part 28

5.8K 167 7
                                    

SUdah sekitar dua hari ify belum sadar kan diri, rio sudah hampir frustasi melihat istrinya yang masih dalam keadaan lemah, lebam diwajahnya masih terlihat jelas, dan rio menjadi iba melihatnya seperti itu.

"Yo.." gariel menepuk pundak rio pelan, dengan lemas rio menengok kebelakang.

Munculah seorang laki - laki dari balik pintu, rio yang kaget langsung berdiri dan menatapnya bingung.

BUGH

Tapi bukan sebuah spaan yang diterima rio, tapi sebuah tonjokan keras yang tepat mengenai pipinya. Gabriel terkejut dan langsung menolong rio yang kini tersungkur menahan pipinya yang kesakitan.

"Lo siapa?" Tanya iyel yang sudah sedikit terpancing emosi .

"Gara - gara kalian ify jadi kaya gini" marahnya.

"Itu bukan urusn lo" bentak iyel.

"Gue sahabatnya, gue dan dia selalu bahagia.. tapi semenjak lo datang, semuany berubah" ucapnya penuh penekanan sambil menunjuk rio.

Rio berusaha bangkit dengan dibantu gabriel disampingnya, tatapannya terus tertuju pada pria didepannya ini. Ia tak habis pikir, kenapa dia sebegitu marahnya dengan keadaan ify sekarang? Tapi jika diperhatikan rio merasa tak asing dengan wajahnya.

Dengan sikap tenang rio melangkah mendekati orang didepannya ini, seraya mengangkat tangan untuk menyalaminya. Awalnya pria ini melihat tingkah rio dengan bingung, sehingga beberapa saat ia tersenyum sinis dan tak menghiraukan rio sama sekali.

"Apa ini? Sogokan atau apa? " tanya cakka dengan nada sinis.

"Gue rio" ucap rio santai sambil menarik tangannya kembali

"Ciss" ia mendesis tajam dengan sikap konyolnya rio.

Rio tersenyum tipis, sebab ia tau tidak akan diterima dengan mudah ajakan perkenalannya ini. "Lo pasti syang banget yaa ama ify" ujar rio.

"Itu bukan urusan lo" sahutnya.

"Heh, tentu itu urusan nya dia lah.. lo pasti suka kan" cerocos iyel yang muak melihat wajah songongnya .

"Lo diam anjing" marah nya

"Kenapa? Apa lo?" Rio menahan iyel menggunakan satu tangan saat hendak sahabatnya ingin maju menantang .

Dengan kesal dan tidak terima iyel berhenti dan menatap rio tak suka. Tapi rio malah tersenyum agar iyel bisa tau kalo dia sendiri bisa mengurusnya.

"Kita bisa bicara diluar" rio mempersilahkannya dan bertujuan menyelesaikan masalah dengan cara baik - baik.

"Disini saja" tolaknya.

"Istri gue lagi sakit, dan gue gak mau dia tidak nyaman karna ada orang ngamuk - ngamuk gak jelas disini" jelas rio. PRia itu menatap rio tajam.

"Beraninya lo" saat pria itu hendak maju memukul rio, dengan cepat rio menahan dada bidangnya dengan satu tangan .

"Diluar saja" ucap rio yang masih bisa bersikap tenang.

"Udaahh sana lo" iyel yang sudah tidak tahan langsung menarik tangan pria itu untuk keluar dari ruangan.

****

Amarah mereka terus terpancing, tepat di belakang rumah sakit yang keadaannya kumu dan banyak alat - alat bekas rumah sakit tersebut menjadi saksi bisu perkelahian 2 orang pria ini.

"Pengecut lo"

BUGH--untuk kesekian kalinya cakka memukul wajah rio dengan keras, dan kesekian kalinya juga rio terlempar jauh karna sudah melemah.

cinta beginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang