Chapter 22 : Penjelasan Kekuatan Aura

99 22 2
                                    

Sudut pandang Heejin.

Entah sudah berapa lama aku tertidur, tapi saat aku membuka mataku aku sudah berada di atas sebuah ranjang. Tempat ini terlihat seperti ruang UKS tapi bedanya barang-barang medis di sini lebih lengkap.

Kulihat tak jauh dariku, Hyejoo sedang mengupas sebuah apel dengan tenang. Aku mencoba untuk membangunkan tubuhku untuk duduk di atas ranjang.

"Oh, Unnie sudah bangun?" Tanya Hyejoo spontan.

"Ah, begitulah. Memang aku tertidur berapa lama?"

"Mungkin sekitar satu setengah jam, mungkin."

"Satu setengah jam? Lama banget. Terus pertandingannya?"

"Kami menghentikan pertandingannya."

"Menghentikannya? Kenapa?"

"Apa unnie tidak ingat apapun?"

Aku mencoba mengingat lagi apa yang terjadi sebelumnya. Ingatan terakhir yang aku ingat adalah saat Hari mencoba memprovokasiku dengan mengejek Hyunjin, tapi aku tidak bisa mengingat apapun setelah itu.

Apa aku pingsan karena serangan terakhir dari Hari?

Kalau begitu, apa aku yang kalah?

Tapi Hyejoo bilang dia dan yang lain menghentikan pertandinganku, kalaupun aku terkena serangan tiba-tiba aku pasti akan ingat. Ditambah tubuhku tidak terluka sama sekali, jadi tidak mungkin kalau aku pingsan karena sebuah serangan fatal.

"Unnie, boleh aku tanya sesuatu..." tiba-tiba Hyejoo bertanya padaku sambil memberikan sepotong apel yang sudah dia kupas dan potong untukku.

"Ya?" kataku sambil meraih potongan apel itu dan mencoba memakannya.

"Apa unnie pernah belajar mengendalikan aura?"

"Aura?" aku kebingungan dengan apa yang dia katakan.

"Ya, aura. Apa unnie pernah melatihnya."

Aku tidak begitu mengerti dengan apa yang dia katakan tapi, "Aku tahu apa itu aura, tapi apa sesuatu seperti itu bisa dikendalikan?"

"Ja-jadi unnie, tidak tahu?"

"Tentu saja. Dan lagian, kenapa kamu terus panggil aku unnie? Apa aku lebih tua dari kamu?"

"Hah? Kenapa jadi kesana?"

Untuk sesaat Hyejoo tampak menyerah dengan yang aku katakan.

"Iya, unnie lebih tua satu tahun dariku."

Begitu, jadi dia dongsaeng ya? Aku tidak menyangka kalau aku akan bertemu dengan gadis yang lebih muda dariku di asosiasi Loona ini.

"Sudahlah, jangan bahas umur lagi. Yang lebih penting adalah masalah aura tadi. Apa unnie tahu apa itu aura?"

"Tentu saja. Bukannya itu warna yang menunjukan keadaan psikologis kita atau semacamnya."

"Y-ya, bisa dibilang seperti itu juga sih. Tapi yang kita bicarakan kali ini adalah aura untuk bertarung."

"Aura untuk bertarung?"

"Ya, seperti keinginan kuat untuk menang atau semacamnya."

"Keinginan untuk menang? Bukannya semua orang bertarung memang untuk menang?" Kembali memakan apel.

"Nggak, bukan kayak gitu. Maksudku ini... Haah, gimana jelasinnya ya? Apa aku harus mulai dari awal?"

"Saran yang bagus, aku juga ingin tahu lebih jelas." Apel ini enak, aku gak bohong.

"Baiklah, unnie tahu setiap penyihir punya sesuatu yang bernama mana? Mana adalah sebuah kekuatan alam yang masuk bersama oksigen kedalam tubuh dan para penyihir menggunakannya untuk merapalkan sihir mereka."

THE SAGA OF LOONAVERSE || LOONA OT 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang