Married With You [Yumji][🍁]

Bab 3

Hari yang mereka berdua inginkan tidak pernah datang, akhirnya datang. Hari ini adalah hari dimana yuju dan yewon akan menikah. Sementara dalam persiapan pernikahan mereka hanya yewon satu-satunya yang muncul dan membantu orang tuanya tentang pernikahan. Ini tidak seperti yewon ingin menikah, itu karena dia harus melakukan ini. Dia tahu dia tidak punya pilihan lain. Sementara yuju? Dia hanya mengabaikannya dan sengaja menyibukkan diri dengan pekerjaan. Dalam beberapa minggu ini yuju dan yewon tidak pernah berbicara satu sama lain. Bahkan ketika mereka memiliki nomor telepon satu sama lain, tetapi mereka tidak pernah mengirim pesan atau menelepon satu sama lain!

Yuju sudah memakai jas hitamnya (sunrise performance suit) dengan bantuan eunha.

"Senyumlah sedikit yuju-ah" ucap eunha yang melihat wajah masam yuju sejak awal mereka memasuki ruangan.

"Senyum katamu? Kenapa kamu ingin aku tersenyum ketika aku harus menikah dengan orang asing!" kata yuju dengan marah.

"Tenanglah bodoh!" eunha memukul kepala yuju dengan ringan.

"Umji bukan orang asing yuju. Aku mengenalnya, dia adalah adik perempuan sowon unnie. Dia orang yang baik!" kata eunha.

Eunha benar-benar terkejut ketika dia mengetahui bahwa sahabatnya akan menikah dengan saudara perempuan pacarnya, Yewon, atau sering dipanggil dengan nama Umji. Tapi bagi yuju, dia lebih terkejut mengetahui bahwa umji adalah adik perempuan sowon karena itu berarti eunha akan menjadi kakak iparnya!

"Dia bukan orang asing bagimu! Tapi bagiku dia adalah orang asing!" kata yuju lagi.

"Yak! Jangan keras kepala! Aku juga tidak percaya kamu akan segera menjadi adik iparku yuju-ah" kata eunha dengan senyum nakalnya.

Yuju memutar bola matanya. 'Sungguh sial!', pikir yuju. Meski yuju dan eunha seperti saudara kandung tapi terkadang yuju sangat membenci eunha karena keterusterangan kata-katanya.

"Tapi aku ingin memperingatkanmu, choi yuna! Jika kau sampai menyakiti Umji, aku pasti akan membunuhmu!" kata eunha tiba-tiba menjadi serius. Yuju yang merasa aneh dengan eunha yang memperingatkannya ingin bertanya pada eunha, mengapa? Tapi dia dipotong oleh ibunya yang memanggilnya untuk bersiap-siap.

"Sudah waktunya. Sekarang ayo pergi, semua orang sudah menunggumu" eunha menyeret yuju keluar dari kamar.

Sekarang yuju dan umji ada didepan pendeta. Keduanya kesulitan untuk mengatakan 'ya'. Mereka berdua tahu begitu mereka mengatakan ya, mereka harus mengambil tanggung jawab besar pada mereka.

Setelah mereka membuat janji di depan pendeta dan tamu. Banyak orang datang kepada mereka untuk memberi selamat kepada pasangan yang baru menikah. Keduanya hanya memasang senyum palsu.

"Selamat untuk cucuku!" kata kakek yuju dan kakek yewon dengan penuh semangat. Umji hanya tersenyum dan menggumamkan terima kasih sementara yuju hanya memberi mereka senyuman palsu.

"Kami tidak sabar untuk memiliki cucu!" kata Mr. Choi dan Mr. Kim. Wajah yuju sedikit memerah, sementara Umji yang masih tidak tahu bahwa yuju adalah seorang interseks hanya memberinya tatapan bingung.

'Kenapa kita bisa memberi mereka cucu padahal kita berdua adalah wanita?' pikir umji.

"Yuju-ah!" teriak seorang wanita pendek dari jauh dengan seorang wanita tinggi di sampingnya. Itu eunha dan pacarnya, sowon.

"Selamat yuju-ah. Aku tidak percaya kamu akan menikah sebelum aku" kata eunha dengan cemberutnya. Yuju memutar bola matanya.

"Lalu segeralah minta sowon unnie untuk melamarmu" kata yuju menggoda sowon.

"Itu ide bagus! Kapan kamu ingin melamarku sowonnie?" tanya eunha dengan mata memohon.

"10 juta tahun dari sekarang" kata sowon. Eunha cemberut mendengar jawaban sowon. Umji dan yuju hanya menertawakan eunha.

"Yuju, umji selamat atas pernikahan kalian berdua" ucap sowon. Yuju hanya memberinya senyuman sementara umji pergi memeluk kakaknya. Umji memeluk kakaknya dengan erat. Sowon juga tahu bahwa pernikahan ini adalah perjodohan. Dia merasa kasihan pada adiknya bahwa dia harus melalui semua ini. Awalnya kakek mereka ingin sowon menikah dengan yuju tetapi sowon mengatakan kepada mereka bahwa dia sudah punya pacar dan dia tidak akan putus dengan eunha. Jadi mereka berubah dari rencana A ke rencana B yang dimana Umji adalah rencana B mereka. Setelah beberapa saat, umji pun melepaskan pelukannya, dan sowon mengalihkan pandangannya ke yuju.

"Yuju bolehkah aku berbicara denganmu?" kata sowon. Yuju menganggukkan kepalanya dan mengikuti sowon. Sowon memilih tempat dimana tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Aku tahu kamu membenci pernikahan ini dan aku yakin kamu juga membenci adikku..." kata sowon serius. Yuju merasa sulit menelan ludahnya karena suara dingin Sowon

"Tapi aku mohon jangan sakiti yewon. Dia juga korban dalam situasi ini" kata sowon.

"Aku tidak bisa berjanji bahwa aku tidak akan menyakitinya.." yuju berhenti berbicara ketika dia melihat wajah sowon terlihat menakutkan seperti dia ingin membunuh yuju sekarang.

"Aku tidak bermaksud secara fisik" ucap yuju cepat.

"Aku mungkin menyakitinya dengan kata-kataku tapi aku tidak akan pernah menyakitinya secara fisik" kata yuju jujur. Dia mendengar sowon menghela nafas panjang

"Cobalah untuk mencintainya yuju-ah. Tolong jangan sakiti dia secara fisik atau mental. Dia tampak kuat diluar tapi dia rapuh didalam" kata sowon. Kini raut wajah Sowon berubah menjadi sedih. Yuju menjadi lebih curiga dengan kata-kata yang lebih tua. Eunha pertama memperingatkannya dan sekarang sowon.

"Jika kamu tidak keberatan aku bertanya padamu.. Apakah sesuatu terjadi pada umji sebelumnya?" yuju dengan hati-hati. Sowon menghela napas lagi.

"Yewon pernah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Daniel (nama acak)." kata sowon. Yuju kaget dengan berita itu. Dia pikir umji tidak pernah berkencan dengan siapapun sebelumnya.

"Kami pikir pacarnya orang baik, tapi.. heck! Tidak!! Dia selalu melecehkan umji ketika dia punya masalah. Dia mengancam Umji seperti meninju tas, tembok, dan lainnya. Sampai suatu hari umji meminta putus karena dia tidak tahan dengan perilakunya, tetapi dia melakukan sesuatu tak terduga padanya..." sowon terlihat seperti dia mengalami kesulitan untuk melanjutkan.

"A-apa yang terjadi padanya?" tanya yuju penasaran.

"Dia...dia mencoba memperkosa Umji.." yuju terengah-engah, saat tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak lebih cepat karena marah. Dia juga tidak mengerti mengapa dia bereaksi seperti itu.

"Lalu apa yang terjadi?" yuju bertanya dengan marah.

"Untungnya umji mengambil vas di dekatnya dan dia memukul kepalanya dan lari darinya" kata sowon sedih. Yuju menghela nafas lega.

"Lalu bagaimana dengan bajingan itu?" tanya yuju. Sowon memperhatikan bahwa suara yuju penuh dengan kemarahan sekarang.

"Polisi sudah menangkapnya dan dia juga mendapatkan hukumannya" ucap sowon. Yuju menganggukkan kepalanya. Mereka terdiam beberapa saat sebelum yuju kembali berbicara.

"Kalau begitu itu sebabnya kamu memperingatkanku untuk tidak menyakiti umji?" yuju bertanya pada sowon dengan hati-hati. Sowon menganggukkan kepalanya.

"Bukan hanya itu. Ada alasan lain" ucap sowon. Yuju mengangkat alisnya.

"Alasan lain?" yuju bertanya dengan bodoh.

"Yah... Setelah kejadian itu umji mengalami depresi berat. Dia membenci pria. Setelah itu setiap kali ayah mendekatinya dia akan berteriak dan melempar barang. Jadi kami membawanya ke dokter psikologi. Butuh 2 tahun baginya untuk menjadi dirinya sendiri kembali"

"Dua tahun?" yuju bertanya.

"Yah... Dia membaik tahun lalu. Jadi tolong, meskipun kamu membencinya, tolong jangan sakiti dia dan perlahan-lahan cobalah untuk jatuh cinta padanya" kata sowon hampir memohon pada yuju.

"Aku akan mencoba yang terbaik sowon unnie" kata yuju. Sowon tersenyum kecil pada yuju.

"Ayo pergi, kita sudah lama meninggalkan mereka" sowon berjalan pergi diikuti oleh yuju di belakangnya. Dalam pikiran yuju dia merasa sangat rumit. Mendengar cerita masa lalu umji membuat yuju ingin melindungi yang lebih muda. Tapi jatuh cinta padanya? Bisakah yuju melakukannya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...