Bag. 12

261 36 1
                                    

Terhitung sudah dua hari semenjak kejadian malam itu. Yedam sudah memberitahukan kepada Jihoon dan Hyunsuk tentang keinginannya menerima Haruto dan melangsungkan pernikahan. Tapi Jihoon dengan kesal dan marah menolak tidak setuju. Padahal Yedam terus memberi penjelasan bahwa dirinya mencintai Haruto walau dirinya belum seratus persen yakin. Tapi menurut Yedam mungkin ini satu-satunya jalan keluar bagi dirinya maupun Haruto. Karena sudah menjauh pun, Haruto tetap saja datang dan menemui keluarga nya lalu hasilnya dia terluka. Yedam tidak ingin ada yang terluka lagi walau dirinya sendiri tau bahwa lukanya belum sembuh dan saat nanti dia didekat Haruto mungkin lukanya akan kembali lagi cukup dia menanggungnya tak perlu orang lain.

Terasa sekali ketegangan antara Jihoon dan Yedam. Dimana Jihoon tidak berbicara setelah perdebatan mereka tentang pernikahan yang Yedam inginkan. Yedam berusaha membujuk tapi Jihoon selalu diam dan mengabaikan Yedam. Yedam tau Hyung nya jika sudah marah seperti ini, mungkin jika dengan orang lain Hyung nya akan terang-terangan memarahi orang itu atau menamparnya. Tapi karena Yedam adik kesayangannya dia hanya diam dan memilih mengabaikan Yedam.

Karena hal ini pun Yedam tidak pernah mau sarapan bersama Jihoon dan Hyunsuk. Setiap pagi yedam selalu langsung ke toko dan membeli sarapan di toko jaehyuk. Sedangkan, Hyunsuk dua hari ini diantar oleh Jihoon ke toko bunga karena Yedam selalu izin pamit duluan

"Apa damie dan Jii Hyung akan terus seperti ini?" Tanya Hyunsuk pada adik iparnya yang duduk termenung menatap bunga didepannya

"Damie hanya tidak ingin membuat Jii Hyung merasa tidak nyaman karena ada damie disekitar Jii Hyung" lirih Yedam

"Damie tidak boleh berfikir seperti itu, damie tau Hyung mu tidak pernah bisa marah padamu makanya dia hanya diam dan mengabaikan mu. Tapi setiap hari dia selalu berpesan untuk memastikan kau makan dengan baik" kata Hyunsuk mengelus Kepala Yedam

"Damie tau kak, tapi damie juga Pengen Jii Hyung mengerti keputusan damie. Damie tidak apa-apa lagi makanya damie bisa menerima Haruto sekarang" lirih Yedam yang meneteskan air mata

"Sudah....cup....cup...., Hari ini ayah dan bunda pulang jadi kita bisa diskusikan dan mencari jalan keluar. Kakak yakin damie dan Haruto bisa bersama" kata Hyunsuk memeluk Yedam

Yedam tidak yakin itu bisa terjadi karena Yedam takut ayahnya juga akan merespon keinginannya seperti hyungnya

Haruto POV

Semenjak malam itu Haruto tidak pernah melunturkan senyumannya. Asahi yang mengomelinya karena dirinya yang babak belur pun hanya dia balas dengan senyuman.

Jeongwoo dan Mashiho sudah kembali dari Jepang. Dan Jeongwoo sangat terkejut melihat Haruto yang tiba-tiba memeluknya saat dirinya sampai kerumah dan berkata merindukan adiknya ini. Jeongwoo tau Hyung nya ini sangat dingin dan cuek walau memang perhatian tapi sudah lama Haruto tidak tampak bahagia seperti ini makanya Jeongwoo merasa aneh.

Tapi setelahnya Jeongwoo tau alasannya kenapa Hyung nya seperti ini karena Asahi bercerita bahwa hyungnya menyukai seseorang dan sedang menunggu jawaban dari pujaan hatinya tentang ajakan Haruto untuk menikah.

Haruto sekarang sedang di kantor nya. Hari ini tidak ada jadwal meeting hanya memeriksa beberapa berkas saja. Mata Haruto juga tidak lepas menatap ponselnya menunggu kabar dari Yedam yang sudah dua hari belum memberinya kabar. Sebenarnya Haruto sudah tidak sabar tapi dia tidak bisa menyampaikannya pada Yedam karena takut kesempatan ini hilang

_on your side_

"Hyung, apa pujaan hati Hyung masih belum memberi jawaban?" Tanya Jeongwoo yang ada di ruangan Haruto dan dari tadi memperhatikan gelagatnya

"Belum, mungkin besok. Lagipula baru dua Hari" jelas Haruto

"Hemm,, semangat,, aku yakin dia akan menerima nya. Tapi kenapa Hyung belum mengenalkannya padaku?" Tanya Jeongwoo penasaran

On Your Side (HARUDAM) 💓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang