part 18

6.9K 176 3
                                    

Sudah pukul 9 pagi rio sudah siap dan rapi. Tapi tidak untuk istrinya yang masih berada dibawah alam sadar, bahkan rio sudah berapa kali membangunkannya tapi hasilnya nihil tak ada yang berhasil.

Rio mendumel dalam hati, bisa - bisa mereka akan telat sampai dikota nanti jika ify susah dibangunkan seperti ini. Diluar sana mertuanya sudah siap dan sekarang tinggal menunggu mereka untuk siap - siap.

"Ify bangun.. hey..." rio menggoyangkan tubuhnya. Tapi ify malah tak merasa terganggu sama sekali.

Lama - lama rio menjadi geram sendiri hingga akhirnya ia harus menggunakan cara lain untuk membangunkannya. Rio mengambil kaus kakinya dan kemudia didekatkan kearah hidungnya ify, tak menunggu waktu lama hiding ify mengendus endus bau tersebut.

"WOOYYYYY MALINNNGGG..." teriak rio tepat didekat telinganya .

"Huaaaaaaaa tolonnnnggggg... tolonggggg maling woyyyyt" teriak ify tak karuan seraya berlari kesana kemari tak jelas.

Rio langsung ngakak, masih pagi dirinya sudah mendapatkan hiburan gratis. Ify yang mendengar suara gelak tawa seraya berhenti, ia menatap suaminya dengan kesal. Baru disadarinya ternyata dirinya sedag dikerjai.

Melihata akan reaksi ify yang sudah siap menyerangnya, rio sontak mempersiapkan ancang - ancang untuk lari.

"Ka rioooooo....." teriak ify sambil mengejar rio.

Rio berlari memutari kamar beberapa kali, ternyata ia membangunkan macam yang sedang tidur . RIo tak menyangka dirinya akan sangat sehat, sebab ify sudah membuatnya lari pagi didalam kamar.

Ify terus saja mngejar sampai ia harus menemukan dan mendapatkan rio. Tapi sialnya rio berhasil kabur dan langsung ngacir keluar kamar, dan pas saat itu juga tiba - tiba perut ify terasa sakit dang nyeri.

"Awww... sakiiitt..." ringis ify kesakitan "gara - gara ka rio nih" dumel ify seraya berjalan tertatih menuju kamar mandi.

****

"RIo, ify kok lama yaa.."

"Gak tau tan, lagi siap-siap kayaknya"

"Masih betah aja manggil tante" sindir mamanya ify.

Rio cengengesan sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal "abiss, belum terbiasa tan.. eh maksudnya mamah." Jawab rio jujur

"Yaudah, dibiasaiin yaa.." kata tante gina. Rio mengangguk mengerti dan lantas tersenyum.

"Mahhhh.. mamah...." teriak ify dari dalam kamar

Akibat teriakan itu mama, papa dan rio berlari cepat kekamar ify, takut jika terjadi apa - apa dengan gadis itu.

"Ada apa sayang?" Tanya mamanya panik.

Saat mereka ify sudah menangis memegang perut yang sakit, wajahnya memucat seperti orang yang sedang kebingungan.

"Mama..." panggil ify merengek

"Kenapa?" Mamanya menghampiri ify dengan kehawatiran tinggi.

Wajah ify memelas saat mamanya berada disampingnya, ia mengisyaratkan agar mamanya bisa peka sebagai sesama perempuan. Tapi sialnya wanita paruh baya ini tak mengerti dengan isyarat yang diberikan anak nya ini.

Ify semakin tak tahan, sebab hal yang akan dikatakan nya sangat mendadak dan memalukan. sementara om hanafi dan rio menatap kedua wanita itu dengan bingung. Ify membisika. Sesuatu yang sedari tadi di pendamnya pada tante gina, dan saat itu juga tante gina tertawa keras.

"Mama, kenala ketawa?" Ify merasa jengkel karna mamanya hanya menertawakan dirinya.

"Rio sini deh" panggil tante gina.

cinta beginiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang