part 23

6.5K 176 7
                                    

Keadaan mandha sudah membaik dan dokter telah mengijinkannya pulang hari ini. Kedua keluarga ada disini untuk menemani mandha yang sudah akan pulang, sekalian membantu beres - beres. Lebih tepatnya bukan mereka para orang tua yang bekerja, mereka hanya  berbincang - bincang, dan yang bekerja hanyalah rio dan ify.

IFy dibagian melipat pakaian dan rio bertugas untuk memungut semua benda - benda milik mamanya.  Selama bekerja tak ada tegur sapa antara keduanya, hanya keheningan dan suara tawa dari keempat orang tua itu lah yang terdengar. Rio maupun ify terlalu fokus dengan kegiatan mereka masing - masing.

"Kenapa kalian hanya diam saja?" Tegur mandha, semua mata kini tralih pada rio da ify.

"Mmmmmm..."

"Kami hanya ingin fokus bekerja dulu" potong rio, ify menatap rio datar. entah reaksi apa yang cocok digambarkan untuknya.

Ify pun kembali ke kegiatannya yaitu melipat Pakaian dan menaruhnya kedalam koper besar. sesekali rio memperhatikan gerak gerik ify, melihat apa yang ia lakukan.  Seakan itu hal menarik yang menjadi pusat perhatiannya. Rio berusaha untuk tidak membuat hal - hal mencurigakan agar yang menjadi objek perhatiannya tidak akan lari atau risih padanya.

Memang kemarin rio sempat emosi karna gabriel menggandeng ify dengan lembut, dan ify menerimanya dengan senang hati. Tetapi amarahnya berkurang setelah ia berfikir berjam - jam, mungkin pada saat itu ify memang sedang dalam suasana hati yang tidak baik. Dan gabriel datang untuk menenangka ify. Setidaknya akhir dari pemikirannya yaitu posisitif.

Tok...tok...

"Selamat pagi" sapa seorang dokter saat masuk kedalam kamar bersama seorang suster dibelakangnya.

"Eh dokter" balas om zeth seraya menyalaminya, dan akhirnya senua juga ikut bersalaman dengan sang dokter.

"Bagaimana kesehatannya bu?" Tanya dokter pas bersalaman dengan mandha.

"Baik dok" jawabnya memperlihatkan reaksi yang bahagia sehingga dokter yakin bahwa pasiennya sudah benar - benar sembuh.

"Hari ini minggu, 30 agustus 2015 pasien bernama amandha putri sudah diperbolehkan untuk pulang dan beristirahat dirumah" jelas dokter. 

"Makasih dok" ucap amandha dengan senang.

"Kalau begitu saya tinggal dulu" pamitnya. 

"Iya dok, makasih" ucap semua yang ada berada disitu

"Iyaa" balas dokter dan langsung keluar bersama suster tadi.

"Ayo pah kita pulang aja, kita buat pesta kecil dirumah" mohon mandha pada zeth.

Zeth pun menyetujuinya "ya sudah, dan besan kita wajib datang" kata zeth.

Hanafi dan gina tertawa geli mendengarnya "kami juga akan pergi" kata gina

Rio dan ify hanya memperhatikan apa yang sedang dibicarakan dengn sebuah senyum yang tak berarti . Entah apa arti senyum yang sekarang mereka perlihatkan, yang pasti itu masih termasuk dalam  golongan senyuman.

***

Sesampainya dirumah, mereka semua langsung menuju kearah halaman belakang . Sebelum kehalaman belakang rio disuruh papa nya untuk menaruh barang - barang mamanya kedalam kamar.

Saat selesai membereskan semyanya rio pun lantas keluar dari dalam kamar, ia melihat seorang gadis dengan berpakaian seksi dan modis tengah membawa koper besar dibelakangnya, gadis itu menggunakan topi bundar besar dan sebuah kaca mata hitam.

Rio mendekatinya, rasanya orang ini tidak asing baginya . Tapi itu siapa? Pikir rio beeulang - ulang.  Gadia itu malah sibuk memperhatikan sekeliling rumah tanpa permisi .

cinta beginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang