8.4 SERENDIPITY

1.2K 196 2
                                    

Hongjoong mencengkeram kemudinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hongjoong mencengkeram kemudinya. Masih menatap gugup dari dalam mobilnya, Hongjoong melihat beberapa penghuni mulai dari anak-anak sampai tua sedang berada di halaman. Di sana ada banyak orang. Mulai dari yang bisa sempurna berlari, sampai yang duduk di kursi roda. Tapi, tidak ada sosok Seonghwa yang tertangkap matanya.

"Lo ada di sini gak sih, Hwa?" gumam Hongjoong pada dirinya sendiri.

Hongjoong kemudian mematikan mesin mobilnya sebelum turun dari mobilnya. Ia berdiri di samping mobilnya menatap ke sekeliling sampai kakinya berani untuk berjalan perlahan menuju pintu masuk untuk mencari sesuatu yang ia sendiri tak yakin ada jawabnya di sini.

Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang karena tak tahu apa yang harus ia lakukan, sampai salah satu biarawati menepuk bahunya dan membuat Hongjoong terjingkat.

"Aigo, aigo, maafkan saya. Apakah saya mengejutkan Anda?" Biarawati itu tersenyum.

Hongjoong refleks mengangguk sambil memegangi dadanya sebelum dengan cepat menggeleng dan mengulas senyum pada wanita dengan suara lembut itu.

"Uh..."

"Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Ada...

Hongjoong mengangguk, tapi kemudian ia terdiam karena tak tahu harus memulai dari mana. Bagaimana ia harus menceritakannya? Bukankan akan sangat aneh jika ia mengatakan, bahwa ia datang kemari untuk mencari seseorang yang dulu ia bayar untuk menjadi kekasih palsunya, tapi kemudian pemuda yang ia cari itu justru mengirim uang sewanya kepada yayasan ini.

Mingi-ya, mianhae.

Hongjoong menggelengkan kepalanya menepis pikiran itu, dan itu membuat biarawati di depannya terkekeh.

"Anda mau melihat-lihat ke dalam? Siapa tahu Anda menemukan apa yang Anda cari."

Hongjoong tak sempat menjawab karena biarawati itu sudah berjalan mendahuluinya dan Hongjoong entah mengapa seperti merasa familiar dengan perasaan itu. Seperti perasaan dianggap dan Hongjoong berjalan mengikuti biarawati yang kini menyapa beberapa anak yang datang memeluk biarawati itu sambil bercerita dengan ekspresif.

Hongjoong juga melihat bagaimana biarawati memperlakukan orang-orang di sana dengan kasihnya yang terlihat dengan baik oleh kedua mata Hongjoong. Hongjoong mau tak mau jadi ikut tersenyum dari perasaan damai yang menular itu. Ia akan menulis tentang itu nanti.

"Dia Sysil. Di temukan di dekat bak sampah saat masih bayi." ujar biarawati itu pada Hongjoong sembari menunjuk gadis kecil yang sedang membawa sapu lidi. "Itu Aron, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan saat ia masih lima belas tahun. Ah, yang itu Iren, kembarannya. Yang itu Matius, ia ditinggal istri dan anak-anaknya sampai ia mengalami gangguan psikologis dan akhirnya dirawat di sini."

PACAR SEWA (JOONGHWA) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang