YANG JADI SILENT READERS GUE SANTET ONLINE!!
.
.
.
.
.
Waktu umur 12 tahun, Shazea bermimpi untuk memasuki dunia novel.
Kini saat usianya beranjak 16 tahun, ia menyadari bahwa mimpinya itu tak akan menjadi nyata.
Hingga suatu hari, kejadian tak terd...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••🌼•••
Mata Evelyn langsung berkaca-kaca, "Shazia, kamu dimana nak?" Lirih Evelyn.
Shazea yang melihat Evelyn bersedih, merasa bersalah. Ia menunduk, memainkan jarinya.
"Maafin saya, Tan." ucap Shazea dengan pelan.
Evelyn menghampiri Shazea,lalu memeluk nya, "gak papa, ini bukan salah kamu, ini udah takdir."
"Yaudah, kamu jangan panggil saya tante ya, panggil bunda aja. Anggap aja saya sebagai bunda kamu ya." lanjut Evelyn melepas pelukannya, lalu tersenyum lembut.
"Makasih, b-bunda." ucap Shazea dengan kalem.
"iya sama sama, udah sekarang kamu istirahat dulu ya, biar cepet pulang. Bunda pulang dulu, mau ngambil baju kamu, nanti bunda kesini lagi." Evelyn mengelus kepala Shazea lembut. Shazea hanya mengangguk sambil tersenyum.
Setelah itu, Evelyn langsung keluar ruangan, meninggalkankan dokter Ghastan dan Shazea.
"Ekhem." dehem Shazea memecah keheningan. Dokter Ghastan yang sedang melamun langsung menengok. Dia itu lagi mikirin kenapa bisa ada transmigrasi gitu loh, kan dia juga mau.
"Dokter ganteng kaya nya betah banget ya berduaan sama saya." ucap Shazea seraya tersenyum genit.
"Ah, kalo gitu saya pamit ya, masih ada pasien lain. Yang betah ya, di tubuh ini." Pamit dokter Ghastan.
"iya, makasih ya dokter ganteng hehe." Dokter Ghastan hanya tersenyum menanggapinya. Namun, jika di lihat lebih jelas, ujung telinganya memerah. Lalu ia keluar ruangan.
Shazea yang melihat dokter Ghastan sudah keluar langsung berteriak.
"ANJIRR!! DEMI APA SI GUE BERTRANSMIGRASI BENERAN?! HUAAA GAK NYANGKA GUE!!" Teriakan histeris yang sedari tadi ia tahan akhirnya keluar juga, untung nya setiap ruangan kedap suara.
"Gilaaaa! ga nyangka banget huaa hiks hiks." dramatis Shazea sambil pura-pura menghapus air matanya.
Tiba-tiba ia mengingat sesuatu, "eh, ini ada sistemnya ga ya?" Tanya nya pada diri sendiri. Soalnya dia pernah baca cerita transmigrasi yang ada sistemnya.
