03 : Roda Berputar

815 85 12
                                    

Permintaan update dari ifafafa27. Dan AndriyanyAndriyany.

Happy reading ❤️❤️❤️

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Au!" Perth meringis kesakitan, setelahnya dia tertawa nyengir, sebab tadinya dia ingin marah karena sudah menganggu tidur nyenyak nya. Karena tadinya dia pikir Yacht yang menganggu tidur damainya.

"Bapak, tumben bapak menghampiri mejaku?" Ucap Perth innocent di sela senyum dia ala kadarnya seolah-olah di tidak melakukan kesalahan apapun.

Si bapak guru ikut tertawa nyengir ala kadarnya seraya menunjuk jam di dinding, di sana tertera baru jam 9 pagi, tapi Perth sudah tidur.

"Berdiri di luar!" Usir si bapak seraya menunjuk pintu keluar.

"Yah bapak, kalau aku berdiri di luar gimana aku bisa mengikuti pelajaran bapak yang berharga?"

"Jangan banyak bacot, cepat keluar!"

"Iya iya, jangan marah-marah dong bapak, nanti tambah jelek!" Perth memang gak ada takut-takutnya, mantan murid bandel sih, jadi hal ini sudah makanan sehari-hari.

Yacht hanya bisa memberikan tanda peace kepada Perth, pasalnya tadi dia sudah berusaha untuk membangunkan Perth, Perthnya aja yang tidurnya kek kebo.

Baru saja Perth berdiri di luar kelas, dia sudah menguap menguap mengantuk.

Semalam dia terlalu asyik dengan pelajarannya sehingga dia lupa waktu dan jadilah begini jadinya.

Walau bagaimanapun dia harus belajar lebih giat dari yang lain mengingat nilainya jauh tertinggal dari teman-temannya dan yang paling utama, dia ingin mengikuti ujian masuk kampus. Di kehidupan dia kali ini, dia ingin kuliah di tempat yang lebih bergengsi agar masa depannya jauh lebih baik dari kehidupan dia yang sebelumnya.

Sesekali Perth mengucek matanya yang bukan main beratnya dan matanya semakin dia kucek takkala dia melihat Meen berdiri di depannya dengan senyum rupawan menawan hati.

Perth pikir dia mimpi tapi nyatanya tidak.

"Kenapa kak Meen ada di sini?" Monolog Perth panik dalam hati. Dia ingin segera pergi dari sini dan rasa kantuknya langsung minggat.

"Aku mau ke toilet, tapi aku tidak tahu dimana tempatnya, apa kamu bisa mengantarku ke toilet?" Pinta Meen sopan di saat manik gelapnya menatap dalam-dalam manik hitam Perth yang selalu menghindari tatapan matanya.

Tentu saja Perth menggeleng.

"Maaf kak, aku gak bisa, aku lagi dihukum! Minta tolong saja sama siswa yang lain!" Tolak Perth cepat, dia bahkan menarik tangan siswa yang kebetulan lewat serta memintanya untuk mengantar Meen ke toilet. Karena satu sekolah tahu siapa Perth, maka siswa tersebut manut namun yang jadi masalahnya itu Meen. Dia gak mau diantar sama tuh siswa, gatot dong rencananya.

"Memang apa bedanya sih kak?" Tanya Perth tidak habis pikir mana debaran di dadanya tidak bisa diajak kompromi.

"Ya bedalah, aku kan minta tolongnya sama kamu, bukan sama dia dek!" Respon Meen innocent sesantai mungkin sebab debaran di dadanya jangan ditanya lagi.

Perth speechless, sangat. Dia jadi bingung sendiri.

"Au ah gelap!" Rutuk Perth dalam hati. Senang sih dia, tapi ya gitu... Berat.

Dan Meen sendiri tersenyum tipis nan tak jemu-jemunya menatap Perth.

Siswa tadi sudah pergi, Meen yang usir.

Tell The World I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang