"Akhinya... AKU MENEMUKANNYA!!!" Hyunjin berteriak dengan keras begitu dia dapat merasakan hawa keberadaan Heejin di suatu tempat.
Dia tidak peduli walaupun saat ini dia berada di atas ketinggian, rasa lega dan bahagia yang dia rasakan membuatnya lupa kalau dia harus mendarat terlebih dahulu.
Bruk!
Hyunjin terjatuh karena tidak sempat mendarat dengan benar.
"Sial, aku lupa." Keluhnya dengan wajah dan tubuh yang telah dipenuhi oleh debu. Selain itu dari salah satu hidungnya mengucur darah segar akibat benturan keras dengan lantai beton yang kini telah retak membuat sebuah kawah kecil. Walaupun begitu, dia masih bisa tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa.
Di sisi yang lain, Choerry terlihat masih kesakitan karena sebelumnya punggungnya di tabrak oleh batu yang besar. Dari balik topeng keramik-nya sudah agak retak Choerry menatap tajam ke arah Hyunjin. Dia tahu kalau kemungkinan dia bisa menang dari monster itu sangat kecil sekali, sebenarnya dari awal Choerry tahu itu dan dia hanya mencoba mengulur waktu sambil menunjukan sedikit kemampuannya.
Namun pada akhirnya Choerry malah sangat disudutkan oleh Hyunjin.
'Seandainya aku bisa menggunakan kemampuan Gerbang Dimensi-ku pasti aku tidak akan terlalu dipermalukan seperti ini.' Choerry mulai merasa menyesal, 'Lagipula apa yang sedang dilakukan oleh Jinsoul unnie. Apa ritualnya berhasil? Atau jangan-jangan...'
"Hey, Choerry! Apa sebaiknya kita sudahi saja permainan ini?" Tanya Hyunjin dengan senyuman lebar dibibirnya.
"Apa maksud, Unnie?"
"Aku sudah tahu keberadaan Heejin. Jadi sebaiknya kita sudahi ini dan segera buka portal itu lagi!"
"Hah? Apa maksud unnie? Mana mungkin aku mau!"
"Aku tahu, kau juga pasti punya alasan tertentu untuk tidak membuka gerbang itu. Padahal kalau dari awal kau menggunakan kemampuan portal aneh itu mungkin keadaanya akan sedikit berbeda."
'Ada apa dengannya? Kenapa dia tiba-tiba menjadi lebih ramah? Apa dia tahu kalau hanya aku yang bisa membuat gerbang portal itu? Atau mungkin kalau dia tahu kalau Heejin unnie baik-baik saja?' Choerry mencoba mencerna perilaku Hyunjin yang lebih lunak dari sebelumnya.
Sebelumnya, karena dalam keadaan kalut, Hyunjin menjadi lebih tidak tenang dan emosi. Namun saat gerbang portal Choerry terbuka, saat itu pula Hyunjin dapat merasakan keberadaan Heejin kembali dan membuatnya lebih tenang. Juga entah kenapa dia merasa kalau Heejin tidak dalam posisi yang berbahaya, jadi dia tidak terlalu khawatir.
"Jadi bagaimana? Apa kamu mau membukannya untukku?"
"Gak mau!" jawab Choerry ketus.
"Hah? Ada apa denganmu? Apa kamu dalam masa pembangkangan atau apa?"
"Kenapa unnie jadi marah?!"
"Habisnya kau tidak menurutiku!"
"Mana mau aku menuruti musuh dengan mudah seperti itu?!"
"Tunggu...," Hyunjin menyilangkan tangannya, "bukannya tadi kamu bilang hubungan kita sudah seperti saudara, kenapa sekarang kamu malah bersikap tidak koperatif seperti itu. Dasar aneh." Menggelengkan kepala.
"A-APA?! Bukannya unnie yang aneh sekarang?! Kenapa sikap unnie jadi sangat bersahabat? Apa unnie punya kepribadian ganda?"
"Mungkin saja. Pokoknya cepat bukakan portal itu untukku!"
Hyunjin masih saja memaksa Choerry untuk membukakan portal untuknya.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SAGA OF LOONAVERSE || LOONA OT 12
FanfictionHeejin bertemu dengan seorang gadis misterius yang berasal dari Dunia lain yang membantunya melawan Shadow yang akan menghancurkan Dunia. Bersama dengan sepuluh gadis lainnya mereka harus menghentikan kehancuran dunia dengan darah, keringat dan air...