THE SAGA OF LOONAVERSE || LOONA OT 12

Chapter 36 : Saudari

"Ti-tidak mugkin..., kenapa dia masih hidup...?" Hyunjin yang syok langsung bersimpuh di lantai sambil menutup mulutnya tidak percaya.

Heejin yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hanya bisa menatap kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa. Dia menyimpulkan kalau ada hubungan yang tidak terlalu baik antara tiga orang yang berada di area yang sama dengannya ini.

'Apa mereka sudah saling mengenal?'

Heejin hanya bisa berspekulasi saat ini, karena benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.

"Hey, Hyunjin! Siapa sebenarnya Choerry itu, kenapa kamu terlihat sangat terkejut seperti itu?"

"..." Hyunjin tidak menjawab dan masih terlihat terkejut.

"Hyunjin jawab aku! Sebenarnya apa yang terjadi saat ini?"

Hyunjin masih tidak bisa menjawab, hanya air mata yang mulai mengalir di pipinya.

"Sepertinya dia terlalu terkejut untuk mengetahui kenyataannya." Jinsoul berkomentar dengan tenang.

"Kenyataan?"

"Dia dan aku sebenarnya berasal dari Timeline yang sama."

"Timeline? Sebenarnya apa yang..."

"Kau tidak harus mengerti, poinnya adalah kami saling mengenal. Aku, Hyunjin dan Gadis ini."

"Kalau begitu, kau juga mengenal Kim Lip Unnie?"

"Ya, mungkin bisa dibilang seperti itu."

'Sebenar-nya ada berapa banyak orang berasal dari dunia lain itu? Kenapa banyak sekali?' Heejin berkata dalam hatinya.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara kalian semua?"

"Hubungan? Kalau bisa kubilang, tidak terlalu baik."

"Huh? Apa maksudmu kalian tidak akur? Tapi kenapa?"

"Karena aku tidak terlalu menyukai Kim Lip dan dia." Menunjuk ke arah Hyunjin dengan tatapan matanya. "Terutama apa yang mereka lakukan pada gadis ini."

"Memang apa yang terjadi?"

"Kau ingin tahu? Kenapa tidak tanyakan pada temanmu itu, itupun kalau dia mau berkata jujur."

"Apa kau bilang?"

"Sebelum bertanya tentang hubungan kami, apa kau tidak pernah bertanya alasan kenapa dia ada di sini? Atau mungkin kau pernah bertanya apa yang dia lakukan pada Timeline kami sebelumnya?"

"Apa maksudmu?"

"Maksudku, apa dia pernah bilang kenapa dia bisa berada di sini?"

"Benar juga, kamu belum pernah bilang kenapa kamu bisa terlempar ke dunia ini." Heejin mulai mempertanyakan Hyunjin.

"Sepertinya dia tidak jujur seperti biasanya." Jinsoul berkomentar dengan nada pedas, "Seorang pengkhiatan seperti rumput dipadang yang luas, mau seberapa kali kita mencabutnya, mereka akan tumbuh kembali."

"Apa kau sebenci itu pada Hyunjin?"

"Tidak juga, aku hanya menjelaskan padamu kalau sebaiknya kau jangan terlau percaya dengannya."

"Terus apa aku harus percaya padamu? Kau musuh, bagaimana aku bisa percaya denganmu? Bisa saja kau mencoba mengadu domba kami saat ini."

"Kau benar juga, seharusnya aku tidak berkata seperti itu. Tapi asal kau tahu, musuh yang jujur selalu lebih baik dari pada teman yang berbohong."

Heejin mulai geram dan mulai menyadari kalau sedari tadi Jinsoul mencoba untuk membuang waktunya. Mau apapun yang terjadi, yang lebih penting saat ini adalah mengalahkan mereka dan cepat-cepat menyusul Haseul. Dia tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan penjelasan dari Jinsoul ataupun penyangkalan dari Hyunjin.