part 9

4.8K 179 6
                                    

Pukul 1 dini hari, rio pulang ke rumah . Ify tentunya sudah tertidur . Penampilan rio saat ini sudah tidak karuan, permainannya bersama sivia tadi membuat rio susah untuk memperbaiki tubuh .

Dengan jalan lunglai rio pergi kekamarnya, mata nya sudah sangat berat dan badannya terasa sangat pegal hari ini . Baru sedetik berada diatas tempat tidur rio dalam sekejap sudah ngorok .

Kriikkkkk krikkkkkk

Jam waker milik ify berbunyi pada pukul 7 pagi, dengan mata tertutup ify berusaha meraba - raba mencari benda berbunyi itu . Tapi sayangnya tak kunjung ditemukan dan benda itu terus saja berbunyi .

"Arrggghhhhh..." aku menggerang sebal dengan mata dibuka sedikit . Dalam keadaan begitu aku mencari kesana kemari benda itu .

Aku mendesah kesal ternyata benda itu jatuh kedalam bawah tempat tidur . Aku mengambilnya seraya mengeluh kesal, bagaimana benda ini bisa berbunyi.. erghh..

Karna sudah terlanjur bangun aku terpaksa bangkit dan langsung mandi . Kegiatan rutin yang sering aku lakukan saat sehabis bangun tidur .

Setelah cukup segar aku keluar kamar, masih sepi . Apa ka rio belum bangun yaa ? Tapi kok tumben sekali . Aku pergi ke dapur untuk membuat sarapan berupa roti saja, karna hanya itu kemampuan ku daam menyiapkan makanan .

Ditengah kesibukanku dalam menyantap makanan tiba - tiba ka rio datang dengan keadaan sangat berantakan . Bahkan dia masih menggunakan pakaian kantornya . Melihatnya seperti itu membuat aku geleng - geleng kepala, kaya orang gak mampu aja . Setengah sadar ka rio mengikuti ku yang langsung duduk dan melahap roti didepannya .

Drrt... drrt...
(Calling tante amanda's)

"Halo"
"Halo ify bagaimana kabar kalian disana ?"
"Baik kok tan"
"Rio mana ?"
"Ka rio lagi makan tan, emang kenapa ?"
"Tante ama om besok mau kerumah kalian.. jangan lupa bilang ama rio"
"HAH?"
"kenapa sayang ?"
"Hehehe gak kok tan.. iya nanti ify bilang ama ka rio nya "

Tut... tut...

"Kenapa ?" Tanya ka rio yang masih asik dengan makanannya.

"Tadi tante amanda telfon terus dibilang besok mereka mau datang" jelas ku dengan malas

"Apa? Ngapain ?" Ka rio juga nampaknya tidak setuju mama dan papa nya kemari .

Aku hanya bisa menggeleng pasrah, sebab aku juga tidak tau apa alasan mereka kemari .

****

Aku terus saja memasag wajah manyun dengan kedua tangan dilipat didepan dada . Bagaimana tidak, ka rio terus saja mengganggu ku yang tengah asik menonton tv . Protes pun tidak ada guna nya, pasti bakal dianggap angin laut ama dia .

Ka rio terus saja tertawa diatas penderitaan orang lain . Bahkan menurutku adegan difilm itu tidak ada yang lucu .

"Ka rio ih.. ayo dongg" rengek ku terus yang berusaha mengambil remote dari tangannya .

"Apa sih.. udah nonton aja" ka rio menyembunyikan remotenya dibelakang tubuhnya .

"Gak suka itu kak.. kakak nonton aja di kamar sono, lagian kamarnya ka rio da tv kan" ujarku yang tetap kukuh

"Gak mau"

"Ify aja yaa yang kekamar" aku mencoba bernego .

"Coba aja lo kekamar, gue cincang lo" ka rio mengancam ku, sehingga nyali ku jadi ciut .

"Argghhh ka rio gak asikk ih" rengek ku yang sudah menyerah .

Aku teru saja mndesah karna ka rio tidak mau mengalah. Terus apa yang harus aku lakukan. Karna terlalu bosan aku memilih bermain hp saja, mencoba buka akun sosmed ku yang sudah lama tak pernah ku buka.

cinta beginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang