Hari Keempat

48 16 0
                                    

Prompt hari keempat:

[ Buat Fictogemino dengan tema, "Kecelakaan" ]

Buat yang belum tau apa itu fictogemino... fictogemino adalah fiksi dengan alur ganda. Kalau dibaca per paragraf dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas tetap bisa jadi cerita yang utuh.

----

Carlos tidak menghiraukan Valerie. Terlihat jelas dari mimik mukanya bahwa dia tidak berniat memenuhi permintaan Valerie.

"Pelankan mobilnya, Carlos!" mohon Valerie sekali lagi. Wajahnya memucat, sementara tangannya mencengkeram dudukan kursi untuk mencari pegangan.

Mobil itu terus melaju kencang, mendaki jalan yang berkelak-kelok dengan kecepatan penuh.

Carlos terkekeh, mentertawakan Valerie yang terlihat panik saat dia menekan pedal gas lebih dalam. Iris matanya yang sewarna madu berkilat-kilat mengerikan.

"Bukan begini caranya, Carlos!" Valerie membentak. Dia mulai frustrasi. "Hentikan semua kegilaan ini!"

"Aku ingin kita berbaikan dan memulai semuanya dari awal," kata Carlos entah untuk ke berapa kalinya.

Valerie tidak menanggapi. Dia tidak bisa mempercayai Carlos. Perasaan cintanya kepada lelaki itu telah mati.

"Kumohon beri aku kesempatan kedua, Val. Aku tidak akan mengulangi kesalahanku."

"Tapi, kau tetap tidak bisa menghidupkan wanita itu lagi. Kau membunuhnya, Carlos! Kau sudah membunuhnya!"

Air mata kembali menggenang di pelupuk mata Valerie. Kejadian nahas itu membayang dalam ingatannya. Dia seolah dapat melihat bagaimana tubuh renta wanita itu melayang di udara saat mobil Carlos menghantamnya.

"Aku tidak sengaja. Semua itu hanya kecelakaan." Carlos berusaha membela diri.

"Waktu itu, aku sudah memperingatkanmu untuk tidak menyetir dalam keadaan mabuk. Kecelakaan itu terjadi karena salahmu." Valerie tidak berniat menyudutkan Carlos, tetapi dia sudah tidak tahan lagi.

Percakapan mereka terus berulang seperti kaset rusak. Valerie kembali meminta Carlos mengantarkannya pulang, tetapi lelaki itu justru mengarahkan mobilnya semakin jauh dari pusat kota.

"Kau janji untuk selalu mencintaiku, Val." Carlos mulai meracau lagi. "Kau bilang kita akan selalu bersama, apa pun yang terjadi."

Valerie menyadari perubahan air muka Carlos, dia pun mengganti strategi "Tidak enak mendiskusikan masalah ini di mobil. Lebih baik kita segera pulang supaya bisa mendiskusikan masalah ini dengan lebih tenang," usul gadis itu dengan nada membujuk.

"Aku tidak bisa hidup tanpamu, Val." Suara Carlos begitu lirih hingga nyaris hilang tertelan raungan mesin mobil. Lelaki itu seolah tidak dapat mendengar perkataan Valerie.

"Sebaiknya, kita berpisah saja, Carlos," putus Valerie. Tidak ada lagi yang bisa diperbaiki dalam hubungannya dengan Carlos.

-----

Mimpi itu terasa begitu nyata. Dalam mimpi itu, Moneta menjelma menjadi seorang Valerie. Dia berusaha menyusun keping-keping mimpinya menjadi ingatan yang utuh.

Tiba-tiba saja, seperti ada gelembung yang pecah di kepala Moneta, menghasilkan suara keras yang membuatnya tersentak bangun. Selama beberapa saat, matanya terlihat kosong, lalu mengerjap cepat dan basah oleh air mata.

"Beberapa pasangan diberi kesempatan untuk mengingat kehidupan sebelumnya karena memiliki misi khusus. Kau dan aku salah satunya, Mou." Masih dapat Moneta ingat jelas bagaimana ekspresi Jovis saat itu.

Kata-kata Jovis terus memantul-mantul di dalam kepala Moneta, seperti sebuah mantra yang diucapkan untuk membuat Moneta percaya.

------
Hai... Terima kasih sudah mampir.
Sekarang, coba kalian baca ini dari paragraf terbawah hingga ke atas. Apakah masih bisa cukup make sense untuk menjadi suatu cerita?

Stories That She Will Never ForgetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang