YANG JADI SILENT READERS GUE SANTET ONLINE!!
.
.
.
.
.
Waktu umur 12 tahun, Shazea bermimpi untuk memasuki dunia novel.
Kini saat usianya beranjak 16 tahun, ia menyadari bahwa mimpinya itu tak akan menjadi nyata.
Hingga suatu hari, kejadian tak terd...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••🌼•••
Kring kring
Suara yang di anggap surga oleh murid murid termasuk Shazia sendiri, kini terdengar. Shazia yang tadinya mengantuk kini segar kembali.
Btw Shazia punya dua temen baru lohh!
"Shazia! Ayo ke kantin" Ajak gadis berambut sebahu dengan semangat. Nah ini, gadis polos nyerempet bego. Namanya Fiona Claazora.
"Ck, gausah teriak." Kesal gadis yang di kuncir kuda, karna kini mereka menjadi pusat perhatian karena teriakan temannya itu. Ia bernama Aletta Queenza Andara, gadis pendiam yang diam diam perhatian.
"Iya sebentar!" Dengan buru buru, Shazia memasuki barang barang nya ke dalam tas. Setelah siap, ia menghampiri kedua teman barunya itu.
"Ayo gais, anak anak gue udah pada ngerengek nih." Ucap Shazia, ia menarik tangan ke dua temannya dengan semangat.
Selama di perjalanan menuju kantin, ketiganya menjadi pusat perhatian.
Itu anak baru yang tadi pagi kan?
Duh gue mimisan
Tahan gue, gue mau pingsan
Kayanya gue harus cepet cepet bikin surat wasiat, jantung gue mau copot!
Dan lain lain.
Sesampai di kantin, mereka duduk di bangku kosong.
"Siapa yang mesen nih?" Tanya Fiona.
"Lo" balas Aletta.
"Ishh! Yaudah lo pada mau pesen apa?"
"Bakso dua porsi! Pake tetelan yang banyak ya!" Ucap Shazia semangat.
"Crazy!! Itu buat lo semua?!" Tanya Fiona.
"Ya buat gue lah" Jawab Shazia.
"Yakin abis?" Aletta melihat badan Shazia dari atas sampai bawah.
"Abis lah, jangan ngeremehin badan gue. Walaupun badan gue segini, gue bahkan sanggup kalo di suruh abisin 10 mangkok bakso." Balas Shazia dengan tangan terlipat didada dan dagu di angkat.
Aletta mengangkat bahu acuh, ia kembali memainkan ponselnya.
"beneran?! Keren!! Jangan jangan lo titisan tanboy Kun ya?!" Ucap Fiona.
"Terserah lo deh, udah buru gue udah ga ada tenaga lagi buat ngomong." Shazia meluruhkan bahunya lemas. Fiona mencebikan bibirnya.
"Minumnya apa?"
"Air mineral aja, yang ga dingin ya" balas Shazia dengan pelan.
