Bab 4

344 46 0
                                    

Sore harinya setelah pernikahan, yuju dan umji pergi ke rumah baru mereka yang diberikan oleh orang tua mereka sebagai hadiah. Di dalam mobil umji tertidur, sementara itu, yuju mengemudikan mobil dalam diam. Terkadang dia mencuri curi pandang pada yang lebih muda.

Ketika mereka tiba, yuju berkelahi dengan dirinya sendiri apakah dia harus membangunkan umji atau dia hanya membawa umji masuk ke dalam rumah.

"Aish! Baik akan menggendongnya" ucap yuju. Yuju hendak meletakkan tangannya di leher umji, tapi tiba-tiba yang lebih muda membuka matanya. Hal itu membuat yuju kaget dan dia dengan cepat ingin menjauhkan diri dari umji tapi sialnya kepala yuju membentur pintu mobil yang membuatnya mengerang kesakitan. Umji yang baru setengah sadar hanya menatap yuju dengan bingung sebelum dia memutuskan untuk membantu gadis malang itu.

"Unnie kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?" tanya umji. Yuju yang merasa malu tidak menjawab pertanyaan umji dan dia pergi begitu saja dari hadapan umji untuk masuk ke dalam rumah. Umji dengan cepat mengikuti yuju. Ketika mereka berdua di rumah, mereka terkesiap. Ini bukan hanya rumah biasa, tapi ini adalah rumah besar nan mewah!

'Hanya kita berdua yang tinggal disini, mengapa mereka membelikan kita rumah sebesar ini?' pikir yuju.

Yuju menatap umji dan melihat yang lebih muda terpesona oleh dekorasinya. Dekorasi rumah memiliki campuran Amerika dengan gaya Korea. Ini kombinasi yang aneh tapi tetap saja, hasilnya sangat indah. Memiliki kolam renang, perpustakaan, ruang kantor, ruang bermain dan 13 kamar. Yuju dan umji sangat kagum dengan rumah itu, tapi yang mengganggu yuju adalah kuncinya. Mr. choi hanya memberi yuju dua kunci, satu adalah kunci rumah dan yang lainnya adalah kunci kamar mereka. Dimana kunci 12 kamar lainnya?

'Tidak! Jangan bilang ayah sengaja hanya memberikan dua kunci untukku agar aku tidak tidur di kamar yang berbeda dengan umji?!' pikir yuju. Pikiran Yuju pun terganggu, ketika seorang pria paruh baya mendatangi mereka.

"Nyonya choi dan nyonya kim, saya dennis (nama acak) seorang kepala pelayan di rumah ini dan juga kepala pelayan untuk kalian berdua. Tolong ikuti saya, saya akan menunjukkan kamar anda" kata dennis. Keduanya mengikuti dennis dengan tenang. Ketika mereka tiba di kamar, dennis membuka pintu dan sekali lagi mereka terpesona dengan dekorasinya.

"Apakah kalian berdua ingin makan malam?" tanya dennis tapi yuju dan umji menggelengkan kepala.

"Kamu bisa memanggilku dan para butler atau maid lainnya jika kamu menginginkan sesuatu" kata dennis. Saat dennis hendak keluar dari kamar yuju menghentikannya.

"Tunggu ahjussi!"

"Ya nyonya choi?"

"Uhmm... dimana kunci kamar yang lain?" tanya yuju. Umji hanya menatap yuju dengan bingung.

"Kunci kamar?.....ouh kunci kamar yang lain saya yang pegang nyonya" ucap dennis.

"Ouh... Jadi bisakah kau memberiku kunci kamar lainnya?" kata yuju.

"Maaf, nyonya choi. Tuan choi katakan bahwa saya tidak boleh memberikan kunci kamar lain" kata dennis. Mata Yuju menjadi lebar. Pikirnya benar, ayahnya sudah memprediksi bahwa yuju ingin tidur terpisah dengan umji.

"Huuhhh.. Baiklah. Terima kasih. Kamu bisa pergi sekarang." dengan itu dennis keluar dari kamar. Yuju menutup pintu dan menguncinya. Dia pergi untuk memeriksa lemari dan itu sudah memiliki pakaian di dalamnya. Dia mulai menanggalkan semua pakaiannya dan pergi ke kamar mandi. Yuju benar-benar lupa bahwa dia tidak sendirian di kamar. Umji yang melihat yuju perlahan membuka baju dengan cepat berbalik. Wajahnya menjadi merah dan jantungnya berdetak lebih cepat. Ini adalah pertama kalinya dia melihat seorang wanita telanjang. Tapi umji menemukan sesuatu yang aneh tentang yuju, tapi dia menepisnya. Dia hanya berpikir bahwa itu hanya halusinasinya sendiri karena sekarang dia lelah.

Sementara yuju mandi, umji mengumpulkan pakaian yang ada di lantai dan memasukkannya ke dalam keranjang untuk pakaian kotor. Umji juga mulai menanggalkan pakaiannya dan sekarang dia pergi hanya dengan pakaian dalam. Ketika umji ingin melepas celana dalamnya, dia dikejutkan oleh teriakan seseorang di belakangnya, dia dengan cepat menoleh ke sumber suara itu berasal, yang dimana yuju lah adalah pemiliknya. Yuju baru saja selesai mandi dan ingin mengambil pakaiannya untuk dipakai kemudian dia sadar bahwa dia lupa tentang umji, dan sekarang dia melihat umji yang hampir telanjang! "K-kenapa kamu hanya memakai pakaian dalam!" teriak yuju. Umji dengan cepat mengambil handuk dan membungkusnya di tubuhnya.

"Aku mau ma-mandi" ucap umji tergagap dan ketakutan. Yuju menyadari bahwa mulai sekarang mereka akan berbagi kamar.

"P-pergi dan mandi sekarang!" tegur yuju. Umji yang ketakutan dengan suara tinggi yuju segera masuk ke kamar mandi. Di kamar mandi umji menangis dalam diam. Dia menangis bukan karena yuju memarahinya, tapi karena yuju berteriak padanya. Itu membuat umji mengingat saat-saat mantan pacarnya berteriak di depan wajahnya sambil memukulinya. Tubuh Umji bergetar kuat, dia benar-benar merasa takut.

Sementara yuju? Ia masih berusaha menenangkan dirinya. Itu adalah pertama kalinya dia melihat tubuh telanjang wanita karena yuju tidak pernah berkencan dengan siapapun sebelumnya. Tiba-tiba seperti bola baru saja dilempar ke kepalanya. Yuju menyadari bahwa dia telah meninggikan suaranya untuk umji. Sowon telah memperingatkan yuju bahwa dia seharusnya tidak pernah mengangkat suaranya pada umji.

Yuju menunggu umji selesai mandi dan dia ingin meminta maaf tapi sudah hampir satu jam dan umji belum juga keluar. Yuju mulai merasa gelisah, dia mengetuk pintu beberapa kali tetapi tidak juga mendapat jawaban dari umji.

"Umji-ah apa kamu masih mandi?" tanya yuju. Yuju tidak mendapatkan jawaban, tetapi dia mendengar suara isak tangis dari dalam kamar mandi. Dia mulai panik dan mengetuk pintu lagi.

"Umji-ah buka pintunya, kalau tidak aku akan mendobrak pintunya!" kata yuju, tapi dia langsung mengutuk dirinya kembali.

'Bodoh! Kamu hanya akan membuatnya merasa lebih takut!' pikir yuju. Yuju mencoba membuka kenop pintu dan dia terkejut bahwa pintu itu tidak terkunci. Yuju dengan cepat membuka pintu dan dia menemukan umji yang masih duduk diam dalam bathtub. Dia memeluk lututnya dan membenamkan wajahnya ke lututnya. Pemandangan itu membuat yuju merasa lebih bersalah. Dia tidak tahu bahwa trauma umji seserius ini. Yuju dengan hati-hati mendekati umji dan dia menyentuh bahu umji.

"Umji-ah" yuju mencoba untuk mendapatkan perhatian umji tapi tiba-tiba umji mendorong tangan yuju dengan keras dan mulai berteriak padanya.

"TIDAK! TOLONG TINGGALKAN AKU SENDIRI!"

"INI MENYAKITKAN!"

"LEPASKAN! BIARKAN AKU PERGI!"

Umji terus mengulang kata yang sama berulang-ulang. Bahkan disaat yuju mencoba menyentuh umji lagi, umji akan mendorong tangan yuju dengan keras dan itu membuat yuju tidak tahu apa yang harus dia lakukan lagi. Melihat yang lebih muda dalam keadaan ini membuat hati yuju hancur berkeping-keping. Gara-gara si brengsek itu umji mendapat trauma serius dalam hidupnya. Untungnya kamarnya kedap suara dan orang lain di luar tidak bisa mendengarnya.

Yuju mencoba lagi menyentuh umji tapi hasilnya tetap sama, umji akan mendorong tangan yuju. Yuju mencoba lagi untuk yang kesekian kalinya tapi kali ini dengan kekuatan lebih dari sebelumnya. Yuju mencoba memeluk umji tapi kuku umji tidak sengaja menggores wajah yuju dan mengeluarkan sedikit darah. Tapi yuju mengabaikan rasa sakit itu, dan tetap mencoba memeluk umji untuk menenangkannya. Ketika yuju akhirnya memeluk umji, yuju memeluknya erat-erat dan membisikkan kata-kata menenangkan kepada umji.

"Shhh..shh.. tidak apa-apa, tidak apa-apa, aku disini, tidak ada yang bisa menyakitimu lagi yewon-ah" bisik yuju ke telinga umji. Dia membelai punggung umji untuk membuat yang lebih muda tenang.

"Tidak apa-apa, aku akan menjagamu mulai sekarang dan tidak ada yang bisa menyakitimu" yuju terus membisikkan hal yang sama sampai umji tertidur di pelukannya. Yuju memilih menggendong umji ala pengantin dan meletakkan umji di tempat tidur dengan hati-hati. Umji menggenggam tangan yuju dengan erat agar yuju tidak bisa kemana-mana. Yuju menatap wajah tidur umji dengan sedih.

"Maaf aku meninggikan suaraku padamu, aku tidak bermaksud begitu" ucap yuju pelan sebelum mencium kening umji. Setelah beberapa menit, yuju pun perlahan-lahan ikut tertidur disamping umji.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...

So sad...

Married With You [Yumji][🍁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang