Chapter 30 : Jinsoul

103 19 0
                                    

Sudut pandang Heejin.

"Aku tidak menyangka kalau kali ini Choerry melakukan hal dengan baik."

Seorang gadis berambut pirang panjang dengan gaun berwarna biru tua muncul dari platform yang lebih tinggi dari tempat ku berdiri. Aku tidak bisa meng-konfirmasi siapa itu karena gadis pirang itu juga mengenakan topeng yang sama dengan si gadis ungu yang sebelumnya menyeret ku ke tempat aneh ini.

Yang bisa ku ketahui dari tempat ini hanyalah kegelapan tak berujung sejauh mataku memandang, tapi anehnya aku melihat keadaan sekelilingku dengan sangat baik walaupun aku tidak menemukan benda untuk menerangi tempat ini. Selain itu tempat aku berpijak adalah sebuah kotak kubus berwarna - mungkin - ungu dan jumlahnya hampir tak bisa ku hitung. Mereka seakan mengambang di atas udara dan beberapa bahkan saling bertumpukan satu-sama lain.

"?!"

Perasaan macam apa ini? Mau sebanyak apa-pun aku melihat gadis itu, perasaan tak enaknya tetap tidak hilang. Aku merasa kalau gadis yang ada di hadapanku ini akan melakukan sesuatu yang buruk.

Tunggu, matanya...

Aku melihat sebuah cahaya biru aneh dari mata kiri gadis itu. Cahaya itu terlihat seperti sebuah garis yang melengkung setengah lingkaran dan cahaya itu benar-benar mengintimidasi.

Cring!

Sial, aku tidak bisa bergerak!

Tangan, kaki dan bahkan beberapa bagian tubuhku dililit oleh rantai yang kemungkinan dibuat olehnya. Namun walaupun aku bilang rantai, tapi aku merasa kalau benda yang melilit ku ini bukanlah besi atau bahan solid lainya, tetapi lebih berasa seperti air. Sensasi dingin dan basah yang kurasakan membuatku berpikir kalau aku dililit oleh sesuatu yang terbuat dari air atau kemungkinan juga dilumuri oleh cairan tertentu. Dari baunya aku tidak mencium bau yang terlalu mencolok seperti minyak atau bensin, tapi aku mencium bau yang lebih mirip seperti bau air hujan.

Apa ini? Terus bertanya-tanya benda apakah yang melilit ku ini.

"Percuma saja kau mencoba untuk melepaskan diri dari rantai air-ku. Sekali terkena sihir itu kau akan tidak bisa bergerak selama satu jam sampai sihirnya menghilang atau aku sendiri yang membatalkan sihirnya." Gadis itu kembali berkata.

Diperingati seperti itu aku malah semakin melawan dan berusaha untuk membebaskan satu tanganku saja agar lebih mudah bergerak. Namun saat aku kembali menatap matanya...

Zreng!

"?!" Apa itu? Sejak kapan dia?

Dia tiba-tiba saja berada di depan wajahku. Aku bahkan tidak sempat mengedip tapi dia sudah berpindah tempat di hadapanku. Apa dia sangat cepat Sampai mataku tidak bisa melihatnya?

Tapi kalau dia bergerak dengan cepat pasti ada jejak angin yang tertinggal, aku tidak meraskan apapun bahkan rambut dan gaun gadis itu tidak bergerak. Seakan gadis itu berpindah tempat tanpa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

"Bersabarlah sedikit, aku tidak akan menyakitimu." Dia berkata dengan nada yang terdengar cukup lambat dan aku sempat berpikir kalau dia sedang mengantuk atau sebagainya, tapi dari matanya menyiratkan sebuah keteguhan. Seakan dia harus melakukan sesuatu yang tidak bisa dia tunda lagi.

"Tenanglah di sana, aku tidak akan lama..."

Dia kemudian berbalik dan membungkuk lalu berjongkok untuk melakukan sesuatu pada lantai itu.

Sret! Sret! Clak!

Aku mendengar suara seperti seseorang sedang menulis di atas papan tulis hitam menggunakan kapur. Ternyata be benar, gadis itu sedang menggambar sebuah lingkaran yang sepertinya lingkaran sihir yang cukup besar. Aku tidak tahu apa yang di tulis olehnya tapi dalam lingkaran itu dia menuliskan beberapa huruf aneh yang baru aku lihat. Bahkan sistem translate otomatis ku juga seakan tak berguna.

THE SAGA OF LOONAVERSE || LOONA OT 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang