Dua hari setelah Donghyuck menyatakan bahwa dia mau Renjun untuk jadi pacarnya dan berakhir cowok manis itu kabur, masih menggantung jawabannya sampai detik ini. Iya, benar, Renjun belum jawab iya atau tidak perihal kemarin.
Donghyuck sendiri galau duduk di tempat tongkrongan biasanya sambil minum es teh, dia udah ngabisin lima gelas es teh kalo mau mabuk belum boleh. Jadinya mabuk es teh dulu buat sementara.
"Itu bocah emang kadang bisa banget buat gue naik darah, terus bucin di saat yang bersamaan." katanya sambil nelungkupin kepala di meja, Jeno yang ada di depannya jadi temen curhatnya cuma ngangguk sambil senyum doang.
"Padahal kemarin timingnya pas, gue udah romantis banget tuh sambil nyium tangan dia. Bocahnya kabur, giliran pas gue samperin dianya kabur lagi."
"Masih salting kali."
"Lama amat salting, sampe dua hari."
"Minggu depan bagi rapot tuh.q"
"Ya terus?"
Jeno ngangkat bahu, dari pada ikutan pusing sama galaunya Donghyuck dia lebih milih buat main game ninggalin Donghyuck yang masih ngeluh soal pernyataan dia kemarin. Dari kejauhan, Renjun yang mantau di balik pohon rambutan bimbang haruskah dia nyamperin Donghyuck? Atau kabur lagi aja kayak kemarin.
"Hayo! ngapain lu bocil." Jaemin yang tiba-tiba muncul di belakang, menepuk kencang bahu Renjun.
"Bangsat lo, kaget banget gue."
"Hehe sorry, kalo kangen mah samperin kali lu ngintip udah kayak penguntit. WOY HYUCK DICARIIN AYANG NIH!"
Renjun melotot dengan cekatan menutup mulut pria yang lebih tinggi darinya itu, ada rasa ingin sekali menghantam pemuda itu ke tanah. Niatnya mau kabur tapi kalah cepat sama tarikan Donghyuck.
"Kabur ke mana lagi lo?" tanya Donghyuck mendesak yang lebih muda, Renjun merengut merasa kesal dengan Jaemin dan juga pemuda yang ada di hadapannya sekaligus orang yang menyebabkan tidurnya terganggu selama dua hari ini.
"Siapa juga yang mau kabur, huh!"
"Yeee...buktinya tiap gue samperin, lo lari."
"Berisik lo Donghyuck!" yang lebih tua merasa nggak terima, nggak ada panggilan 'Kak' kayak biasanya dari pujaan hatinya terasa sangat aneh.
"Kakak-nya mana?"
"Nggak ada, gue kan anak tunggal."
Donghyuck hela nafas, nggak salah juga tapi bukan itu yang dia maksud. Donghyuck tarik pelan tangan Renjun dan mengajak pemuda mungil itu duduk, sungguh demi apa pun yang ada di dunia ini, Donghyuck benar-benar nggak tahan di gantung begini.
"Jangan panggil gue Donghyuck."
Renjun mengernyit heran "Kan nama lo emang Donghyuck."
"Pake 'Kak' jangan Donghyuck aja." Nggak lupa menekan kata yang dia maksud.
"Lah, ngatur."
"Renjun."
Donghyuck terus ngenggam tangan Renjun, takut kalau si manis kabur lagi dan akhirnya Donghyuck di gantung lagi. Udah cukup dua hari ini Donhyuck dengerin lagu Melly Goeslaw di loop selama satu jam.
"Lo kenapa deh Kak?" Renjun jelas bertanya-tanya habisnya Donghyuck engga ngomong apa-apa, setelah narik dia buat duduk di samping pemuda itu.
"Harusnya gue yang nanya, lo kenapa?"
"Hah?"
"Njun, udah dua hari lo menghindar dari gue. Tiap gue samperin lo langsung pergi gue bingung jadinya, lo lari tuh kenapa? Apa gara-gara gue ajak pacaran? Huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGIL || Hyuckren
HumorNamanya Huang Renjun pemuda keturunan China yang hobinya godain kakel galak ketua kedisiplinan di sekolahnya. "KAK! GAWAT KAK!" "Hah? gawat apa!" "GAWAT! aku makin sayang sama kakak." dengan senyum tengil. End: 16/06/2022 ©opqrenhyuck