3. 弁当

225 85 112
                                    

"Untukku?!" tanya Mafu berseri-seri saat mendapatkan bekal dari Soraru. "Lucu ... tapi kenapa?"

"W-wajar kan, majikan ngasih makan ke peliharaannya," sanggah Soraru dengan dahi berkerut, mengalihkan pandangannya pada kucing di dekat gudang yang sedang asik membuat bunga pasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"W-wajar kan, majikan ngasih makan ke peliharaannya," sanggah Soraru dengan dahi berkerut, mengalihkan pandangannya pada kucing di dekat gudang yang sedang asik membuat bunga pasir.

Pupil Soraru melebar, tiba-tiba ia mendengar isakan kecil dari perempuan di sampingnya. Hal itu membuatnya berpikir keras.

Aku tadi nggak lihat tanggal expired rumput lautnya. Apa rasanya berubah pahit? Tomatnya busuk? Atau bagian dalam nuggetnya masih mentah?

"K-kalau nggak enak, nggak usah dimakan."

"Makasi ... ini pertama kali buatku. Aku daridulu selalu pengen dibuatin bekal, tapi mama nggak pernah sempat. Eh ... maaf, aku terlalu berlebihan ya ...," ucap Mafu sembari mengusap sudut matanya yang basah.

"Iya. Berlebihan. Cepat makan. Aku nggak pergi sebelum kamu habiskan."

"Ciee ... mau lihatin aku makan, ya?"

"Itu taperwer. Pas ntar bunda nanya trus ilang, bisa digaplok aku."

Mafu menorehkan senyum sampai memejamkan mata setelah suapan pertamanya. Bekal buatan Soraru sangat enak. "Oishii. Besok bawakan lagi ya!" canda Mafu dan seketika ekspresinya melempam saat Soraru meresponnya dengan tatapan datar.

Hingga dua hari setelahnya, Soraru benar-benar memberikan makan pada peliharaannya itu. Namun pada hari selanjutnya, ia tak mendatangi Mafu padahal gadis itu sudah membuatkan bekal untuknya. Mafu ingin Soraru mencicipi masakannya juga.

"Aku nggak bisa buat kreatif kayak Supraru ...," keluh Mafu dengan raut wajah sedih. "Halah, yang penting rasanya," sambungnya dengan penuh keyakinan pada bekal buatannya untuk Soraru.

 "Halah, yang penting rasanya," sambungnya dengan penuh keyakinan pada bekal buatannya untuk Soraru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mafu berjalan mondar-mondir, sesekali melihat ke pintu rooftop. Ia menunggu sosok mahasiswa bersurai kelam itu. Pikiran negatif mulai bermunculan, Mafu mengira Soraru saat ini sudah bersama gadis lain.

Gadis dengan kardigan putih itu mengambil ponsel di saku. Penuh keraguan padanya saat hendak menelpon Soraru.

"Tapi aku memang bukan siapa-siapanya, sih, selain peliharaannya," ketus Mafu dengan bibir terpaut ke depan. "Tapi coba aja telpon dulu lah."

 『𝕮𝖔𝖙𝖙𝖔𝖓 𝕮𝖆𝖓𝖉𝖞』 ✔ 𝚂𝚘𝚛𝚊𝙼𝚊𝚏𝚞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang