bag. 19

342 34 4
                                    

Malam pun tiba,, semenjak sore saat dimana Haruto membentak Yedam. Haruto tidak kembali ke kamar atau bahkan keluar untuk makan malam.
Yedam sekarang sedang membereskan piring makan dirinya dan Jeongwoo.

"Kak,,, Haruto Hyung tidak membuat Masalah kan?" Tanya Jeongwoo khawatir

"Tidak kok Jeongwoo. Tidak usah khawatir. Mungkin hyungmu masih melakukan pekerjaan nya di ruang kerjanya. Biar kakak yang akan memastikan dia makan" jawab Yedam menyembunyikan kesedihannya yang tadi bertengkar dengan Haruto

"Kak,,, aku bukannya ingin ikut campur. Tapi Haruto Hyung memang sangat mengerikan jika emosinya tidak terkendali. Namun, dibalik itu sebenarnya maksudnya baik. Jadi aku mohon kakak tidak marah pada hyungku" pinta Jeongwoo bersalah karena tau bahwa tadi Haruto pasti meledak Emosinya walau Jeongwoo tidak tau karena apa

"Hehe,, iya kakak paham kok. Sekarang kamu tidur aja yaa. Kakak dengar kamu akan jadi karyawan toko bunga damie florist yang baru. Jadi kamu tidak boleh telat nanti bos Hyunsuk marah hehheeh" balas Yedam berusaha menenangkan dan mencairkan suasana agar adik iparnya tidak gelisah dengan keadaannya

_on your side_

"Baiklah kak, jika terjadi sesuatu panggil saja, aku dikamar yaa" kata Jeongwoo pamit pada kakak iparnya

Yedam tersenyum dan mengangguk sebagai balasan. Selesai memerintah maid untuk membersihkan sisanya. Yedam dengan ragu-ragu membawa nampan berisikan makanan dan teh herbal serta air putih. Tangannya yang sedikit gemetar karena takut Haruto akan marah lagi tak bisa ia sembunyikan. Nampan tadi bahkan ikut bergetar karena tangan Yedam

"Ahh....huft... Tidak apa-apa Yedam. Tenangkan dirimu. Mungkin Haruto sedang ada masalah dikantornya. Ahh ....huft...." Kata Yedam menenangkan dirinya sambil menghela nafas berat

Dengan ragu-ragu tapi harus Yedam mengetuk pintu ruang kerja Haruto beberapa kali. Tapi tidak ada jawaban.

(Tok ...tok....tok..... Suara pintu ruang kerja Haruto diketuk)

Karena masih tidak ada jawaban. Dengan perlahan Yedam memegang gagang pintu itu. Dan mencoba membuka memastikan terkunci atau tidak. Tapi untungnya itu tidak terkunci. Perlahan-lahan Yedam masuk. Hanya hening dan ruang gelap yang Yedam lihat. Tapi didekat meja ada cahaya lampu. Saat Yedam dengan seksama Yedam melihat sosok Haruto yang sudah duduk tertunduk dengan tangan kanannya sudah belumuran darah. Dan disekitarnya banyak barang berantakan.

Yedam yang melihat betapa Kacaunya Haruto sekarang. Dengan hati-hati menaruh nampan makanan diatas meja dan mendekati Haruto untuk membangunkan Haruto dan memindahkan nya ketempat tidur yang memang tersedia diruang kerja Haruto.

"Haru....hiks.....kau kenapa?....
Jangan seperti ini. Hiks ......jika ada yang salah ceritakan padaku...hiks....." Kata Yedam menggenggam tangan Haruto yang berdarah dan menggoyangkan sedikit lengan Haruto

_on your side_

Untuk kesekian kalinya Yedam menangis. Melihat Haruto kacau membuat Yedam merasa dirinya yang salah. Haruto yang mendengar tangisan seseorang dan merasa lengan dan tangannya dipegang langsung terbangun dari tidurnya. Haruto sangat terkejut melihat Yedam yang menangis sambil terus meminta maaf pada Haruto

"Hiks.....,,, Aku salah.....aku minta maaf Haruto hiks......aku yang salah...... tolong jangan seperti ini hikss......" Kata Yedam yang belum sadar bahwa Haruto sudah bangun

"Hushss....kenapa kamu menangis damie?,, Bukan kamu yang salah sayang..., Jangan menangis lagi yaa. Aku yang seharusnya minta maaf karena membentakmu tanpa alasan yang jelas tadi" kata Haruto yang menarik Yedam untuk memeluknya

On Your Side (HARUDAM) 💓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang