10# Jedag-jedug

15.9K 2.1K 105
                                    

Hari ini weekend Renjun lagi rebahan santai di atas kasur sambil nonton film yang dia cari random di google, sesekali pake link haram katanya. Katanya hari ini Yangyang sama Felix mau nginep dirumah dia, kan kebetulan Papanya lagi pergi terus dia cuma berdua sama Papi nya.

"RENJUN! RENJUN! NGEPET YOK!" jangan tanya itu siapa yang pasti Yangyang, tumbenan manggil biasanya main masuk aja. Dengan malas Renjun berangkat dari kasurnya dan bukain pintu.

"Masuk aja anggap rumah sendiri."

"Memang rumah sendiri." nggak tau diri sekali ya, saudara Yangyang satu ini.

Mereka bertiga lagi dikamar ikutan nonton film yang entahlah nggak paham sama sekali soalnya otak dibawah rata-rata kayak mereka, disuruh mecahin teori konspirasi yang terjadi mana bisa itu. Renjun udah muak sama filmnya jadi dia matiin laptop punya Papanya yang ada di kamarnya, rebahan santai sambil meluk guling.

"Lo bilang mau cerita sesuatu Ren." ujar Felix memecah keheningan diantara mereka bertiga.

"NAH IYA! Kalo nggak ada teh, mana mau gue nginep." timpal Yangyang, dia ikut guling di sebelah Renjun sambil meluk pemuda mungil itu.

"Namanya Yangyang jangan di temenin, bau." sambil dorong-dorong badan Yangyang, sumpek.

"Spill buruan spill, gue penasaran." Felix ikutan rebahan disebelah kiri Renjun.

Renjun duduk sambil meluk bantal gulingnya terus langsung senyum, yang buat dua temennya merinding seketika ini sangat mencurigakan, mereka nggak bisa dibuat penasaran kayak gini.

"Buruan tolol." kesel juga Yangyang lama-lama, Renjun bukannya cerita malah senyum malu-malu kan amit-amit liatnya, kayak bujang lagi jatuh cinta aja.

"Kemaren pas gue balik latihan kan dianter Kak Donghyuck tuh, terus mampir ke apart nya—"

"HAH?!"

"MUNCRAT BODOH!" Renjun ngelap mukanya yang terkena cipratan air suci punya Felix.

"Lo? Ke apart Kak Donghyuck? nggak mungkin, ini pasti penipuan publik." jelas nggak percaya lah Yangyang, Kakak kelasnya aja liat Renjun udah emosi duluan. Masa sih Donghyuck mau ngajak Renjun ke apartnya? Mustahil.

"Engga ya, itu beneran dan fakta yang sesungguhnya gue Huang Renjun mampir ke apart Lee Donghyuck." andai saja dua temannya itu dengar detak jantung Renjun yang sampai sekarang masih berdetak nggak karuan, mau mati rasanya.

"Terus lo ngapain aja di sana?"

"Makan, tidur, terus malemnya pulang."

"Kok malem pulang nya lo pasti—"

"Hujan deras ya." Renjun senyum manis ke arah Yangyang.

Renjun udah selesai cerita mereka juga e
nggak tau mau bahas apa lagi, jadi setelah batu gunting kertas mereka memutuskan untuk main game. Sambil nunggu makanan pesanan mereka dateng yang bayar Renjun, dia bingung uangnya harus di apain lagi. Sudah tiga kali main game yang sama akhirnya pesanan mereka sampai yang kalah main dia yang ngambil makanan ke bawah dan itu Felix.

"Makasih ya mas."

"Sama-sama." terus dia balik lagi ke kamar dan mereka makan dengan nikmat sampai kekenyangan. Renjun masa bodoh sama dua temennya yang lagi gelut rebutan remot tv yang satu mau nonton dibalik jendela esempe sementara yang satu mau nonton ulang Master Chef.

"Kak Donghyuck ngajak gue kencan. " ucap Renjun tiba-tiba yang buat keduanya berhenti gelut.

"Apa?" tanya Yangyang.

"Tsk! Kak Donghyuck ngajak gue kencan, bego." setelah baca ulang pesan dari Donghyuck untuknya. Renjun bangkit dari tidurnya dan baca lagi pesan yang Donghyuck kirim.

"KAK DONGHYUCK NGAJAK GUE KENCAN WOY!" Felix ngerampas hp Renjun yang tergeletak tidak berdaya, yang punya hp udah tidak bisa berkata-kata lagi.

"Gue pasang duit seratus, kalo ini beneran Donghyuck." tantang Yangyang, dia udah tarok uang seratus di karpet bulu.

"Gue pasang ps4 dirumah ini bukan Donghyuck." lanjut Felix.

"Gue pasang emas tiga gram, ini cuma iseng doang." sambung Renjun yang kembali ke alam sadarnya.

"Bales chatnya buruan." Renjun ngangguk dan dengan segera bales chat dari Donghyuck. Sekitar lima belas menit nunggu, notif terdengar dari Hp Renjun.

"Nyalain hpnya cepetan." desak Yangyang geram.

"Lo diem, jantung gue udah jedag-jedug ini."

"Kelamaan anjir." Felix buka pesan dari Donghyuck dan mengulum bibirnya ke dalam, Renjun yang liat ekspresi itu jadi takut emas tiga gramnya hilang. Felix nepuk bahu Renjun dan pasang wajah dramatis, Yangyang rampas hp yang di tangan Felix dan baca pesannya terus meluk Renjun erat sambil nepuk punggung bruntal.

"Yang sabar ya, Njun." Renjun natap Felix dan pemuda itu cuma ngangguk aja.

"EMAS TIGA GRAM GUE!" teriak Renjun dramatis sambil jambak rambutnya frustasi.

"PS4 GUE WOY!"

"untung cuma duit seratus, balik lah engkau ke kantong NGAHAHAHA apa gue bilang itu memang Donghyuck, overthinking duluan sih ya." ucapkan selamat pada Yangyang dia udah dapat emas sama ps4, udah kayak menang undian aja, jadi iri.

"Udah Njun, sekarang lo cari baju buat di pake besok kencan." Renjun yang lagi nangis di pojokan bangkit dan bongkar isi lemari dia.

"Kayaknya, gue harus ke rumah utama deh, ini baju buat di rumah semua soalnya." padahal udah tau Renjun orang kaya, tapi masih aja suka kaget.

"Apaan anjing, ini baju bagus semua ngapain harus ke rumah utama."

"Ini baju udah sering gue pake, gue harus pake yang baru dari pada di simpen di gudang nanti."

"Frustasi gue." Felix udah duduk di atas kasur, balesin chat Donghyuck yang terbengkalai. Nggak aneh-aneh kok percaya deh. Cuma shareloct rumah utama Renjun tuh orang suka lupa soalnya.

"Gue ke kamar Papi dulu, kalian tunggu disini oke."

"Memang harus nunggu disini, kalo ikut gue mendadak jadi orang kaya, pas pulang dapet skincare SK-II" nggak bohong itu beneran terjadi, Felix ngikut masuk kamar Papi Renjun. Terus dia cuma nyentuh botol parfum, besoknya pas mau pulang dikasih seperangkat skincare sama parfum yang dia pegang, kan kaget.

"Serius?" tanya Yangyang dia nggak percaya soalnya.

"Iya serius."

"Lo tau ga waktu Renjun ultah ke 10 tahun, dia di kadoin apa sama kakeknya."

"Apa tuh?"

"Pulau pribadi sama kapal."

"Kapal doang."

"Pesiar."

"Dahlah, gue mau jadi nyamuk aja." sepuluh tahun aja udah dapet segitu, gimana kalo nanti Renjun ulang tahun ke delapan belas nanti. Felix sama Yangyang tatapan, sebentar lagi Renjun ulang tahun.

"Lo pasti mikirin apa yang gue pikirin."

"Mikir apa kalian? Yuk, kita ke rumah utama supirnya udah di depan." apa nggak kaget kalian jadi teman Renjun.

"Serius?" Renjun ngangguk ngambil hpnya doang, ngapain bawa yang lain kan udah ada disana semua, jadi mereka bertiga ke rumah utama buat acara nginepnya.

"Coba lo bayangin Yang, kalo Renjun sama Donghyuck nikah nanti anak nya bakal tau telur gulung nggak ya?"

"Berisik lo, gue lagi ngitung kekayaan Renjun."

Sementara Renjun dia masih deg-deg ini nggak mimpi kan ya? Di ajak kencan beneran padahal awalnya Renjun cuma iseng doang gangguin Donghyuck. Tapi dia nggak bohong kok soal suka.

TBC

hay kangen tidak sama saya? ehe pede banget gw ya:)

Maaf ya ga up belakangan ini, kasian tugas ga pernah tersentuh jadi ngambis nugas dulu.

Dan cuma mau ngasih tau

Tengil ga nyampe 20 chap

😉

Bye

TENGIL || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang