ICU RSU Mondstadt, 06 Maret 2022, Pukul 04.00
Lagi-lagi Lumine tidak pulang kerumah dan lebih memilih untuk menjaga Diluc. Sudah tiga minggu Diluc belum bangun-bangun. Ditambah lagi Lumine baru mengetahui mengenai kondisi jantung Diluc yang melemah sejak Januari kemarin. Mengapa Diluc bisa menyembunyikan semua itu darinya?
Prof. Alice: "Lumine sini kita bicara sebentar dulu"
Lumine: "Oh, iya prof"
Lumine mengikuti Prof. Alice keluar ICU sebentar. Sepertinya Lumine sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh Prof. Alice.
Prof. Alice: "Nak, Diluc dirujuk untuk berobat di Liyue karena sewaktu dia periksa dengan anak saya. Anak saya menemukan gejala-gejala detak jantung aritmia pada Diluc. Kami sudah meminta dia untuk berobat di sana, tapi sepertinya dia hanya melakukan terapi dan mengambil obat antidepresan miliknya. Dia tidak melakukan prosedur pengecekan di bagian kardiologi."
Lumine: "Jadi sekarang intinya saja prof tubuh kak Diluc harus diapakan?"
Prof. Alice: "Jadi kalau berdasarkan pemeriksaan di sini otot jantung melemah karena kelelahan kerja yang cukup berat. Obat pun tidak dia konsumsi sudah tahu kan apa yang akan jadi nanti? Kita sudah usahakan beri dia obat untuk menormalkan detak jantung."
Lumine: "Jadi mau operasi pasang ring atau pacu jantung prof?"
Prof. Alice: "Ya kan ring kalau ada plak di dinding pembuluh darah, tapi karena ini masalahnya adalah otot. Jadi setidaknya lah dengan pakai pacu jantung masih ada kesempatan untuk dia bisa membaik dalam kurang lebih sepuluh tahun."
Lumine: "Kapan prof?"
Prof. Alice: "Sesegera mungkin kalau bisa besok kita lakukan besok. Kamu bisa kan? Kalau bisa tolong tanda tangani surat persetujuan nanti."
Lumine: "Aku harus bilang ke keluarga kakak dulu--"
Aether: "Gak usah dek mereka sudah ada di sini."
Ucap kakaknya yang datang bersama Kaeya dan suster Barbara. Kaeya hanya bisa menutupi mulutnya dengan tangannya. Dia tidak menyangka kakaknya ternyata menyembunyikan lebih banyak hal dari yang mereka duga.
Kaeya: "Apa benar itu prof? Lemah jantung? Kok aku gak pernah lihat kakak kayak orang sakit parah?"
Prof. Alice: "Ya karena memang kelihatannya gak bergejala cuma kayak kelelahan biasa. Mungkin saja kakakmu pandai menyembunyikan rasa sakit jadi gak kelihatan kalau dia mentalnya sudah parah begitu juga dengan tubuhnya. Kalian ini bagaimana sih saudara sedang sakit parah fisik dan psikis malah kalian marah-marah. Lihat sekarang apa hampir saja kan dia is dead."
Prof. Alice: "Gitu aja ya Lumine saya mau siap-siap dulu ke gereja buat misa subuh."
Lumine: "Iya Prof"
Lumine duduk di bangku depan ICU dan sekarang dia berpikir sebarapa besar kemungkinan Diluc akan tersadar. Sudah kekurangan oksigen cukup banyak di otak dan sekarang bahwa fakta jantung Diluc melemah. Artinya suplai oksigen akan makin sedikit ke otak Diluc dengan arti bisa saja otak Diluc tidak mau lagi untuk bangun.
Lumine: "Suster kok ikut kemari?"
Barbara: "Anu kak tadi itu lagi bareng Kak Aether buat bantuin aku persiapan misa subuh. Terus kata kak Aether singgah dulu sebentar di RS dan gak sengaja ketemu sama Kak Kaeya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Lagi
FanfictionSewindu bagi Diluc bukanlah hanya makna hiperbola semata sebab memang nyatanya dia sudah sewindu bersama seorang wanita yang dia cintai. Wanita yang selama tujuh tahun terakhir dia perlakukan dengan dingin. Bodoh memang kalau dipikir kekanak-kanakka...