Dia pergi

837 118 2
                                    

Hargai penulis dengan cara vote  😉

Spam komentar positif

Happy reading....

Pagi menyapa terasa lebih cepat. Taehyumg terbangun, menatap jam di atas nakas yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Sedikit tak rela karena jujur saja ia masih ingin lebih lama berbaring, apalagi ada rosé di sisinya.

Melirik kesamping lalu tersenyum. Dia masih tampak pulas sampai tak tega untuk membangunkan.

Berjalan ke kamar mandi guna membersihkan diri, tak lama hanya 15 menit.

Rosé mengerjap saat dirasa tak ada seseorang disampingnya. Ia cukup ingat semalam ia dimana dan tidur dengan siapa. Sampai suara pintu terbuka mengalihkan pandangannya.

Merona, pipinya dirasa panas saat Taehyung keluar dari sana hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya.

Meskipun ini bukan yang pertama kali tapi rosé sama sekali tak terbiasa, apalagi dalam keadaan sadar seratus persen.

"Kau sudah bangun ternyata. Mau mandi?"

Ia berjalan mendekat, hanya duduk di tepi ranjang sambil mendaratkan kecupan di kening.

"Kamu bisa pakai bajuku, pilih saja yang ada di lemari"

Kontan rosé tersenyum tipis lalu mengangguk. Langsung beranjak dari sana sedikit buru buru. Jangan tanya, hatinya sejak tadi rasanya ingin loncat kala Taehyung dengan santainya mendekat masih dengan badan yang setengah basah. Ah kenapa malah jadi rosé yang malu?

"Kamu ada bahan makanan?"

Kini dua sejoli itu sudah rapi, Taehyung dengan pakaian kantor lengkap serta rosé dengan sweater kebesaran milik pria itu.

"Ada, kenapa?"

"Biar aku masak aja, jangan biasain makan di luar"

Taehyung tersenyum senang, mengamati kekasihnya tengah memasak di dapur rasanya seperti mereka adalah sepasang suami istri sekarang. Jadi tak sabar menikah tentunya kalau akan semanis ini.

"Kamu mau langsung pulang?"

Tanya taehyung setelah mereka selesai sarapan. Rosé mengangguk, mengambil paper bag berisi pakaian kotornya untuk dibawa pulang.

"Biar aku antar"

"Tak usah, kau akan telat jika mengantarku. Aku bisa naik taxi"

"Aku bosnya, itu terserah aku. Tak masalah kalau telat"

Rosé mendengus kesal, menyentil dahi pria itu sampai menjerit kesakitan. Sedikit berlebihan memang tapi itulah Taehyung jika dekat dekat dengan rosé, jiwa lebaynya kambuh.

"Justru karena kau bosnya kau harus memberi contoh yang baik"

Baiklah, sepertinya memang Taehyung ditakdirkan untuk selalu kalah berdebat dengan rosé. Ia menyerah, berjalan berdampingan keluar apartemen sebelum akhirnya menarik rosé kembali.

"Tunggu dulu"

Alis bertautan, menatap bingung dengan gelagat aneh pak kim.

"Morning kiss?"

Kontan rosé merotasikan matanya malas, sebenarnya ia masih bad mood soal semalam. Ada rasa cemas tapi sengaja ia sembunyikan. Tak mau membebani pikiran Taehyung tentunya.

Cup!

Satu kecupan di pipi, hanya dipipi. Membuat Taehyung seketika cemberut seperti anak kecil.

"Kok di pipi"

DAMN EX-!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang