part 5

4.9K 190 0
                                    

Rio berjalan menuju ruangannya dengan mata yang tidak lepas dari handphone genggamnya . Tidak bututh disuruh sekertarisnya sudah membukakan pintu ruangan agar dia bisa masuk . "Pagi pak" sapaan sekertaris tak digubrisnya.. mengingat permainan saat ini lah yang lebih menarik dari pada membalas sapaan tersebut .

"Ngapain lo disini?" Rio menggertak gabriel yang tengah asik duduk ditempatnya dengan sangat tidak sopan .

"Heh broo dari mana aja lo ? Gue udah sejam nungguin lo" kata gabriel bangkit dati tempat rio dan menghampirinya . Rio menatapnya tak suka setelah hp nya dimasukan kedalam kantong celana .

"Ngapain lo nungguin gue ?" Tanya rio yang sebenarnya sudah tau maksud dan tujuan sahabatnya ini .

Rio dan gabriel sudah saling kenal sejak duduk dibangku SMA pada saat itu gabriel terkenal bandel, seminggu jatah masuk bk sudah menjadi hal biasa bagi seorang gabriel.

Semasa sekolah rio termasuk orang yang tidak memiliki teman, itu disebabkan rio tipe anak yang cuek pada semua orang .hingga akhirnya semua berubah saat gabriel berusaha mendekati rio dengan alasan tidak memiliki teman.. beberapa kali rio sengaja menjauh dari orang itu karna kepopulerannya sebagai anak bandel menjadi alsan utama rio menjauh .

Tapi entah mengapa semakin rio menjauh maka semakin pula gabriel mendekat . Dari kesekian banyaknya siswa disekolah hanya gabriel yang berteman dengannya bahkan saking dekatnya rio mengijinkan gabriel menginap dirumahnya . Tak sedikit mereka sering tukar pikiran, rio bisa tau ternyata sikap bandel gabriel itu sisebabkan keluarganya yang tidak pernah akur . Tapi rio tak urung menjauhinya dan malah semakin menjulurkan tangan persahabatan pada gabriel .

"Duduk dulu nape..." gabriel mengajak rio duduk disofa. Dengan santai rio menururtinya

"Langsung aja.. ada apa ?"

"Lo trima karyawan baru kok gak kasih tau gue..." kata gabriel sambil memperlihatkan wajah bersahabat dengan rio

"Karyawan yang mana ? Kayaknya gue gak pernah nerima karyawan baru.." gumam rio bingung sekaligus penasaran .

Rio bangkit mendekati kulkas yang memang sudah berada didalam ruangan.. membukaya dan mengambil minuman cola dari dalam . Sedikit berjalan pelan sambil beeusaha membuka kaleng minuman tersebut ..

"Tadi pagi dia ada diruangan gue yo, kayaknya dari seragam dia seorang office girl" jelas gabriel dengan senyum merekah yang terus membayangkan keindaha gadis tadi

Uhuk.. uhuk... tio tersedak, bajunya sedikit meninggalkan noda hitam.. wajahnya setengah di penuhi cairan minuman bersoda . Gabriel merasa terkejut sehingga dia terpaksa sedikit menghindar agar tidak terkena cipratan minuman .

"Aiiiss... shit" cibir rio dengan kesal.. tanganya meraih beberapa lembar tisu yang berada diatas meja . "Lo sih.." rio menggeruru dengan menyalahkan gabriel .

"Loh.. emang gue kenapa ?" Tanya gabriel bingung, sebab sama sekali dia tidak menyadari apa kesalahannya .

"Kenapa harus pembantu yang lo embat juga..." dumel rio seraya duduk sambil menyandarkan badan kebalakang .

"Dia bukan sembarang pembantu yo.. pembantu yang satu ini, behhhh mantap yo.." gabriel memuji gadis itu dengan semangat pada rio .

"Terus mau lo apa ?" Tanya rio yang sudah tau ajal busuknya gabriel .

"Biasa lah yo.. yang satu ini sama sekali gak tertarik ama gue.. malah dia lari dari gue.." jelas gabriel dengan jengkel jika mengingat kejadian tadi.

Rio berusaha menahan tawa nya.. sebab ini yang pertama kalinya gabriel dicuekin oleh seorang cewek . Rio cukup mengakui kehebatan gabriel dalam merayu cewek, tapi setelah mendengar ceritanya rio semakin penasaran dengan cewek yang berani menolak sahabatnya ini . Kadang juga gabriel menggunakan jasa rio untuk membujuk cewek-cewek menjadi klepek klpek padanya.. dengan mengakui keakraban dengannya gabriel bisa menggebet cewek lebih dari satu dalam seminggu.

cinta beginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang