03:

19 14 0
                                    

Happy Reading para readers tercinta🍂


°°°

"dari mana aja sih,gue nungguin lo dari tadi" Harka bangkit dari duduknya dengan perasaan kesal,pasalnya sudah hampir setengah jam dia menunggu disini

Ingin Harka memaki sahabatnya ini tapi niatnya ia urungkan ketika melihat kondisi sahabatnya yang sangat kacau seperti ini,rambut basah,baju lusuh,dan jangan lupakan perban yang masih menempel dilehernya

"Ra lo pucet banget" Harka meraih tangan Nara dan membawanya duduk disebelah tempatnya duduk

"orang orang udah pulang,gue kira lo juga udah pulang tadi"

"Lo dari mana aja sih,Asih bilang lo tadi ke BK"

"Iya gue ke BK"

"kenapa lagi"

"Lea biasalah,dia gak mau hidup gue tenang" Nara menyandarkan kepalanya pada bahu Harka disampingnya,kepalanya terasa sakit kali ini

Harka dengan inisiatif nya membantu untuk memijat kepala Nara yang bersandar dipundaknya,jarang sekali anak ini berperilaku seperti ini. Apa mungkin masalahnya hari ini begitu berat. Entah lah Harka tidak ingin banyak bertanya karna Nara tipikal orang yang tidak suka jiga ditanya banyak Hal

"Udah,ayo pulang" Ajak harka pada Nara

"Hari ini Lo check up sama gue ya, bang Bayu lagi gabisa. Dia bilang Lo susah dihubungin tadi"

Nara Langsung membelalakan matanya,Harka bilang apa tadi? Check up?

iya kan dia bilang check up?

Hari ini?

Nara tidak mau jika harus check up hari ini, bisa bisa Nara akan terkena amukan dari kedua singa itu jika dia ketahuan jarang meminum obat

"Ka,hari ini gue capek banget jadi nanti aja check up nya"

"Kenapa lo,tumben lemes gitu"

"iya. gue lemes banget hari ini,makannya besok aja ya"

Mata Harka memicing menatap Nara. Ada yang aneh

"Gak. Kata bang bayu sekarang"

"huhhh bang bayu juga gak bakalan tau kalo lo gak ngasih tau"

"ya gue bakalan kasih tau bang bayu kalo lo gak mau check up"

Nara memutarkan bola matanya malas. Pengadu

"Ayo" Harka berdiri dari duduknya dengan tas yang dia sampirkan dipundaknya

"Ayo cepet, ngapain lo masih duduk" Harka menarik pelan tangan Nara agar dia berdiri

"Kaa besok aja ya" Rengek Nara

Ya allah kuatkan lah harka agar dia tetap pada pendiriannya

"Sekarang"

"Besok"

"Ngadi ngadi ni bocah" gerutu Harka pelan

Savior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang