YANG JADI SILENT READERS GUE SANTET ONLINE!!
.
.
.
.
.
Waktu umur 12 tahun, Shazea bermimpi untuk memasuki dunia novel.
Kini saat usianya beranjak 16 tahun, ia menyadari bahwa mimpinya itu tak akan menjadi nyata.
Hingga suatu hari, kejadian tak terd...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••🌼•••
California, 17.20 pm
Di salah satu ruang rawat, terdapat seorang gadis yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Perlahan-lahan gadis itu membuka matanya, dan melihat sekeliling nya.
"Gue dimana ni?" tanya nya bingung, sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.
Lalu pandangan nya beralih ke kakinya. "Lah? Kaki gue ko di perban gini sih? Perasaan tadi gue di kamar deh."
Ia mencoba menggerakkan kaki nya, "anjir, sakit." lalu mengelus kakinya.
cklek
Pintu terbuka, menampilkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di umur nya yang sudah memasuki kepala empat.
"Shaziaa?! ya ampun kamu udah bangun nak?!" kaget wanita itu yang bernama Evelyn Jjoxiel Zeehandelar.
Gadis itu adalah Shazea Angelia Fradela yang memasuki tubuh Shazia Dyxie Zeehandelar. Shazea yang belum menyadari jika bertransmigrasi ke tubuh Shazia, hanya bisa memandang bingung wanita paruh baya di depannya.
"Maaf, tante siapa ya?"
"Ini bunda nak, kamu ga inget sama bunda?!" ucap Evelyn dengan mata berkaca-kaca.
"Hah? Bunda? Bunda saya ga secantik Tante, bunda saya juga gendut. Lah kalo Tante mah body nya kaya gitar spanyol. Muka nya juga mulus, lebih mulus dari akhlak saya malah." cerocos Shazea.
Evelyn yang melihat ke anehan anak nya langsung keluar ruangan dengan tergesa-gesa, untuk memanggil dokter. Padahal di samping brangkar ada tombol darurat, yaudah lah kalo ada yang susah kenapa harus yang gampang.
Shazea yang melihat Evelyn terburu-buru keluar ruangan hanya menatap aneh, lalu menggedikan bahu nya acuh. Mungkin salah ruangan, pikirnya.
Cklek
Baru saja ia mau memejamkan matanya, pintu kembali terbuka menampilkan seorang pemuda tampan yang mengenakan jas putih khas dokter, di susul oleh wanita paruh baya yang tadi memasuki ruangannya.
"Selamat siang, nona Shazia." sapa dokter itu dengan ramah. Shazea melihat dokternya, seketika matanya berbinar cerah.
"S-Selamat siang juga dokter ganteng hehe." balas Shazea dengan senyum malu malu monyet nya. Dokter yang ber name tagGhastan Assano itu hanya tersenyum gemas, melihat tingkah salah satu pasien nya.
"Ada keluhan apa, nona cantik?" tanya dokter Ghastan dengan lembut.
"Jantung saya dok," balas Shazea sambil memegang dada sebelah kiri nya. Dokter Ghastan dan Evelyn yang melihat itu langsung panik.
"Kenapa? Jantung kamu kenapa Shazia?" tanya Evelyn dengan raut khawatir. Sedangkan dokter Ghastan berniat menghampiri Shazea dengan wajah paniknya.
"Jangan mendekat, saya sudah minum sudah mandi." ucap Shazea dengan tangan kanan yang memegang dada kiri nya, sedangkan tangan kiri ia majukan kedepan menghadang dokter Ghastan mendekati nya.
Evelyn dan dokter Ghastan menghela nafas lega, "ya ampun nak, kirain bunda ada apa. Kamu bikin khawatir aja." Sedangkan dokter Ghastan hanya tersenyum tertekan.
"Tapi nama saya Shazea tante, bukan Shazia. Tante kalo mau ganti nama saya, bikin nasi kuning dulu dong."
"Tapi nama kamu emang Shazia, sayang." ucap Evelyn dengan sabar.
"Iihh tau ah, terus kenapa saya bisa di sini coba." bingung nya.
"kamu kecelakaan, makanya kamu bisa ada di sini."
"Hah?! Kecelakaan?! Kapan? Kok bisa?" Tanya Shazea dengan beruntun.
"Satu-satu dong nanya nya, bunda bingung harus jawab yang mana." Greget Evelyn, Shazea hanya menyengir lucu. Sedangkan dokter Ghastan dari tadi hanya menyimak perbincangan ibu dan anak itu, tapi tidak dengan pikirannya yang sedang menerka-nerka apa yang terjadi.
"Yaudah sekarang jawab, kenapa saya bisa kecelakaan?" tanya Shazea, yang jiwa kepo nya sudah meronta-ronta.
"Bunda ga tau kejadian pastinya, tapi katanya mobil kamu di tabrak sama truk oleng. Kejadian nya udah tiga bulan yang lalu, terus kamu di nyatakan koma. Dan Alhamdulillah nya sekarang kamu udah sadar." jelas Evelyn.
"Loh? saya ga pernah kecelakaan tanteee. Lagian semalem saya masih tidur di kamar kok, eh pas bangun udah ada disini. Terus ini juga kenapa tangan saya jadi putih gini? Mulus banget lagi. Perasaan tangan saya itu coklat trus banyak bekas koreng nya lagi. Ini juga kenapa rambut saya jadi panjang? buset alus banget ni rambut. Warna nya item lagi, rambut saya kan pirang gara-gara main panas-panasan mulu, terus pecah-pecah juga." cerocos Shazea sambil mengelus-elus rambutnya.
Evelyn yang melihat itu bingung, lalu mengalihkan pandangannya ke dokter Ghastan. "Dok, ini maksudnya gimana si dok? Anak saya kenapa?" Evelyn bertanya dengan raut kebingungan yang ketara.
"Bentar-bentar, menurut buku novel yang pernah saya baca, kalo yang kaya gini-gini biasa nya nona Shazia mengalami transmigrasi." Jelas dokter Ghastan, udah ketara banget ya kalo ni dokter korban cerita fantasi.
"Maksud saya bukan itu nyonya, yang saya maksud itu perpindahan jiwa." Shazea yang dari tadi mendengarkan langsung membelalakan matanya terkejut.
"Perpindahan jiwa?" tanya Evelyn yang masih bingung.
"Iya, jadi perpindahan jiwa itu, raga seseorang diisi oleh jiwa orang lain. Seperti saat ini, yang katanya bernama Shazea." jelas dokter Ghastan lagi.
"Kalo misalkan raga anak saya di isi oleh jiwa orang lain, terus sekarangjiwa anak saya kemana?" Raut wajah Evelyn berubah menjadi khawatir.
"Kalo itu saya tidak tahu, tapi biasanya kalo ada seseorang yang menempati tubuh itu, jiwa nya meninggal atau tidak ia pergi entah kemana." Mata Evelyn langsung berkaca-kaca.
•••🌼•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.