Prompt
[ Buat tulisan yang mengandung tiga kata ini: Mawar Biru, Penculikan, Guru ]
-----
Telinga Zetta berdenging. Seakan-akan ada badai yang menderu-deru dalam kepalanya. Sayup-sayup dia dapat mendengar seseorang berteriak, mengingatkannya pada tangis seorang aktris yang sedang bermain dalam sebuah drama penculikan.
Perlu beberapa waktu baginya untuk dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang bagian dari bunga tidur. Pekerjaannya sebagai seorang observer membuatnya kadang kesulitan membedakan kedua hal tersebut. Saat pikirannya telah benar-benar sadar, barulah dia dapat melihat logo mawar biru yang berpendar di selubung kapsul tidurnya.
Kapsulnya bergeser membuka. Zetta duduk tegak dan berucap, "Apa yang terjadi?"
Gambar mawar itu berkedip dua kali, lalu sebuah suara mekanis terdengar dari arah samping. Guru Zetta pernah memperingatkannya, menjadi seorang observer bukanlah pekerjaan mudah. Namun, Zetta bersikeras untuk terus melanjutkan pilihan kariernya. Bagi Zetta, berhasil membantu pasangan-pasangan itu menjalani misi merupakan cara Zetta membuat dirinya berguna bagi koloni.
Layar menampilkan wajah Moneta yang mengerang kesakitan. Zetta pun sadar, bahwa malam itu, misinya telah bergerak menuju tahap selanjutnya.
Tanpa pikir panjang, Zetta langsung turun dari kapsul tidurnya.
"Panggil, Lee."
Tidak lama kemudian, suara nada sambung terdengar. Sambil menunggu, Zetta menukar pakaiannya.
"Ada apa, Zetta. Kau tidak sadar ini jam berapa?" Suara Lee terdengar mengantuk.
"Cepat siap-siap, Lee. Kita harus bergegas."
"Untuk apa?"
"Sang Penyelamat akan segera lahir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories That She Will Never Forget
General FictionHidup Moneta begitu tenang, setenang kota kecil yang ditinggalinya. Moneta tidak pernah bosan dengan rutinitas yang dijalaninya. Berbeda dengan remaja sebayanya yang menanti-nantikan masa di mana mereka bisa meninggalkan kota, Moneta tidak masalah j...