prolog

7.5K 562 19
                                    

•••🌼•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••🌼•••

"Aaaaa! Jamalll! Ganteng banget astaghfirullah!!"

"Omaygat Haikal! Suara nya candu banget gilaa!!!"

Saat ini, seorang gadis tengah asik berteriak, dengan mata yang fokus menatap lekat layar laptopnya.

"Ehh! Jamal ngapain ngangkat baju woy! Astagfirullah aurat mal, jangan mal." Ucap nya dengan mata yang masih menatap layar laptopnya, bahkan sekarang gadis itu menatap lekat lekat layar yang masih menyala itu.

"Astagfirullah, subhanallah, Allahuakbar, mata gue ternodaiiii!!!" Ucap nya histeris, sambil menutup matanya dengan kedua tangan nya.

"pingsan gue lama-lama." Gumam nya sembari mengintip di sela-sela jari tangannya.

"Shazeaaa! Tidur udah malem! Jangan begadang mulu, besok kamu harus sekolah!"

"Iya bundaa! sebentar lagi!" ucap gadis yang bernama Shazea Angelia fradela.

"Sekarang Zea! Ini udah jam 11! Kalo kamu ga tidur, bunda bakarin foto-foto cowo yang ada di kamar kamu!" Ancam Sang bunda. Foto-foto yang di maksud sang bunda adalah poster poster para member encete.

"Iya Bun, iya. Ini Zia mau tidur kok." Ucap gadis itu. Ia mematikan laptopnya dan menaruh nya di nakas samping tempat tidur, lalu mematikan lampunya.

Sang bunda yang berada di depan kamar anak gadis nya langsung beranjak menuju kamarnya, ketika melihat lampu kamar sudah mati.

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Shazea kini tengah mencoba untuk tidur, ia mengubah posisi nya menjadi miring, lalu tengkurap, kemudian terlentang lagi. Ia mencari posisi agar ia bisa tidur, tapi tidak bisa. Ia belum mengantuk!.

huftt

Helaan nafas terdengar dari bibir gadis itu.

"Aaaa gak bisa tiduurrrr." Shazea mengeluh. Ia membuka laci nakas, lalu mengambil novel yang berjudul 'Vyora'.

srek

Ia membuka halaman pertama, kedua, dan seterusnya. Berbagai ekspresi ia tunjukan, terkadang tersenyum dengan pipi yang memerah lalu mengubah posisi nya yang tadinya duduk menjadi tengkurap. Ia tertawa, sedih, dan saat membalikan lembaran terakhir ia menangis kencang.

"hiks hiks huaaa!!" Pecah sudah tangis nya.

"J-Jahat banget si l-lo Yoranjing, hiks ayang Abi gue kan jadi m-meninggal. Abi nya juga kenapa goblok banget sii, mau mau aja sama Yora yang lontea." ucap Shazea dengan sesegukan.

"Andai gue bisa masuk novel." mengubah posisi nya menjadi terlentang dan memandang langit langit kamar.

"Kalo gue masuk novel, bakal gue buat si Yoranjing itu sengsara. Tapi gue ga mau tangan gue yang suci ini nyentuh dia, apa gue santet aja kali ya?" oceh nya sambil menghapus air matanya dengan kasar, masih kesel dia tuh.

"Tapi ga mungkin juga si gue bisa masuk novel, ini kan dunia nyata. ck, udah lah ngantuk juga lama lama."

Ia menaruh novel nya di laci nakas, lalu ia memposisikan bantalnya di sekeliling tempat tidur. Setelah selesai ia mencari posisi nyaman, lalu berdoa.

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan izin Allah dan restu bunda sama ayah. semoga gue masuk novel buat bales si Yoranjing, aamiin." mengusap muka nya, lalu memejamkan matanya. Tak lama terdengar hembusan nafas teratur dari bibir mungil Shazea.

Cahaya samar samar keluar dari laci nakas. Laci yang tadi nya tertutup kini terbuka menampilkan sebuah buku novel yang tadi shazea baca. Buku novel itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Cahaya tersebut merambat ke arah Shazea berada, hingga tubuh Shazea tak terlihat.

Cahaya itu menarik jiwa Shazea, setelah itu cahaya putih itu kembali masuk ke buku novel bersama jiwa Shazea. Laci nakas kembali tertutup, dan cahaya nya juga menghilang, seperti tidak terjadi apa apa.

Kini di kamar yang penuh dengan foto-foto suami saya.g canda. kini di kamar yang berwarna abu-abu dan putih dengan banyaknya poster-poster yang menggantung di dinding, hanya ada tubuh seorang gadis dengan wajah yang pucat.

•••🌼•••

sekian dari sy istri jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sekian dari sy istri jaehyun.

ShazeziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang