𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚; 𝐛𝐚𝐛𝐲, 𝐛𝐚𝐛𝐢𝐞𝐬, 𝐛𝐚𝐛𝐢𝐞𝐬𝐭.

1.2K 93 10
                                    

Rate : M (18+) nsfw
cw : kissing, make out, lovey-dovey, male lactation, breastfeeding

Suara alarm pagi yang mengalun lembut perlahan menusuk ke dalam rungu pria mungil diatas ranjang besarnya. Dirinya menggeliat kecil setelah mendengar suara itu hingga 30 detik lamanya, sedikit heran karena biasanya sang suami akan segera mematikannya di detik ke 5. Daya cepat-tanggap-bangun-tidur-karena-alarm Alex memang sudah terlatih sejak kecil, meskipun terkadang pria itu sulit untuk dibangunkan, namun bila menyangkut tentang alarm, rupanya ia sangat mudah diandalkan.

Kelopak matanya mengepak halus, sedikit menyipit kala ia menoleh ke arah jendela. Sepertinya Alex bangun lebih pagi karena tirainya sudah terbuka lebar, sinar matahari pun kini menyapa kulit halus miliknya yang terekspos tidak tertutup apapun. Matanya menelisik keberadaan alarm yang masih berbunyi, ditatapnya benda penanda waktu tersebut lama. Ah, memang dirinya yang bangun lebih siang ternyata.

Saat ini jam mencumbu pukul sepuluh pagi, Ravael yang masih setia dalam posisinya kembali menggeliat lantas meringis, sisa pergumulan keduanya semalam masih terasa nyeri dibagian bawah sana hingga keatas pinggang. Tega sekali suaminya itu malah meninggalkannya sendiri diatas ranjang pagi ini. Dalam hati ia mencebik, padahal baru saja semalam Alex mengatakan jika dirinya begitu merindukan Ravael setelah pergi dari perjalanan bisnisnya kemarin, namun memang terkadang manis seorang pria hanya ada diucapan saja.

Tak lama setelah ia melayangkan beberapa gumaman umpatan untuk suaminya, suara ayunan daun pintu kamar miliknya terdengar. Alex muncul dengan senyum bulan sabitnya, kedua tangannya penuh karena ia membawa nampan berisi sandwich serta susu madu hangat kesukaan Ravael, sarapan wajib yang ia santap setiap pagi.

Ditaruhnya nampan itu diatas nakas samping ranjang, setelahnya ia duduk untuk membawa Ravael kedalam rengkuhan. Gerakan itu disambut pria mungilnya ceria, suasana hatinya yang buruk dengan mudah berganti menjadi kekehan ringan karena Alex segera mengecupi seluruh permukaan wajahnya dan tak lupa memijat bagian pinggangnya perlahan,

"Good morning, my queen."

"Good morning, daddy,"

Ucapnya sedikit serak, mengundang hasrat yang sedari tadi Alex tahan kembali meluap. Tak ayal, Ravael yang masih polos tanpa benang sehelai pun kini telah berpindah posisi menempati paha milik sang suami dan mengalungkan lengannya menuju leher. Cumbuan panas berlangsung hingga beberapa menit, sebelum akhirnya pagutan itu terlepas kala jari milik Alex mulai menyentuh puncak dadanya.

"No, not again daddy, im totally wrecked after last night."

Dengan wajah yang nelangsa, Alex menghentikan kegiatannya tanpa memindahkan pujaannya dari atas pangkuan. Segera tangannya mengambil selimut yang berada dibelakang tubuh Ravael dan ia sematkan menuju tubuh polosnya,

"Kalau begitu cepat sarapan serta mandi, aku akan mengantar Logan dan Lily dulu ke rumah Helio,"

Sesuai rencana, hari ini memang akan dijadikan waktu berdua untuk Alex dan Ravael pergi keluar tanpa adanya kedua anak kembar mereka disampingnya. Helio dengan senang hati menerima tawaran dari Alex untuk merawat Logan dan Lily selama dua hari kedepan.

Semua ini pun awalnya ditolak mentah-mentah oleh sang suami mungilnya, khawatir keduanya akan merepotkan uncle Helio. Belum lagi di umurnya yang kini masih menginjak 1,5 tahun, baik Logan dan Lily tentunya membutuhkan nutrisi cukup dari ekhm air susu miliknya. Ravael bersikeras akan memberikannya hingga mencapai umur 2 tahun tentunya, sebagaimana saran dari dokter anak pribadinya.

𝐋𝐨𝐰𝐤𝐞𝐲; NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang