Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Pagi yang cerah, secerah matahari yang mulai naik memperlihatkan dirinya menyelimuti dunia. Bias cahayanya yang menembus jendela membuat seorang pria mungil terbangun dari tidur nyenyak nya. Dia meregangkan otot-ototnya yang sedari semalam meringkuk dibawah selimut.
"Enghhh hoammm ouh... Kenapa sudah pagi saja...?" Rutuknya belum puas tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang enggan terbuka.
Dia menurunkan kakinya dari kasur sembari mengambil handphonenya yang terletak diatas nakas samping ranjang. Cuman untuk melihat jam, tapi untuk mengirim pesan kepada prianya.
"Selamat pagi kakak..." Begitulah bunyi pesannya untuk prianya yang sedang berada di kamar mandi.
Setelahnya dia letakkan handphonenya kembali pada tempatnya. Lalu dia bergegas pergi ke kamar mandi dan mandi secepat yang dia bisa mengingat hari sudah jam 06:10
Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk mandi serta beres-beres sehingga dalam waktu 30 menit dia sudah selesai dan segera turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.
"Selamat pagi mama..." Seru dia senang dan berlari kecil ke arah Aom, ibunya kemudian dia kecup pipi Aom, setelah itu baru dia duduk di sisi Gulf.
"Pagi juga sayangnya mama..." Sahut Aom tidak kalah cerah dari putra bungsunya.
"Abang mana ma?" Tanya dia belum melihat Anan pagi ini.
"Masih jogging keknya." Jelas Aom mulai mendudukkan dirinya di hadapan kedua putranya.
"Padahal adek mau minta Abang mengantar adek ke sekolah..."
"Biar mama yang antar adek ke sekolah yah, tapi pulangnya mama gak bisa jemput."
"Kalau begitu biar kakak yang jemput adek ma!" Tawar Gulf membuat Om dan Perth menatap Gulf.
"Kakak yakin bisa keluar rumah sendiri?"
Gulf mengangguk untuk pertanyaan Aom.
"Ya udah, kalau begitu adek tunggu kakak di sekolah ya..."
Gulf kembali mengangguk, kemudian mereka hanya bicara hal lucu selama sarapan.
⏩⏩
"Pagi juga sayang, maaf ya telat balasnya. Adek sudah sarapan? Kalau kakak lagi sarapan di mobil" Ucap Meen dari seberang telepon.
"Kenapa di mobil sarapannya? Emang kakak ketiduran?"
"Gak, cuman gak ada siapa-siapa di rumah. Mama papa lagi di luar negeri. Biasa, ngurus bisnis!"
"Ouh... Kalau begitu tidur di rumah adek aja kak... Supaya gak kesepian..."
Aom hanya tersenyum melihat Perth menelepon dengan tunangannya.
"Boleh, tapi orang tua adek ngizinin gak?"
Setelahnya Perth bertanya kepada Aom. "Ma, kak Meen boleh nginap di rumah? Dia sendirian di rumah soalnya, boleh ya ma..."
"Iya!" Setelahnya hanya terjadi percakapan antara Perth dengan Aom, tidak lama sebab beberapa menit kemudian mereka pun sampai di sekolah.
"Mama, adek sekolah dulu yah, dan doakan ujian adek berjalan baik!"
"Doa mama selalu yang terbaik untukmu sayang..."
"Makasih ma, adek sayang mama..." Ucap Perth kemudian mengecup pipi Aom, lalu membuka pintu mobil dan keluar.
Begitu mobil Aom melaju jauh, Perth pun masuk kedalam sekolah, berjalan riang ke kelas karena sebentar lagi memasuki jam ujian sekolah akhir.
"Heyyy bocil...!" Seru Zee melihat Perth baru sampai didepan pintu