𝐞𝐩𝐢𝐥𝐨𝐠 - 𝐭𝐢𝐥𝐥 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐝𝐨 𝐮𝐬 𝐩𝐚𝐫𝐭.

1.7K 161 18
                                    

So, this is the epilog, enjoy!

Siang itu, suasana diluar gedung sangat cerah, panas mataharinya menyengat hingga mencapai 34 derajat. Hampir tidak ada awan yang menghalangi sinarnya, musim panas di kota ini memang menakjubkan. Ravael masih diluar gedung kala sengatan sinar uv menerpa kulitnya, kaki kecilnya bergegas melangkah masuk dan eksistensinya segera disambut oleh para staff yang berlalu-lalang dengan membungkukkan sedikit badannya.

Ia kini duduk berhadapan dengan sang managernya. Ruang pribadinya berada di lantai 15 gedung agency Starline. Keduanya masih terdiam, namun Dave rasa ada sedikit kejanggalan pada tubuh Ravael secara keseluruhan,

"Rav, im sorry if i crossed the line, tapi sepertinya badanmu terlihat semakin berisi, ya?"

Ravael terkesiap, mata rubahnya mengerjap. Lantas ia merapihkan sedikit anak rambutnya yang dalam beberapa bulan ini lebih cepat memanjang daripada sebelumnya,

"Iya kak, jangan marah, saat ini serius aku pun bingung mengapa dalam sekejap berat badanku naik. Padahal pola makanku sudah kujaga. Tapi akhir-akhir ini aku agak sering craving malam-malam."

Dave menghela nafasnya, untuk saat ini memang hal ini tidak patut ia khawatirkan. Namun kontrak brand ambassador miliknya akan diperbaharui 2 bulan lagi. Dimana dalam event tersebut Ravael akan ditunjuk sebagai model catwalk utama oleh brand gucci.

"Setelah pertemuan ini kamu harus langsung berkonsultasi dengan Jia, aku akan mengabarinya dan ku reservasi 30 menit lagi, okay?"

Ravael mengangguk pelan dan memajukan bibirnya,
"Okay, kak."

Berselang 10 menit dari hal yang tadi Dave janjikan, bilah bibir itu kini melayangkan sebuah pertanyaan lagi,

"Nanti kamu diantar siapa, Rav?"

Ia melirik arlojinya sebentar, gawai ditangannya bergetar, senyumnya mengembang.

"Alex."

Keduanya kini telah memasuki lantai rumah sakit dengan masker yang masih saja menempel di paras cantik milik Ravael. Karena pekerjaannya yang seperti ini, angan-angannya untuk berkencan bebas diluar bersama Alex sedikit ia pendam. Tapi Alex tidak mempermasalahkan hal itu sedikitpun, lagipula berkencan di penthouse miliknya lebih memacu adrenalin, bukan?

Pintu dengan tag Kim Jia itu Ravael buka. Dokter ini merupakan konsultan gizi yang secara khusus Dave persiapkan untuk mengatur pola makan dan berat badan tubuhnya selama ia menjadi model naungan agency Starline. Alex melangkah mengikuti raganya dari belakang.

Keduanya kini sedang duduk bersisian, menunggu hasil dari pemeriksaan tubuh Ravael secara keseluruhan. Umumnya Ravael hanya akan dicek darah dan kesehatan jantungnya, lalu kemudian dokter Jia akan mengatur jadwal dan pola makannya.

"Hmm, Ravael, untuk kali ini resep vitamin dan jadwal beserta pola makannya baru bisa kuselesaikan 4 hari lagi. Karena kali ini kamu harus sedikit berhati-hati."

Ravael mengernyit, ada apa ini? Ia memiliki penyakit serius?

"Kenapa, Jia? Bukankah selama ini hasilnya selalu akan kuterima dalam 2 hari saja?"

Jia mengangguk, lantas memberikan lembar hasil pemeriksaan kesehatan milik Ravael.

"Iya, tapi kandunganmu saat ini perlu nutrisi yang cukup, selebihnya kondisi tubuhmu semuanya baik-baik saja, tidak ada masalah."

Deg. Keduanya mematung,

"Tunggu, tadi, apa?"

"Kandunganmu, bayimu masih dalam tahap trisemester awal, sebenarnya aku tidak ingin merekomendasikan diet dulu untuk kali ini. Tapi Dave bilang kontrakmu akan diperbaharui 2 bulan lagi, kan?"

𝐋𝐨𝐰𝐤𝐞𝐲; NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang