7# Pertanda

15.9K 2.3K 276
                                    

Renjun melarikan diri dari ruang musik dengan dalih kebelet, untung Kakaknya percaya aja. Sebelumnya ngechat Felix ada dimana dia ternyata sama Yangyang lagi nontonin orang latihan basket outdoor, kebetulan disitu sejuk banyak pohon jadi enak buat maling buah rambutan.

Sampai disana Renjun lari kecil buat nyamperin temennya, Yangyang bukan soalnya dia melakukan tindakan yang buat Renjun jadi trauma psikis. Niatnya mau duduk berjarak sepuluh meter dari Yangyang tapi keburu ditarik jadilah dia duduk ditengah-tengah.

"Ngehindar lo sama gue?"

"Lo kriminal, gue nggak temenan sama kriminal."

"Emang gue ada bilang lo temen gue?"

Renjun megang dadanya dan mulutnya menganga menatap Yangyang dengan tatapan penuh kekecewaan, Renjun nggak menyangka ini. Setelah Yangyang melakukan tindakan nggak terpuji untuknya sekarang dia nggak mengakui Renjun sebagai teman, Renjun sakit hati.

Plak! Felix mukul kepala Renjun dengan penuh cinta.

"Gausah lebay jamet, lo gimana? Udah selesai tes nya?"

"Sakit! gue melarikan diri auranya seperti aura kejahatan, kalo nggak percaya tanya roy kimochi. Kebetulan dia lagi syuting dibalik jendela smp."

"Si goblok, malah lari entar lo nggak lolos." maki Felix karena emang Renjun ini minta banget dikatain.

"Tinggal bujuk Kak Donghyuck aja."

"Dih, kayak dia mau aja ditempelin lo." Yangyang menimpali dengan ekspresi nggak bersahabat.

"Ya mau lah pasti."

"Dia liat lo aja mau muntah Njun." timpal Felix lagi, sengaja mau buat Renjun marah soalnya lucu.

"Ga mungkin!"

Lalu ketiganya fokus menonton anak basket latihan, Felix sih yang pasti liat pacarnya kalo mereka berdua? Cuci mata banyak kakel cewek yang cantik, biarpun teriakan mereka merusak pendengaran, nyetak skor aja belum udah teriak duluan. Renjun berdiri dari duduknya mau beli minum haus panas-panas gini enaknya minum es jasjus. Baru aja berdiri bola basket melayang pas sekali kena muka dia, Renjun langsung duduk megangin muka pusing banget dia.

"Hidung gue keluar darah friends." Felix sama Yangyang udah panik sendiri,

"Apa ini pertanda kalo gue bakal jadi ironmen?"

Plak! Plak!

Bruk!

"Anjir pingsan." kaget Yangyang

"Ya lo goblok, malah nampol kepalanya."

"Gue ngikutin elo setan!"

"Dia bego gemes gue."

Felix sama Yangyang gebuk kepala Renjun dan empuhnya pingsan sekarang, Felix nggak tahan makanya gas aja, merasa bersalah sih tapi yang penting puas. Anak basket langsung ngehampiri Renjun yang masih telentang pingsan, kedua temennya memang nggak ada niatan mau angkat, soalnya Renjun berat.

"Pingsan?" tanya salah satu dari kelima anak basket.

"Engga kok simulasi mati doang, Ya pingsan lah buta mata lo!" maaf ya, Yangyang memang suka ngegas.

"Angkat-angkat bawa ke, UKS itu hidungnya keluar darah." Hyunjin hela nafas nggak ada yang mau angkat Renjun jadi dia yang angkat, Felix sama Yangyang ngikut.

Yangyang bersihin hidung Renjun setelah direbahin ke kasur, Felix buka dua kancing atas Renjun terus ke kantin beliin air putih di kantin nggak ada teh anget. Pas jalan liat Donghyuck yang kayaknya mau nyamperin dia, apa nih perasaannya jadi nggak enak.

TENGIL || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang