Setelah puas dengan pipi chubby milik Ravael, tangan itu ia jalankan menuju kearah rahang. Ibu jarinya perlahan mengusap bibir yang kini mengilap semerah cherry berkat tegukan tequila nya dan ditatap lama. Beberapa saat kemudian netra keduanya bersirobok,
"Ravael, may i?"
Ravael mengangguk, dan ciuman itu terjadi.
Tangan kiri Alex bertengger di pinggang rampingnya sedang tangan kanannya berada di leher Ravael, menekannya perlahan agar kedua bibir itu bertaut semakin dalam. Refleks, Ravael mengalungkan kedua tangannya, dalam sekali gerakan pahanya kini telah berada diatas tubuh Alex, keduanya menyelami netra masing-masing sembari menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri.
Ciuman itu berlangsung lama, hingga Ravael merasa ia perlu pasokan udara. Ditepuknya bahu Alex perlahan, dari kedua bibirnya terbentuk untaian saliva entah milik siapa.
"I want you, Alex. Fill me up,"
Keduanya kini melangkah tergesa menuju lift penthouse milik Alex. Pengaruh alkohol membuat tensi keduanya memanas, Alex menekan tubuh Ravael bersandar ke dinding, dalam pikirannya, entah apa yang terjadi besok akan ia selesaikan nanti.
Bibir itu kembali bertaut, kali ini dengan tempo yang tidak beraturan. Tangan Ravael yang bebas kini mencengkram rambut milik Alex, setelahnya ia menautkan kedua kakinya untuk Alex tumpu.
Pintu lift terbuka, tak ada tanda-tanda keduanya akan melepaskan tautan bibir tersebut, berkat langkah besar Alex, keduanya kini telah berdiri dihadapan pintu penthouse miliknya. Jempolnya ia arahkan menuju finger scanner, dan kini pintu itu terbuka.
Sebelum keduanya semakin hilang kendali, Alex merebahkan tubuh Ravael perlahan di sofa ruang tengah. Tangan Ravael sibuk melucuti dasi yang melilit di leher milik Alex, sedangkan tangan Alex melepas kancing kemeja Ravael secara perlahan.
Tubuh polos itu tersaji dihadapan Alex, ciumannya turun ke leher, mengundang desahan mengalun keluar dari bilah bibir Ravael, Alex menggigit kecil, meninggalkan beberapa tanda yang sepertinya baru akan hilang dalam beberapa hari kedepan.
"Ahh,"
Puting kirinya dipilin, tubuhnya meremang. Dadanya semakin membusung kala mulut itu mencecapi tulang selangka milik Ravael, collarbone idaman sejuta umat. Ciumannya beralih menuju puting kanannya,
"Alex, ahh,"
Ia cecap, sesekali ia gigit kecil untuk mengundang gairah aphrodite nya. Kedua tangan Ravael menjambak pelan rambut milik Alex dan menekannya agar raupan pada dadanya semakin dalam. Lumatan itu beralih ke puting sebelah kirinya,
"Ahh Ahh, enakhh Ahh!"
Kakinya yang bebas menendang-nendang udara hampa disekelilingnya, ini sungguh nikmat. Jari kakinya meremat, sebelum akhirnya Alex melepaskan kuluman dan membubuhkan kissmark disisi kedua putingnya.
Tubuh keduanya terengah, iris hazel milik Alex tidak ingin melewati kemolekan tubuh Ravael se inchi pun, rasanya ia ingin merekam ini untuk diingat selamanya. Setelahnya ia menggendong Ravael menuju kamar pribadinya dan merebahkannya secara perlahan. Dalam beberapa waktu kini keduanya telah polos tak tertutupi sehelai benang pun.
Cumbuan itu dimulai kembali, Ravael meraba dada Alex sensual, pinggulnya ia majukan agar milik keduanya bersinggungan.
"Ahh Rav,"
Jari yang semula bertaut Alex lepaskan, dengan cepat ia meraih lube dan kondom yang berada di laci nakas miliknya. Setelah ia mengoleskan pelumas hingga pangkal jarinya, bilah bibir itu terlepas.
"Wait, Alex, this is my first time,"
Netranya membola, hatinya membuncah. Ravael layaknya sosok dewi yang diturunkan untuk dirinya ke bumi, putih dan bersih. Ia tersenyum, dalam benaknya ia tidak ingin menyakiti Ravael nya. Manik hazelnya menatap Ravael sayu, dalam kungkungannya Ravael terlihat indah.
Pesona yang ia miliki memang luar biasa. Kilauan matanya dibawah sinar redup, bibir merahnya yang kini ah, sedikit terluka pada ujungnya. Dadanya naik turun menetralkan nafasnya yang memburu,
"It's okay, we're gonna take it slow,"
Ravael meneguk ludahnya, husky tone milik Alex membuat adrenalinnya semakin terpacu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐰𝐤𝐞𝐲; Noren
FanficUp's the only direction I see, As long as we keep this, Lowkey. Mature content. ⒸFancymoomin 2022