Bangsal Aster Kelas I, Ruang 21, 02 April 2022, Pukul 10.00
Hari ini adalah hari penting bagi Kaeya dan Jean. Benar hari pernikahan mereka dan Kaeya memilih untuk berangkat dari rumah sakit. Dia ingin setidaknya kakaknya ikut terlibat dalam pernikahannya.
Kaeya: "Aku izin dari kakak untuk menikahi Jean. Aku minta sebelumnya... Aku..."
(Gret...)
Kaeya mengepalkan tangannya dia tahu dia menikahi mantan istri kakaknya. Entah dia harus menikahi cinta masa kecilnya atau harus bersedih karena dialah penyebab kakaknya jadi seperti ini.
Kaeya: "Aku minta izin menikahi Jean dan aku minta izin dari kakak sebagai waliku. Aku tahu kakak bisa mendengarku. Aku minta maaf kak sudah mengecawakan kakak dan alm. Ayah berkali-kali. Aku mohon restunya kak."
Kaeya: "Aku izin pamit dulu ya kak tolong kiranya kakak merestui pernikahan ini."
Kaeya mencium tangan kakaknya yang masih bertahan karena topangan alat-alat penunjang hidup. Aether menjadi groomsmen Kaeya untuk hari ini. Sesuai dengan permintaan Kaeya sebenarnya Albedo yang diminta Kaeya, tapi karena tugas sebagai dokter jadi tidak bisa menghadiri pernikahan. Lumine pun memakai baju pesta, tapi tidak ikut menghadiri pernikahan. Dia hanya berfoto dengan Kaeya sebelum menjemput Jean di rumah mempelai wanita.
Lumine: "Kak akhirnya Mbak Jean dan AKP Kaeya menikah. Aku sudah bilang kok pada mereka dari bulan lalu kalau gak bisa hadir. Aku di sini saja bareng kakak karena kakak lebih butuh aku sekarang."
Lumine: "Oh, iya kak nanti kalau kakak sudah sadar aku bawa kakak fisioterapi yah. Soalnya disini ahli fisioterapi belum ada dan prof. Alice juga sibuk pegang spesialis kejiwaan dan saraf. Sepupu aku dia dokter juga kok kak ahli saraf sih muridnya dr. Baizhu. Aku bawa kakak ke sana saja yah nanti di RSU Liyue."
Rumah kediaman AKP Kaeya Alberich, Hari yang sama, Pukul 16.00
Acara resepsi sudah hampir berakhir para tamu sedang menikmati hidangan. Termasuk Aether yang duduk sendirian di gazebo.
(Srak... Srak... Srak...)
Barbara: "Kak Aether gak gabung dansa?"
Kata Barbara yang mendatangi Aether dengan masih memakai gaun pesta. Gadis itu duduk di samping Aether. Sore hari yang indah dengan langit jingga kemerah-merahan. Rasanya mereka berdua ingin menghentikan waktu hanya untuk mereka berdua. Egois sekali yah menghentikan waktu hanya untuk mereka berdua.
Barbara: "Kak, aku harap kak Jean benar-benar menemukan kebahagiaan di pernikahan kali ini."
Aether: "Amin suster"
Barbara: "Kak... Apa kalau aku mencoba menjalin hubungan juga akan berakhir dengan bahagia?"
Aether: "Hidup ada naik turunnya sus gak mungkin datar terus."
Barbara: "Begitu ya kak"
Aether: "Suster mau coba?"
Barbara: "Punya hubungan? Tapi dengan siapa?"
Aether: "Aku bisa bantu suster kok kalau itu pun suster berkenan untuk bersama aku yang berasal dari kelas bawah."
Barbara: "Ajaran kasih mengajarkan untuk tidak memandang status siapapun, kak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Lagi
FanfictionSewindu bagi Diluc bukanlah hanya makna hiperbola semata sebab memang nyatanya dia sudah sewindu bersama seorang wanita yang dia cintai. Wanita yang selama tujuh tahun terakhir dia perlakukan dengan dingin. Bodoh memang kalau dipikir kekanak-kanakka...