Chapter 24 : Rival

93 24 0
                                    

Satu minggu sebelum penyerangan di Taipei.

Di sebuah ruangan pelatihan yang tenang, terlihat dua gadis sedang berada di tempat itu. Heejin saat ini sedang duduk bersila di tengah ruangan pelatihan itu sambil menutup kedua matanya. Di hadapannya Hyejoo juga melakukan hal yang sama.

Heejin terlihat kurang nyaman dan tubuhnya bergetar beberapa kali.

"Unnie, jangan sampai hilang konsentrasi!" Hyejoo memarahi Heejin karena kurang fokus.

"Apa? Aku super konsentrasi saat ini."

"Jangan bohong! Aku bisa merasakan aura Unnie."

"Kamu bisa merasakannya?"

"Ya, unnie juga sebenarnya bisa meraskan auraku juga kalau di unnie berkonsentasi."

"Benarkah?"

Heejin terihat mengerenyitkan dahinya dan berusaha untuk lebih berkonsentrasi meraskan energi di sekelilingnya. Pada awalnya dia hanya meraskan energi aura yang berputar di sekujur tubuhnya namun makin lama dia merasakan aura lain di sekitarnya. Itu bukanlah aura miliknya, karena yang dia rasakan lebih hangat dari aura yang dia miliki.

"Apa sensasi hangat ini adalah auramu?"

Hyejoo tidak menjawab tapi Heejin merasa semakin dia berkonsentrasi merasakan aura itu, aura itu malah makin menyeskan seakan memenuhi seisi ruangan. Heejin terkejut karena aura Hyejoo yang membeludak seperti itu.

'Aku harus bisa menandinginya!' ucap Heejin dalam hati. Lalu dengan konsentrasi penuh yang diajarkan oleh Hyejoo, Heejin mulai mengeluarkan auranya dengan brutal.

Hyejoo yang merasakan Heejin mengeluarkan seluruh auranya juga malah ikut mengeluarkan seluruh auranya. Aura mereka kini memenuhi ruangan itu dan keduanya yang kini dapat meraskan aura itu makin menjadi-jadi mengeluarkan aura mereka.

Mereka bersaing sampai...

"Wow, apa-apaan ini? Apa kalian mencoba menghancurkan gedung ini dengan aura kalian?"

Heejin dan Hyejoo membuka mata mereka bersamaan. Tak jauh dari mereka berdiri Letnan Jinny sambil bertolak pinggang dan di belakangnya Sooyeong tampak bersembunyi ketakutan.

"Wah apa yang terjadi dengan ruangan ini?!" Itulah ekpresi pertama yang dikeluarkan Heejin.

Tentu saja dia terkejut karena hampir sebagian sudut di ruangan yang berlapis besi ini meleleh dan penyok tanpa sebab.

"Kalian dengan sengaja membenturkan aura kalian, tentu saja ruangan yang dispesifikasi untuk meredam kekuatan sihir ini akan terkena dampak yang besar!"

Letnan Jinny memarahi mereka.

"Kamun juga Hyeejo! Bukannya kamu tidak diperbolehkan mengeluarkan aura di atas batas yang ditentukan!"

"Maafkan aku." Jawab Hyejoo.

"Sudahlah, lain kali jangan di ulangi lagi! Kalian ngerti?"

"Ya!" Heejin dan Hyejoo menjawabnya secara bersama-sama.

"Bersihkan diri kalian, lalu setelah itu bereskan kekacauan ini!"

Heejin yang mendengar itu hanya bisa berkomentar, "Bagaimana cara kita membereskani ruangan ini? Sudah terlanjur hancur."

"Itu masalah kalian! Siapa suruh mengunakan kekuatan aura sebesar itu? Pake acara ditabrakin segala lagi."

"Maafkan kami!" Kali ini Heejin dan Hyejoo berkata hampir bersamaan.

Setelah dimarahi oleh Letnan Jinny, Heejin dan Hyejoo mulai bersiap untuk keluar dari ruangan itu. Mereka keluar dengam langkah berat. Mereka tidak menyangka kalau mereka akan kena semprot oleh Jinny.

THE SAGA OF LOONAVERSE || LOONA OT 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang