part 29

6.6K 192 4
                                    

Seusai mandi rio langsung diundang papanya untuk bicara empat mata di ruang tengah. Dengan muka lebam dan penuh luka itu rio memberanikan diri mengahadap pada papanya, karna sejak dari kecil rio tidak pernah memperlihatkan luka ditubuhnya kepada beliau.

"Kekanak kanakan" ucap zeth langsung rio sudah tiba.

Rio mendengus pasrah dengan apa yang akan diucapkan papanya "maaf"

"Papa kan sudah bilang, jauhi shilla" kata zeth menekan. "Kenapa kamu gak dengerin omongan papa rio?"

Rio mengusap waahnya kasar, jujur saja ia mersa sangat lelah dihadap kan dengan masalah seperti ini .

"Papa akan urus surat - suratnya" ucap papanya .

RIo mengangkat kepalanya  menatap sang ayah dengan tatapan kebingungan . Surat? Surat apa yang dimaksud?

"Surat?" Ulang rio bingung .

"Sudah cukup kamu buat ify sensara, kasian gina dan hananfi yang sedih anak nya kamu perlakukan seperti itu" marah papanya, dengan suara lemas.

Mendengar hal tersebut membuat hati rio goyah, bagaimana bisa ia harus meninggalkan ify.. itu bukan kemauannya!! Rio langsung menghalang papanya yang saat itu akan pergi .

"Tunggu pah" tahan rio, memasang muka memelas .

"Rio gak mau pisah sama ify, rio sayang sama dia" ucapnya mantap . Tapi ucapan rio tidak membuat papanya bisa percaya begitu saja .

"Rio tau papa pasti gak percaya, tapi rio janji gak bakal ify susah kaya sekarang.. rio mohon pah, bantuin rio" jelas rio seraya memohon .

"Papa tidak yakin jika shilla masih berkeliaran disekitar ify"

"Rio akan mengurusnya" kata rio pasti .

Zeth hanya menghembuskan nafas pasrah, tak ada yang bisa lakukan . Semua ini tergantung mereka yang menjalani . "Papa menunggu itu" kata papanya .

Zeth pun mengisyarat pada rio agar ia bisa menyingkir dari jalannya, rio yang tau maksud dari tatapan itu pun mempersilahkan papanya lewat .

"Ehm.. pergi lah kedokter.. masalah tidak akan selesai kalo kamu sendiri dalam keadaan seperti itu" pesan papanya sebelum pergi, dengan senang hati rio mengangguk mantap seraya tersenyum bangga .

***

Ify yang masih lemas harus menerima rentetan pertanyaan dari gadis bernama acha ini. Sedari tadi ia bertanya mengenai masalah yang sedang dialami ify, tapi dengan sikap tenang ify menjawab dengan seadanya saja, sebab kepala ify masih terasa sakit .

"Terus dia apain ka ify?"

"Hmmm.. dasar cewek gak tau diri, siapa suru dia ninggalin ka rio gitu aja" dumel acha tak mau berenti .

"Terus, terus dia apain ka ify sampe kaya gini?" Tanya acha penasaran .

"Hiss,, acha biarin ify istirahat dulu" tegur mandha .

ACha memasang muja cemberut, ini buka pertama kalinya mamanya mengomel seperti ini " hisss mma kenapa sih, acha kan cuma nanya doang"

"Ayolah kak, jawab.. tenang aja gue bakal beri pelajaran ama tuh cewek" kata acha

"Gak papa kok cha" jawab ify sebisa mungkin .

"Yaelah kak, gak usah sok tegar gitu deh.. gue tau sifat tuh cewek seperti apa, jadi gak mungkin kalo gak apa - apa" dumel acha yang tidak mau berhenti .

"Acha, biarin ify tidut dulu" tegur mamanya lagi .

"Mama apaan sih, ka ify aja gak protes" cemberut acha 

cinta beginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang