***
Mobil Hongjoong berhenti di depan sebuah gedung hotel mewah dan segera disambut oleh seoran petugas valet yang bertugas di sana. Saat Seonghwa turun dari mobil Hongjoong, ia sudah bisa mengerti seberapa tinggi kelas 'sesuatu' yang akan ia datangi.
Atensi Seonghwa beralih pada Hongjoong berdiri di samping kirinya membenahi posisi kalungnya. Entah cahaya lampu dari hotel mewah yang menambah aura menawan Hongjoong atau memang Hongjoong sudah mempesona sejak awal, Seonghwa tak tahu.
Yang jelas aura Hongjoong malam itu membuat Seonghwa masih memandang Hongjoong tak berkedip kepada Hongjoong yang kini sudah menatap ke lurus ke dalam lobi hotel, mengijinkan Seonghwa kembali menatap sisi wajah Hongjoong.
Seonghwa terlalu larut dalam elok paras Hongjoong dan semua yang melekat padanya. Tapi tetap saja, Hongjoong tak sepenuhnya bisa menutupi kegugupannya yang terlihat dari kepalan tangannya.
Secara naluriah, Seonghwa tergerak meraih ujung jemari Hongjoong yang membuat Hongjoong terkejut segera menoleh kepada Seonghwa yang sudah menatap ke depan.
"Put your chin up, you are fabulous, and most of all," Seonghwa menjeda ucapannya dan menoleh menatap kedua mata Hongjoong. "You are my boyfriend tonight." ujar Seonghwa membuat Hongjoong terdiam sesaat karena perkataan itu membuat dunia disekitarnya membisu dan seolah membuat hanya pada kalimat itu saja Hongjoong bisa bersandar. Hongjoong masih menatap Seonghwa bahkan saat Seonghwa sudah menatap ke depan.
"Gue gak bakal malu-maluin lo di dalem nanti, Babe." ujar Seonghwa menarik masuk langkah mereka menuju tempat pesta pernikahan di gelar.
Dan sepanjang langkah itu juga Hongjoong tidak melepaskan genggaman tangannya dari telapak tangan Seonghwa yang sesekali ibu jari Seonghwa mengusap punggung tangannya saat Hongjoong mulai tegang ketika mereka makin dekat dengan Hall dimana pesta pernikahan itu di gelar.
"Apa pernikahan lo dulu semewah ini?" tanya Seonghwa yang juga berusaha menekan gugupnya.
Hongjoong yang melihat itu terkekeh. Ia kemudian melepas genggaman tangan mereka dan mengalihkan lengan Seonghwa agar melingkar di lengannya.
"Apa yang lo harapin dari pernikahan dua orang laki-laki. Gue beda sama mereka." Jawab Hongjoong.
Seonghwa menoleh menatap Hongjoong dan merekatkan lengannya membuat mereka lebih menempel dari sebelumnya saat saat mereka melewati beberapa orang yang melihat kehadiran mereka. Seonghwa mulai bisa melihat, kehadiran Hongjoong di sana adalah sebuah hal yang tidak biasa.
"Apa bedanya?" tanya Seonghwa sedikit berbisik di dekat telinga Hongjoong.
Hongjoong menoleh sebelum menatap kedua mata Seonghwa yang hanya beberapa centi dari dirinya.
"Dua orang saling mencintai, harusnya gak ada bedanya dengan yang lainnya, bukan? Cinta tetap cinta." ujar Seonghwa sambil mengulas senyum.
Hongjoong segera mengalihkan pandangannya ke depan, melempar senyum pada beberapa orang di sana, sembari menggerakkan lengan kanannya untuk menangkup punggung tangan kanan Seonghwa yang melingkar di lengan kirinya.
Saat ini Hongjoong berpikir ini adalah sebuah keajaiban dalam kepalsuan. Tapi entah mengapa hatinya seperti mengatakan bahwa setiap perkataan Seonghwa bukanlah sebuah kebohongan.
Ada sesuatu pola pikir Seonghwa yang menenangkan, yang itu membuat Hongjoong setuju dan menjadi lega. Dan bersamaan dengan ubin terakhir dari langkah mereka unutk masuk ke Hall pernikahan mantan suaminya, Hongjoong tahu ia sudah tercebur.
Seonghwa dan Hongjoong saling bertatapan lagi, mereka sudah sama-sama tercebur dalam kubangan yang sama, jadi ia hanya perlu bermain dengan baik, maka saat Seonghwa mengulas senyum kepadanya, Hongjoong juga membalas senyum itu, seolah Seonghwa adalah dunianya juga. Hongjoong beralih melingkarkan lengan kirinya pada Seonghwa, dan menariknya mendekat. Dan hal itu membuat siapa pun yang melihat mereka tidak punya alasan untuk meragukan gambaran harmoni keintiman mereka.
Hongjoong dan Seonghwa kini telah melakukan perannya dengan baik. Mereka berdua adalah aktor utama yang paling sukses malam itu karena berhasil membuat semua mata yang melihat kea rah mereka, tidak bisa mengelak bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai dengan sungguh.
Hal itu sangat terlihat secara nyata dari setiap sorot mata mereka bertemu dan juga dari cara mereka memperlakukan satu sama lain.
Hongjoong menegakkan kepalanya menatap beberapa orang di sana yang terkejut akan kedatangannya. Tapi semua tatapan intimidasi itu seolah buyar, bertekuk lutut dihadapan pemuda mempesona yang tengah berada di dalam dekapan lengannya.
Ini tidak terlalu buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR SEWA (JOONGHWA) ✓
FanfictionHongjoong must bring someone to come to his ex-husband's wedding. As he passed the street he saw a group of young man, and he rented one of them. Little did he know, Seonghwa, the 'rented' guy, is the ex-lover of HJ exhusband's wife. Disclaimer - t...