Hari Kedua

97 15 0
                                    

Prompt Hari Kedua:

[ Pergi ke website https://randomtarotcard.com/ klik satu kali kartu di tengah, lalu tulis cerita berdasarkan kartu itu. Boleh diambil meaningnya, boleh sejarahnya. ]

Dan kartu yang saya dapat adalah: 

Temperance urges you to pursue successt through balance and moderation

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Temperance urges you to pursue successt through balance and moderation. Avoid rash decisions or extreme solutions, as well as timidity or excessive smugness.

(Kesederhanaan mendorong Anda untuk mengejar kesuksesan melalui keseimbangan dan moderasi.  Hindari keputusan terburu-buru atau solusi ekstrem, serta sifat takut-takut atau sombong yang berlebihan)

----

Moneta pikir hidupnya telah kembali normal. Sejak pertemuannya dengan Jovis sepuluh hari yang lalu, dia tidak melihat pemuda itu lagi. Carlos, si kucing kelabu, juga tidak pernah menyelinap ke kamarnya lagi. Moneta hanya sesekali melihat Carlos keluar dari rumah kosong di ujung jalan, berjalan dengan penuh percaya diri melintasi trotoar, lalu menghilang ke dalam rumah Jovis.

Kadang-kadang Moneta mengamati rumah seberang melalui jendela kamarnya, tetapi sosok Jovis tidak pernah kelihatan. Moneta hanya pernah melihat seorang pria berkacamata dan berambut tembaga keluar dari rumah itu, kemudian buru-buru masuk ke dalam taksi. Selebihnya rumah bercat biru itu terlihat sepi seakan tidak berpenghuni.

Sebenarnya, Moneta merasa lega tidak bertemu dengan pemuda aneh itu lagi. Pelan-pelan dia berhasil menyimpan memori tentang pertemuan mereka yang canggung dalam sudut gelap ingatannya. Moneta pun kembali ke rutinitasnya yang biasa. Hidupnya dapat kembali mendapatkan keseimbangan yang sempurna. 

Akan tetapi, wajah Jovis kembali terbayang oleh Moneta saat Carlos tiba-tiba saja masuk kamarnya dan memilih duduk di atas keyboard laptop yang sedang dipangku Moneta.

Saking kagetnya, Moneta hampir menjatuhkan laptopnya ke lantai. Dia tidak mendengar Carlos datang. Malam itu, hujan turun rintik-rintik. Belum lagi alunan musik yang diputar Moneta keras-keras turut menulikan telinga. Moneta sengaja membuka jendela kamarnya karena ingin mencium aroma petrikor yang menenangkan. Seandainya bisa, dia ingin menyimpan aroma tanah yang tersapu hujan dalam botol-botol kaca yang bisa dia bawa ke mana-mana.

"Sumpah, kau mengagetkanku, Carlos!" omel Moneta sambil mendorong kucing berbulu kelabu itu ke kasur supaya dia bisa lanjut mengetik tugas sekolahya.

Carlos hanya menggeram pelan, lalu duduk di sisi Moneta. Dia bahkan tidak menoleh kepada si tuan rumah sedikitpun. Kucing itu justru menyibukkan diri dengan menjilati ujung-ujung kakinya yang ternoda percikan lumpur.

"Ke mana pemilikmu yang menyebalkan itu? Apa dia meninggalkanmu sendiri di rumah, makanya kau ke sini mencariku?" cecar Moneta seolah Carlos dapat memahaminya. Malam itu, ibu dan ayahnya tengah makan malam di luar. Moneta menolak ikut karena ingin mengerjakan tugas, walau pada kenyataannya dia lebih banyak menonton video di internet daripada mengetik makalahnya.

Stories That She Will Never ForgetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang