Damn Ex! (5)
Happy reading....
" Jadi tadi kau bertemu dengan V mantanmu? Dan dia ternyata CEO tampan yang dimaksud jennie tadi kan?"
Rose mengangguk angguk saja, mulutnya terlalu sibuk mengunyah cemilan yang diberikan jisoo untuknya.
"Woahhh daebak, bukankah sudah sangat lama? "
"Yaa sekitar 7 tahun "
"Kupikir kalian jodoh"
Ucap jisoo sambil menaik naikkan alisnya. Rose pun hanya menatap ia jengah, belum saja ia menceritakan soal ungkapan perasaan Taehyung untuknya tapi ia sudah digoda lebih dulu.
" Annyonghaseyoooo yeorobunnnn"
Suara nyaring terdengar dari balik pintu. Siapa lagi kalau bukan Lalisa Manoban si biang heboh seantero dunia. Belum saja dunia dibuat gempa oleh suaranya itu.
" Wah Chaeng kau sudah datang duluan ternyata"
Sapa jennie sambil mendudukkan pantatnya pada karpet bulu yang sengaja jisoo pasang di depan ruang tv. Ia paham kalau sahabatnya itu tidak akan betah hanya dengan duduk di sofa.
"Kalian datang bersama?"
"Hmm Lisa menjemputku tadi"
"Yak lalisa itu makananku!! kau minta saja sana sama jisoo eonnie!!!"
Heran sekali melihat dua sahabat termuda mereka itu. Tingkahnya masih saja seperti anak kecil, jisoo dan jennie pun dibuat geleng geleng kepala dengan tingkah mereka. Perkara makanan saja mereka selalu ribut berakhirlah jisoo yang mengeluarkan semua cemilannya demin kedua adiknya itu.
"Berhentilah ribut, ini untukmu lisa. Aku juga punya banyak kalian makan saja"
"Ah eonnie memang yang terbaik tidak seperti si curut ini pelit sekali"
Sindir lisa yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari rose."Ayo cerita sesuatuuuu, kita sudah lama tidak bergosip bukan?"
"Ah iya rose bagaimana tadi kau sudah bertemu CEO tampan yang ku maksud?"
Jennie tampak antusias, tidak heran dia memang biangnya gosip. Sementara rose dia bingung akan menceritakan dari mana, tadi saja dia belum sempat menceritakan semuanya ke jisoo.
"Tadi aku sedang bercerita soal itu yakan rose?"
Tungkas jisoo sedikit menggoda. Bolehkah rose mencubit pipi jisoo sekarang? Menyebalkan sekali pikirnya.
"Jinjja? Woah bagaimana rose benar kan kataku dia tampan?"
Rose merotasikan matanya malas. Jika sudah begini mau bagaimana lagi mau tidak mau dia harus menceritakan semuanya catat! tanpa terlewat sedikitpun.
"Hhh baiklah akan kuceritakan tapi kalian tidak boleh menyanggah dulu sebelum aku selesai bercerita. Ingat!!!"
Ucapnya lagi yang diangguki semangat oleh ketiga sahabatnya.
Berakhirlah sekarang dia menceritakan semuanya. Semua mata tampak serius menyimak kata demi kata yang keluar dari mulut gadis pirang itu. Tak ada yang mengucapkan sepatah katapun sampai rose benar benar selesai dengan ceritanya. Jujur saja jennie sudah ingin meledak di tengah tengah cerita hanya saja ia menahannya agar rose tidak marah. Ia tau rose tak bermain main kalau dia marah ia tak akan melanjutkan ceritanya, jelas itu akan membuat jennie penasaran bukan main."WHATTT!!! jadi CEO tampan itu mantan pacarmu?"
Teriakan jennie pecah, sesuatu yang sangat luar biasa menurutnya.
CEO yang selama ini ia kagumi ternyata mantan kekasih sahabatnya sendiri. Sekarang ia berfikir untuk meminta rose agar dia mendapat tandatangan dari mantannya itu, jelas saja dia ngefans berat.