Rate : T+
cw : kissing, alcoholNetra bercahaya milik Ravael Huang masih bersahabat dengan kilatan blitz yang saat ini menghampirinya seperkian detik. Pasangan fenomenal pengusaha ternama dan mantan model papan atas itu kini memijak kembali red carpet pada acara perayaan. Tepatnya perilisan produk fashion gucci summer season tahun ini.
Ravael bukan masih berperan sebagai model, namun ini berkat pihak gucci yang bersikeras mempertahankan Ravael sebagai global ambassador perwakilan tanah kelahirannya. Fans tentunya masih menyayangkan keputusan sang Ayah dengan dua anak itu, tapi pancaran kebahagiaan yang terpatri dari pasangan ini nyatanya membuat mereka segan, tidak ingin mengganggu apa jalan yang sekarang Ravael tempuh.
Disampingnya, anak kembar yang kini telah berusia 1 tahun berada dalam gendongan sang Papa, tangan dan kakinya menggeliat lucu seraya tertawa gemas. Mata milik Logan dan Lily sengaja dipasangkan sunglasses ber-merk senada untuk menghindari cahaya blitz yang sedikit memusingkan.
Sebenarnya, kedua anak kembar pasangan Lee ini juga mendapat privillege dari kontrak sang Ayah. Gucci menggaet ketiganya secara eksklusif, namun tetap dalam naungan nama milik Ravael, karena ia tak ingin anaknya mendapat banyak atensi publik.
"Satu pertanyaan terakhir untuk tuan Ravael, mengapa anda kembali berkecimpung dalam dunia fashion? Mengingat pada press conference terakhir, anda memberi ketegasan mengenai kontrak yang telah berakhir. Apakah ada rasa penyesalan?"
Ravael terkesiap, sedang Alex hanya tersenyum, mempersilahkan dirinya untuk meluapkan isi hati sebagaimana yang pernah mereka diskusikan sejak hari pertama Ravael mengetahui kehamilan sang anak. Lantas ia berdehem, puluhan kamera itu masih menyorot intens menunggu jawaban Ravael.
"Mengenai itu, sebagaimana yang telah beredar perihal kontrak eksklusif antar kami dan pihak Gucci, saya sekarang hanya melaksanakan kewajiban tersebut. Rasa penyesalan mungkin sedikit tersimpan di hati saya saat harus meninggalkan puncak karir impian yang telah saya impikan sejak kecil, namun sekarang tentu telah menguap saat melihat kedua bayi saya hadir menuju dunia,
Pernikahan ini memberi saya energi dan kebahagiaan yang tak terhitung. Terlebih suami saya, Alexander, yang selalu menemani dan mendampingi saya untuk menjadi orang tua terbaik bagi Logan dan Lily. Kedepannya saya rasa hal ini tidak perlu dipertanyakan kembali, karena saya telah menemukan tujuan hidup yang selama ini saya cari, terima kasih."
Alex terenyuh, pria manja yang selalu mendusel di perpotongan lehernya saat ia merasa kedinginan kini telah dewasa seutuhnya. Tak ada penyesalan baginya untuk meminang sang pujaan yang selalu diimpikan oleh sejuta umat.
Dengan sigap ia mengecup cepat pelipis Ravael, membuatnya tersipu hingga telinganya memerah. Para wartawan yang masih meliput serta para fans yang turut hadir ikut memekik karena berhasil merekam momen berharga ini.
Dan sesuai ekspektasi, puluhan artikel muncul setelah wawancara tadi dilancarkan untuk Ravael mengenai kehidupan pernikahannya. Langkah kaki jenjangnya kini menuju pantry, ia menatap jejeran white wine favoritnya yang selalu disediakan oleh sang kepala keluarga. Diambilnya botol tersebut, lantas ia tuang isinya kedalam gelas kaca di samping kiri meja bar.
Sambil menyesap, tangannya sibuk menggulir layar handphone yang sedari tadi tak pernah lepas. Ia sebenarnya memang sedikit khawatir perkara jawaban yang ia lontarkan saat wawancara tadi, karena pada dasarnya Ravael tak memiliki ekspektasi untuk diberikan sebuah pertanyaan yang menurutnya saat krusial itu.
Trending social media pun tentunya tak ia lewatkan. Dengan telaten, ia mengecek isinya satu persatu, dan jarinya kini terhenti diatas sebuah tajuk artikel,
"Kehidupan Harmonis Keluarga Impian : Pasangan fenomenal Ravael Huang dan Alexander Lee berbagi cerita tentang kehidupan rumah tangganya."
"Mengenal Putra-Putri kembar Ravael Huang : Fans mengirimkan setumpuk hadiah untuk merayakan ulang tahun pertamanya"
Sedikitnya ia tersenyum, kekhawatirannya seakan pergi kala ia mengingat beberapa hari yang lalu saat perayaan ulang tahun pertama anaknya, para fans yang masih menjadi member eksklusif mengirimkan berbagai hadiah untuk Logan maupun Lily. Surat dengan kalimat doa yang manis pun turut ia simpan untuk Ravael baca kembali saat senggang.
Tak lama dari itu, Alex yang sedari tadi mencari presensi suami mungilnya ikut duduk disamping Ravael seraya membelai halus kedua pipinya,
"Something bothering you, my queen?" tanyanya, lantas ia ikut menuang wine kedalam gelas miliknya. Beruntung besok adalah weekend, jadi ia tak khawatir bila meminum alkohol di larut malam seperti ini.
"Maaf, aku belum bisa tertidur karena teringat soal pertanyaan wartawan tadi," Ravael menghela nafasnya sebentar, lalu ia melanjutkan kembali ucapannya,
"Publik pasti sudah menerima 'kan? Aku khawatir soal Logan dan Lily...."
Melihat rubahnya sendu dengan kedua pipi yang memerah seperti buah peach, akhirnya Alex berinisiatif menggendongnya ala bridal dan menempatkan tubuh keduanya diatas sofa bed ruang tengah. Setelahnya Alex membawa dirinya dalam pangkuan, posisi favorit Ravael saat ia perlu menjernihkan pikiran.
Harum wine menguar dengan aftertaste pahit karena rupanya suami kelebihan hormon itu mencuri satu cumbuan yang tidak dapat dielak oleh sang empu. Lantas Ravael mencebik,
"Aku serius, Alex..."
Ia terkekeh, "iya, iya. Bukankah kita sudah membahas soal ini dari awal pernikahan? Apapun pendapat mereka, kita hanya bisa menerima dengan lapang dada. Karena perbedaan pendapat dan sifat setiap orang tidak dapat kita atur, sweetheart."
Mata yang memerah itu Alex kecup,
"Yang terpenting, aku dan kamu, harus selalu mengawasi pertumbuhan Logan dan Lily tanpa terpengaruh omongan publik. Menjaga mereka berdua dengan baik sampai nanti tiba waktunya Logan dan Lily mulai memahami makna kehidupan. Mau seperti itu, hm?"
Ravael mencicit, "Mau... pokoknya harus seperti itu, ya, Alex? Tetap bersamaku ya?"
Pria itu membatin, sepertinya sang terkasih saat ini sudah benar-benar mabuk. Segera ia mempererat pelukan antar keduanya dan mengusap punggung sempit itu perlahan,
"I will baby, i will."
Ciuman halus ia layangkan di bahu seputih susu milik Ravael. Angin malam yang berhembus membuat kantuk semakin mendatangi raga dalam pelukan pria itu. Kala ia telah terhanyut, Alex segera membawa Ravael menuju peraduan keduanya untuk beristirahat, karena sejujurnya hari ini ia juga begitu lelah. Sibuk menggendong anak kembarnya kesana-kemari.
Setelah dahi lebar milik Ravael ia beri kecupan, matanya tak lama semakin memberat. Namun nyatanya tidurnya terganggu oleh raungan tangis Lily. Sedikitnya Ravael kembali tergerak dan Alex menyadari itu dari dahinya yang mengerut.
Dengan sigap ia membisikkan kalimat-kalimat halus agar Ravael kembali melanjutkan tidurnya,
"It's okay sweetheart, kamu harus tidur. Kali ini, biar aku yang mengurus Lily. Sleep tight, my queen."
• • •
Hayyiiiii🫣
Ternyata emang kalo sekali bikin ekstra tuh suka ketagihan sksksksk😠Kalian kalo mau request soal keseharian Ravalex and his babies silahkan tinggalkan komen ya hihi
Sampai jumpa lagii🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐰𝐤𝐞𝐲; Noren
FanfictionUp's the only direction I see, As long as we keep this, Lowkey. Mature content. ⒸFancymoomin 2022