[ happy reading ! ]
"Aku gapapa kamu kasar yut, tapi jangan bunuh aku dengan trauma ku". Ujar taeyong dengan senyum pahit diwajah nya
"私を許して". Ujar yuta lagi lagi meminta maaf pada taeyong.
"Aku tau aku salah, aku berlebihan kaya anak kecil bahkan lebih kaya anak kecil aku daripada sepupu balita kamu. I know, tapi g seharusnya kamu bunuh aku pakai cara tadi". Taeyong tersenyum simpul setelah berkata seperti itu, lalu menghidangkan ramyeon yang baru matang tsb.
"Makan, kamu juga belum makan kan ? Aku bakal lebih dewasa sesuai yang kamu mau, aku g akan nyusahin kamu lagi dan semoga kamu bisa narik perkataan kamu tadi siang"
" 'aku nyesel janji sama Daddy kamu buat jaga kamu terus' , Itu kata yang paling bikin aku sakit hati. Kamu nyesel buat janji sama almarhum Daddy aku, aku harap kamu juga nyesel ngomong kaya gitu tadi siang". Ujar taeyong panjang lebar
Pria manis itu meneteskan air mata mengingat perkataan kasar yuta tadi siang, ia tak apa dikatai seperti anak kecil karena ia akui dirinya memang manja tapi yuta membawa kata ',daddy' itu membuat taeyong benar benar terluka mengingat Daddy nya yang yuta sebut itu telah meninggal 5 tahun yang lalu oleh karena itu sekarang ia yang menjalankan perusahaan keluarga Lee.
"Taeyongie~ aku ga sungguh sungguh ngomong gitu, maaf"
"Terlepas dari sungguh sungguh atau engga, itu bener bener nyinggung aku yuta". Taeyong membawa makanan nya menuju kamar, ia benar benar tak kuat menahan tangis nya. Sekali lagi, ia tak mau orang lain melihat kesedihan ny.
"Shit ! Taeyong pasti benci sama gw, yuta Lo bodoh banget"
---
Pagi pagi buta taeyong sudah rapi dengan setelah casual nya, ia berencana untuk berkeliling Korea sekarang mumpung tak ada jadwal sama sekali jadi ia bisa bebas seharian ini.
"Ah aku bener bener kangen Korea, ya ! Seharian ini aku bakal jalan jalan keliling Korea !". Girang taeyong sembari menatap wajah cantik nya.
Ah sangat tampan dan cantik pria ini, hanya dengan setelan casual saja sudah pasti memikat banyak orang.
"Let's go taeyong !". Gumam nya lalu kdluar kamar berbarengan dengan yuta yang juga keluar dari kamar nya.
"Taeyongie". Yang dipanggil langsung menoleh dengan wajah datar namun tidak terlalu datar
"Mau pergi kemana ?"
"Keliling komplek". Bohong taeyong namun tak berhasil membohongi yuta.
"Aku anter ya ? Kamu mau jalan jalan keliling Seoul kan ?"
"Ga makasi, aku bisa sendiri". Tolak taeyong mentah mentah lalu segera melarikan diri sebelum yuta memaksa ikut.
"Dia bener bener mau jadi dewasa ?"
"I think no". Jawab nya sendiri, apapun itu taeyong tak boleh seperti ini. Ia lebih suka taeyong yang manja, minta di gendong dan selalu mengekori kemanapun yuta pergi. Ia belum siap melepas taeyong.
[ --- ]
Taeyong tak henti henti nya tersenyum saat sampai di destinasi pertama nya, sungai Han. Ia akan berjalan pagi di sungai Han sembari menikmati udara segar.
Taeyong memakai masker nya saat ia hendak turun, ia masih trauma walaupun ia sudah bisa melawan nya tapi itu jika yuta meyakinkan nya dan berkata 'bahwa yuta akan menjaga nya'. Tapi seperti nya sekarang itu tak akan terjadi, yuta menyesal menjaga orang yang menyusahkan ini, mungkin hidup berdampingan dengan trauma nya juga tidak buruk.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE
Fanfiction❝ aku bukan dia dan dia bukan aku, kita beda dan mungkin kamu cuma sayang dia bukan aku dengan sifat asli ku ❞ Tindak kriminal, kekerasan secara fisik maupun mental, pelecehan, dan tindak kejahatan lain nya. Pantas kah orang seperti itu mendapatkan...