YANG JADI SILENT READERS GUE SANTET ONLINE!!
.
.
.
.
.
Waktu umur 12 tahun, Shazea bermimpi untuk memasuki dunia novel.
Kini saat usianya beranjak 16 tahun, ia menyadari bahwa mimpinya itu tak akan menjadi nyata.
Hingga suatu hari, kejadian tak terd...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••🌼•••
"Dih, baper." Ia berbalik dan melangkah masuk kedalam.
Shazia mulai membuka pintunya perlahan, lalu berjalan masuk. ia mengedarkan pandangannya melihat seluruh isi mansion, gadis itu mulai memasuki area ruang tamu.
Matanya terpaku ketika melihat sang bunda yang berkacak pinggang sambil menatapnya garang, Di belakangnya ada Ashton dengan senyum mengejeknya.
Duh, mampus. Batinnya
"Dari mana aja kamu?!"
"I-Itu, Shazia abis dari t-taman." Ia menunduk.
"Sini kamu!"
Dengan pelan Shazia berjalan mendekat ke Evelyn, setelah Shazia dekat Evelyn langsung menjewer telinga anaknya itu.
"Aww bun sakitt m-maafin Shazia, gak lagi deh." Rintihnya.
Ashton yang melihat itu tertawa iblis dalam hati, mana berani ia tertawa langsung, bisa bisa ia terkena imbasnya juga.
Evelyn yang tak tega langsung melepaskan tangannya, Shazia mengusap-usap telinganya yang memerah.
"Kamu ini baru sampe bukannya pulang kerumah malah keluyuran, kamu baru aja sembuh, gimana kalo kamu sakit lagi? Tadi kamu pulang sama siapa? Kenapa pak Cipto nya kamu suruh pulang duluan? kalo ada apa apa gimana?" Cerocos Evelyn sambil berkacak pinggang.
Shazia kembali mengusap telinganya yang terasa panas.
"Tanya nya satu satu dong Bun, Shazia bingung mau jawab yang mana."
"Cepet jawab! Bunda males ngulang lagi."
"Iya iyaaa, tadi tuh Shazia mau nyegerin pikiran karna abis keluar dari rumah sakit. Kalo soal pak Cipto tadi, itu karna Shazia pengen sendirian itung itung healing lah. Terus pulang nya shazia di anter sama temen, Shazia ga bakal kenapa kenapa ko Bun, nih buktinya sampai dengan selamat sentosa." Jelas Shazia.
"Ck, yaudah sana ke kamar ganti baju terus mandi abis itu istirahat." Titah Evelyn.
"Iya Bun" Shazia melangkah meninggalkan ruang tamu. tapi sebelum itu, ia melirik ke arah Ashton yang menatapnya dengan tatapan mengejek.
Shazia mendengus, lalu dengan cepat berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Sesampainya di depan pintu berwarna hitam, ia melihat tulisan yang bertuliskan 'kawasan bidadari, yang masuk tanpa ijin bakal digigit manja'
