𝟏𝟏 𝐩𝐦

2.6K 212 3
                                    

Sesuai dengan permintaannya sebelum ia hinggap di singgasananya, jacuzzi itu kini telah terisi air hangat. Ia melirik sebentar ke dalam dan tersenyum, semuanya telah diwujudkan dengan baik oleh maid sebelum mereka beranjak pulang menuju kediamannya.

Ravael merebahkan diri diatas kasur kingsize putihnya, kamar berukuran 15x15 m itu terasa sangat sepi karena hanya ada dirinya seorang diri. Ditemani alunan musik klasik yang menyambut rungunya kala langkahnya masuk menuju ruang tengah, suara itu perlahan menggema diseluruh sudut penthouse. Dalam beberapa menit seharusnya ia dapat tertidur, namun nyeri pada bahunya akibat coat yang bertengger selama 4 jam itu ia merasa terjaga.

Dengan perlahan, tangan mungilnya melucuti semua kain yang berada di tubuhnya. Sejenak ia memandang dirinya dari kejauhan, kaca yang berada di jarak 2m didepannya memantulkan pancaran kulit eloknya yang bersinar dibawah temaram lampu ruangan. Tubuh putih bak boneka porselen yang sekalipun tidak pernah tergores maupun terluka. Bungsu dari Huang memang benar-benar terjaga kemolekannya sebagai model terkenal dunia.

Segera, ia mengambil bathrobe berbahan satin berwarna peach gold dari walk in closet kebanggaannya. Kini ia telah melangkah masuk ke dalam jacuzzi, netranya yang terbuka menatap langsung gemerlap gedung perkotaan yang masih menyibukkan dirinya disunyinya malam ini. Pancaran mata itu memantulkan cahaya, meskipun dalam kesehariannya mata itu memang selalu bersinar layaknya bintang orion yang menyinari gelapnya semesta.

Perlahan ia memejamkan matanya sebelum akhirnya gawai yang berada disamping kanannya berdering,

"Hm?"

"Open table?"

"Huh, fine. Aku akan berangkat pukul 12."

"Cool! See you foxie!"

𝐋𝐨𝐰𝐤𝐞𝐲; NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang