𝐋𝐨𝐰𝐤𝐞𝐲; Noren

𝟏𝟐 𝐚𝐦

Badan terbalut kemeja brand ternama gucci itu kini melangkahkan kakinya menuju parkiran basement. Airpods bertengger di kedua telinganya, dilengkapi masker berwarna hitam yang sudah menutupi sebagian paras indahnya. Tubuh itu ia bawa masuk ke dalam ferrari Laferrari Aperta hitam miliknya yang tidak diketahui publik.

Ah, dalam hal-hal seperti ini, public figure memang harus bermain cantik, bukan?

Mobil itu berjalan melengang membelah jalanan yang gemerlap akan keindahan. Dalam 20 menit ia telah sampai, Ravael dengan gesit memarkirkan mobilnya di parkiran khusus anggota vvip night club ini. Ia tidak ingin mengundang khalayak publik dengan memanggil vallet yang dipersiapkan khusus dan setia berdiri di depan bar.

5 menit setelahnya, kakinya melangkah menuju ruangan dimana rekannya mungkin telah menunggu sejak 1 jam yang lalu. Gawai ditangannya tidak teralihkan dari pandangan matanya, setelah akhirnya bahu kirinya menabrak seseorang dari arah berlawanan,

"Akh, sorry."

Netra itu bertemu, setelahnya terkunci beberapa detik. Pria didepannya ini benar benar mengundang hasrat tubuhnya. Gelenyar aneh yang baru pertama kali ia rasakan menimbulkan debaran jantung yang tak terkontrol. Dalam benaknya, ia merasa ini seperti saat jantungnya mengalami tachycardia*.

Rahang yang semula menegas perlahan melunak, mata itu melengkung dengan indah. Bukan hanya parasnya yang menghilangkan kewarasannya, nyatanya senyum itu juga membuat Ravael kehilangan nafasnya selama 3 detik. Setelahnya tubuh itu menghilang dan ia merasa kosong, barusan tadi apa yang sebenarnya terjadi?

*Tachycardia : kondisi saat ritme denyut jantung melebihi batas normal.