Jangan dibaca aja, tolong tinggalkan jejaknya. Apalagi sampai jadi silent reader. Pelit amat, tinggal klik ikon bintang aja gak akan memakan waktu selama satu menit.
Terima kasih🙏
❄️❄️❄️💦💦💦❄️❄️❄️
Singkat cerita, makan sudah beres dan sekarang mereka mencuci piring bersama sebelum lanjut lagi belajarnya.
"Udah, kalian lanjut lagi belajarnya! Ini biar mama yang beresin." Titah Aom kepada Anan dan War.
"Tanggung ma, mending mama aja yang nyantai sama papa. Jarang-jarang juga kan papa di rumah." Anan menolak sementara Gulf membawa Aom tuk duduk bersama Lee di ruang.
"Anak ini." Ujar Aom hanya bisa nurut. Gulf tersenyum, keadaannya semakin membaik.
"Adek pulang!" Seru Perth semangat lalu langsung berlari menghampiri Aom, tuk dia cium pipinya. Dan untuk papanya, dia menghamburkan diri kedalam pangkuan Lee. "Hehehe, adek kangen papa..." Ungkap dia manja sembari memeluk Lee yang kini membalas pelukannya.
Meen sendiri selaku menantu di rumah ini memberi salam hormat kepada mertuanya, setelahnya dia meletakkan paper bag yang berisi oleh-oleh untuk mertua dan iparnya.
Lee memperhatikan Perth dengan seksama, tubuh putranya bertambah semok. Itu artinya putranya rajin fitness dan merawat diri. Yah, dia memang sudah mendengar cerita dari Aom tentang Perth dan Gulf yang sering menemani Aom perawatan. Karena bosan menunggu, akhirnya mereka ikut menjalani perawatan.
"Dapat uang darimana adek untuk perawatan?" Dia bertanya sembari menyentuh kissmark di ceruk leher Perth. Pelukan mereka sudah terlepas namun Perth masih bergelayut manja di lengan Lee.
"Dari kakak Meen dan mama Mai." Jawab Perth tanpa beban.
Kaget Lee dibuatnya, "Adek minta sama mereka?"
Perth menggeleng, "Waktu itu mereka nanya nomor rekening adek, terus adek kirim, setelahnya mama Mai dan kak Meen mengirim uang jajan untuk adek." Cerita dia lalu dia memandangi Meen yang kini bertukar cerita dengan Aom dan Gulf.
"Berapa?"
"Banyak..." Ucap dia jujur nan cerah wajahnya.
"Adek dan Meen kan baru menikah, jadi mana mungkin dia sudah memberi adek uang jajan."
"No papa, papa salah. Bahkan saat kita masih pacaran, kak Meen sudah ngirim uang jajan untuk adek."
"Gak mungkin gratis dong uang jajannya, terus apa yang adek berikan kepada Meen?" Dia pria jadi tahu betul seperti apa pikiran pria pada umumnya.
"Bayarannya kami kencan, ciuman dan tubuh adek!" Jawab dia jujur membuat Lee terbelalak, kaget dia.
"Jadi dia sudah memakai adek sebelum nikah? Berapa kali? Terus adek mau aja? Gak nolak?!" Dia menatap Meen sebentar.
"Untuk apa nolak papa, kan enak papa. Mana kak Meen ganteng banget, terus barangnya juga oke punya... pokoknya adek gak punya alasan untuk menolak!" Jujur dia tanpa beban dengan tampang tak berdosa. Kehabisan kata-kata Lee dibuatnya. Fix, putranya sudah dipakai luar dalam oleh Meen. Pada akhirnya Lee tepuk jidat, putra bungsunya ini benar-benar binal. Lihatlah, sekarang putra bungsunya menatap Meen dengan tatapan lapar.
"Tuh tubuh dah banyak kissmark, tapi adek masih pengen bercinta dengan suami adek. Emang adek gak takut tuh lobang longgar?" Dia mengingatkan putranya agar memberi jeda pada tubuhnya tuk istirahat. Maksimal 2x seminggu lah tuk bercinta.
Perth kaget, lalu dia menoleh pada papanya. "Emang bisa longgar papa? Kan cuma kak Meen doang yang pake? Gak ada yang lain." Tanya dia horor, dia tidak mau lobang pantatnya longgar. Gak mau seperti di kehidupan sebelumnya, yang mana dia double ketika dimasuki dan pada akhirnya berefek pada lobang pantatnya. Di kehidupan sebelumnya tubuhnya dipakai sedemikian rupa dan begitu sudah rusak, baru dia dibuang.