Stories That She Will Never Forget

19

Prompt

[ Pilih satu Music Video favoritmu (artis bebas, dari negara mana saja) lalu buat cerita yang diinspirasi dari Video tersebut. (Video ya, bukan lirik) ]

Music video yang saya pilih adalah Yours yang dinyanyikan oleh Ella Henderson

====

Deru kendaraan dan pekik suara klakson membangunkan Moneta. Ketika dia membuka mata, bibirnya otomatis tersenyum. Bertahun-tahun telah dia lewati bersama Jovis, tetapi jantung tetap saja berdebar setiap kali melihat lelaki itu terlelap di sampingnya.

Dengan sangat hati-hati, Moneta menurunkan kakinya. Dia tidak ingin membangunkan Jovis. Diraihnya mantel Jovis yang tergeletak di lantai dan membungkus tubuhnya dengan mantel itu.

Pagi itu, Moneta merasa sangat sentimental. Saat mengambil minum di dalam kulkas, Moneta berhenti lama menatap lembar-lembar foto yang tertempel di kulkas. Dia mengambil salah satu foto, senyum yang menghias bibirnya pun semakin lebar saat mengenang masa di mana foto itu diambil.

Tidak terasa, tujuh tahun berlalu begitu cepat. Begitu lulus sekolah, Moneta langsung menyusul Jovis berkuliah di Darwin. Dan kini, keduanya menetap di sana.

Moneta merapatkan mantel yang dia kenakan dan berjalan ke arah jendela apartemen, lalu duduk di bingkai jendela. Diperhatikannya lalu lalang kendaraan di bawah sana. Walaupun masih belum yakin misi apa yang dibawanya dalam kehidupan yang sekarang, Moneta merasa hidupnya telah sempurna. Dia hanya berharap kisah cintanya akan berakhir bahagia, tidak seperti dalam beberapa kehidupan sebelumnya.

Jovis menggeram pelan sambil membalikkan badan. Moneta menoleh dan mengamati wajah lelaki itu lekat-lekat. Dulu, Moneta sering bertanya-tanya apakah takdir tidak memberikannya pilihan. Namun sekarang, dia tidak peduli. Sepanjang dapat menjalani hidup dengan Jovis, Moneta sudah merasa puas.

Setengah sadar, Jovis meraba sisi tempat tidur, mencari-cari sosok Moneta.

Moneta pun bangkit dari duduknya dan kembali berbaring di sisi Jovis. Disentuhnya pipi Jovis dengan lembut.

Masih dengan mata terpejam, Jovis meraih Moneta dan menariknya ke dalam pelukan.

"Hari ini akhir pekan. Ayo kita tidur lagi, Mou," bisik Jovi, lalu mengecup bibir Moneta sekilas.

Moneta menempelkan dahinya di dada telanjang Jovis. Jantungnya serasa akan meledak. Selalu begitu setiap kali Jovis menciumnya.

"Aku mencintaimu Jovis." Moneta balas berbisik. Setiap hari, dia tidak akan pernah bosan mengucapkan kalimat itu. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu Moneta menyerahkan seluruh hatinya kepada Jovis.

"Aku tahu, Mou. Dan aku pun mencintaimu. Di kehidupan ini maupun yang berikutnya."