01 : Melodi Ini Kutujukan Untukmu

1.1K 99 10
                                    

"Abang Anan!" Ucap Perth kaget ketika melihat pria yang dia panggil abang masuk begitu saja ke kamarnya padahal ini sudah malam. Perth baru saja mau tidur, dia baru saja selesai membuat list mengenai apa saja yang harus dia lakukan untuk menghindari takdir buruk itu.

"Apa tidak ada yang mau kamu katakan?" Responnya malah semakin membuat Perth bingung mana nada bicaranya sangat tidak bersahabat apalagi tampangnya, kedua tangannya bersilang di depan dada.

Perth menggeleng, sebenarnya banyak sekali yang ingin dia katakan, tapi dia takut di sertai rasa canggung.

Anan menarik Perth serta merobek baju piyama Perth, dia memeriksa bahu kanan Perth, siapa tahu ada bekas gigitan atau bekas lainnya.

Tidak ada apapun di sana kecuali kulit Perth yang putih mulus.

Perth tercenung selagi Anan merapikan kembali pakaian Perth.

"Kamu itu cantik dek sekalipun kamu seorang pria..." Ucap Anan bukan main khawatirnya dia pada adik tirinya. Dia tidak ingin Perth berakhir seperti kakaknya.

Seharusnya di malam itu Anan menemani kakaknya belanja ke mini market, seharusnya sehingga kejadian itu tidak terjadi.

Anan sudah membawa Perth kedalam dekapannya, dia mengecup singkat pucuk kepala Perth.

Perth membalas pelukan Anan, dia mendengar dengan tenang detak jantung Anan, di kehidupannya kali ini akan dia pastikan jantung Anan terus berdetak di dalam dada Anan. Di sini, saat ini abangnya masih hidup.

"Lain kali kalau adek mau pergi kemana-mana bilang-bilang dulu dek..."

Perth mengangguk menurut.

⏩⏩

"Perth... Aku minta maaf, jadi jangan putuskan aku!" Ucap Saint memohon kepada Perth yang lagi makan di kantin. Sudah berapa hari ini Saint terus mengikuti dia, lelah juga dia menghindari Saint.

"Dengkulmu! Enak bener ngomongnya jangan putuskan aku. Maaf sih oke, aku beri sebanyak yang kamu mau. Tapi sorry, gak ada kata balikan setelah apa yang kamu dan Zee lakukan. Kita berteman saja!"

"Perth... Please beri aku satu kesempatan, aku janji aku gak akan selingkuh dibelakangmu!" Saint akhirnya sadar, kalau rasa dia kepada Zee itu hanya nafsu semata, pada kenyataannya hatinya hanya terpaut pada Perth seorang.

"Noh minta sama rumput yang bergoyang!" Respon Perth yang memang tidak ada rasa lagi kepada Saint, dia sudah menganggap Saint itu sebagai teman jauh dalam hidupnya.

Perth terus menyantap makanannya tanpa mempedulikan Saint yang sungguh berharap Perth kembali ke sisinya, bukan sebagai teman tapi sebagai kekasih.

"Sudahlah Saint, menyerah saja untuk kembali menjadi kekasih Perth. Masih mending Perth mau berteman denganmu, kalau aku mah... Tiada hari esok untuk kalian berdua!" Timpal Yacht sudah bosan melihat Saint mengemis minta balikan setelah menyakiti Perth.

Sedangkan Zee si biang kerok hanya duduk santai tampan sambil menikmati makanannya.

Sammy sendiri sungguh tidak habis pikir kenapa Perth masih bisa memaafkan Zee dan Saint bahkan masih mau berteman dengan mereka.

"Perth ini baik atau kelewat begok?" Monolog Sammy dalam hati, sungguh gagal paham dia dengan Perth mana sekarang Perth sudah berubah, dia yang biasanya jahil gak ketulungan dan suka mem-bully orang malah menjadi murid kalem rajin belajar.

"Aku setuju dengan Yacht Saint, kamu tahu sendirikan kalau Perth itu seperti apa. Kalau dia bilang gak, sampai langit sujud ke bumi pun tetap saja gak. Lagian salahmu sendiri sih, ngapain selingkuh. Mana selingkuh sama Zee lagi, kalau selingkuh sama orang luar mah, masih mending. Sudah syukur kalian berdua gak di kebiri sama Perth dan sekarang malah minta balikan. Hello... apa kata dunia?" Timpal Sammy juga ikutan jengah. Sammy sih mendukung Perth tidak balikan dengan Saint, secara gitu.

Tell The World I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang