Pagi ini Huang Renjun dan semangat membara bangun lebih awal dari biasanya, pandemi sudah berakhir kawan-kawan jadi hari ini hari pertama mereka masuk sekolah. Tidak ada lagi yang namanya daring dan tugas dadakan di jam tidur atau tugas video olahraga dan semacamnya.
Dengan semangat menggebu-gebu rumah yang awalnya tentram dan nyaman mendadak berisik karena tingkah pemuda mungil itu, ini masih jam lima subuh omong-omong. Karena merasa terganggu tidurnya Papa Renjun, Chanyeol menghampiri putranya yang lagi nyiapin buku.
"Berisik banget sih dek, masih subuh loh ini gih bobo lagi."
"No! Ini kan hari pertama sekolah jadi ga boleh kesiangan."
"Sekolah kan udah mulai dari bulan lalu."
"Itu main sekolah-sekolahan, ini kan sekolah beneran!" katanya sambil cemberut.
"Rambut kamu masih diwarnain dek, nggak kena marah guru apa?"
Renjun syok? Oiya jelas menyesal dia lupa balikin warna rambut jadi hitam kemarin, padahal Felix sudah memperingati bahkan mengajaknya untuk hitamin rambut. Terkutuklah Renjun dengan segala kemalasan karena sudah terlena dengan kasur empuk kesayangan yang menggodanya untuk terus berbaring.
"Tugasmu juga udah selesai semua?"
"Tugas udah kok, cuma rambut doang. Terus ini rambut adek gimana, PAPI!!" Renjun berlari kekamar Papinya untung udah bangun coba kalau belum.
"Kenapa sih dek, daritadi rusuh sendiri."
"Gawat Pi! Rambut aku gimana? Ini masih warna kayak orang bule!" ucap Renjun nunjukin rambutnya yang masih berwarna blonde.
"Bukannya bebas ya? Sekolahmu mau rambut warna apa?" setau Baekhyun ya begitu kan itu juga sekolahnya dulu aslinya sih Baekhyun sendiri yang buat peraturan, dia dulu suka gonta-ganti warna rambut.
"Masa sih?"
"Iya bener." jawab Baekhyun sambil mengingat kenangan lama dia yang tengil.
"Papa bikin khawatir aja, ish!"
"Dek..."
"Sssttt, papa mandi aja nanti anterin adek. Pokoknya jangan sampai telat!"
Chanyeol menghela nafas pasrah udah telanjur juga yaudah lah ya, nanti seandainya dipanggil orang tua dia pasrah saja. Chanyeol melirik suaminya yang meledakkan tawa setelah Renjun keluar dari kamar mereka berdua.
"Aku tau by, dulu kamu tengil tapi jangan nurun ke anak juga."
"Biar Renjun ngerasain masa muda yang sebenarnya." Ujarnya sambil mengelap ujung mata yang basah karena air mata sebab tertawa.
Renjun sendiri duduk di kursi ruang makan menunggu Papinya untuk masak sarapan pagi, sambil mainin sendok dari kecil ke besar disusun di atas meja. Papinya nggak turun-turun padahal ini sudah jam setengah enam nanti dia telat. Setelah menunggu lima menit lagi, Papi baru turun dan langsung masak buat sarapan pagi ini.
"Nanti adek dapet banyak temen nggak ya?"
"Pasti dong, kan kamu ganteng siapa sih yang nggak mau temenan sama kamu?"
"Banyak! Anak kelas tuh kapan liat adek bawaannya mau ngeremes."
"Ngeremes apa?"
"Ya ngeremes lah!"
Setelahnya mereka berdua terdiam Renjun kembali sibuk dengan menyusun garpu setelah sendok dia nggak tau mau ngapain, kalo bantu Papi masak males dia biasanya sih nyiram tanaman tapi tidak mungkin disiram lagi soalnya malam tadi hujan deras.
Tidak lama Papanya turun sudah siap untuk ke kantor, Chanyeol yang liat anaknya merosot dari kursi terus duduk lagi begitu terus sampai kepalanya kejedot meja cuma bisa geleng kepala, pecicilan sekali. Rasanya kalau pemuda mungil itu nggak bergerak aktif energinya akan habis mirip sekali dengan Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGIL || Hyuckren
HumorNamanya Huang Renjun pemuda keturunan China yang hobinya godain kakel galak ketua kedisiplinan di sekolahnya. "KAK! GAWAT KAK!" "Hah? gawat apa!" "GAWAT! aku makin sayang sama kakak." dengan senyum tengil. End: 16/06/2022 ©opqrenhyuck