Bag. 2

373 46 3
                                    

Pagi hari sudah menyapa. Yedam bangun lebih awal dan sudah membersihkan diri lalu menyiapkan toast dan teh herbal untuk sarapan. Setelah selesai meletakkan toast dan teh herbal di meja dekat sofa kamar, Yedam merapikan tempat tidur dan memberikan Baju untuk Haruto yang sedang mandi.

Tok....tok...tok... (Ketuk pintu kamar mandi oleh Yedam)

"Tuan ini bajunya.." kata Yedam menyodorkan baju masih dengan label harga

"Oh baik, terimakasih" balas Haruto mengambil baju yang yedam sodorkan dengan mengeluarkan tangannya saja

(Bajunya masih dengan label harga, kenapa baik sekali dia mau memberi baju baru pada orang asing seperti ku. Atau dia hanya pura-pura mungkin dia tau aku salah satu orang pemilik perusahaan furniture terbesar, tapi dari matanya tidak menunjukkan dia berbohong) gumam Haruto agak kaget dengan baju baru itu

Setelah selesai dari kamar mandi Haruto keluar dan melihat Yedam menyiapkan sarapan. Haruto juga makin terkesima dengan perlakuan Yedam yang bisa seramah dan sebaik itu pada orang asing. Yedam langsung menyuruh Haruto makan sarapannya. Hari ini Haruto akan kembali ke tempatnya dan sudah memberi tahu Yoshi untuk menjemputnya di toko Damie Florist .

"Maaf tuan saya hanya bisa memberikan teh herbal karena saya tidak minum coffe jadi disini tidak ada stock coffe" kata Yedam tersenyum

"Ouh tidak apa-apa, anda memberikan sarapan saja saya sudah bersyukur" jawab Haruto canggung

"Baju anda semalam sudah saya cuci dan sudah kering itu di dalam paper bag di atas tempat tidur" sambung Yedam masih dengan senyum ramahnya

"Oh iya terimakasih sekali lagi" ucap Haruto dengan senyum tulus

Setelah sarapan dan Yedam membereskan semua piring mereka Yedam menyuruh Haruto berbaring kesamping menghadapnya agar Yedam mudah mengganti perban Haruto dan membersih lukanya lagi agar tidak infeksi

"Jika sakit tolong tahan sedikit ya tuan" kata Yedam saat ingin membersihkan lukanya dengan alkohol

"Iya" jawab Haruto dingin

Haruto tidak meringis sedikitpun padahal Yedam yang melihatnya saja agak perih. Semalam saat lukanya belum diobatin Haruto juga tidak menangis atau terbata karena sakit di perutnya melainkan karena kelelahan berlari. Dengan itu Yedam tau sifat Haruto yang dingin dan irit berbicara

"Apakah anda seorang dokter?" Tanya Haruto penasaran karena kerapian Yedam mengobati lukanya

"Bisa dibilang seperti itu bisa dibilang bukan, saya memang tamatan sarjana kedokteran tapi saya tidak bekerja menjadi dokter. Jadi saya juga bingung saya ini dokter atau bukan heheh" balas Yedam menggaruk tekuknya yang tidak gatal

_on your side_

Setelah itu mereka turun kebawah menunggu jemputan Haruto. Jam sudah menunjukan pukul 7.30 pagi. Yedam biasanya membuka toko jam 8.00 pagi tapi sepertinya akan lebih awal. Yoshi tangan kanan Haruto masuk ke toko dan mengambil paper bag ditangan Haruto dan menaruh di mobil lalu menunggu Haruto di luar toko.

Haruto membukuk dan mengucapkan terimakasih kepada Yedam. Haruto juga meminta rekening Yedam untuk memberikan beberapa uang karena menolongnya tapi ditolak oleh Yedam mentah-mentah. Dengan terpaksa Haruto akhirnya berjalan keluar karena Yedam tidak mau menerima tawarannya

"Tuan...." Panggil Yedam

"Eh... Iya kenapa?" Tanya Haruto dingin

"Cepat sembuh ya dan semoga anda bahagia seterusnya" jawab Yedam tersenyum ramah sambil menyodorkan bucket bunga lily kesukaan Yedam

On Your Side (HARUDAM) 💓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang