekedar basa basi mengucapkan selamat pagi ke Pak Faisal, tetapi aku tidak melihat Pak Faisal di dalam rumah. Aku tidak bertanya-tanya kalau Bari tidak ada sekarang, karena pasti sedang di sekolahnya. Sebaliknya, aku bertanya-tanya kemana perginya Pak Faisal sekarang. Mungkin Pak Faisal ada urusan di luar atau sedang pergi sebentar, pikirku dalam hati.
Lalu aku pergi ke dapur untuk sarapan pagi. Aku mengambil nasi beserta ayam goreng dan memakannya di ruang tengah. Selesai sarapan aku berpikir untuk mandi karena aku merasa kotor akibat kemarin sore. Aku berjalan ke kamar untuk mengambil handuk. Sesampainya dikamar aku langsung membuka baju dan celana yang kugunakan. Sekarang aku bisa melihat tubuh telanjangku lagi di depan cermin lemari.
Aku berniat untuk mencuci baju dan celana kotor dengan mesin cuci di dapur. Aku berpikir apakah aku sebaiknya telanjang saja ke belakang seperti kebiasaanku dulu dirumah atau tidak. Sejujurnya aku ingin mencobanya, tetapi aku sedikit khawatir kalau ketahuan orang lain. Namun, aku teringat saat ini Bari di sekolah dan Pak Faisal sedang pergi, jadi sepertinya aku bakal aman untuk berjalan telanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengalaman Baru Reza
Adventurepengalaman nudist dan eksib Reza di desa setelah diperintah ayahnya untuk pergi ke desa. Reza pergi bersama satpam ayahnya yang izin pulang kampung. Reza bertemu dengan anak satpam yang tidak menyukainya serta kepala desa. Apa yang akan terjadi deng...