17:

11 5 0
                                    

Happy Reading para readers tercinta💕

°°°


Nara berjalan ke tempat yang aldev tunjukan, badannya terasa lemas ditambah lagi dengan suara petir yang sangat membuatnya takut

"ruangannya masih sama" gumam Nara

Nara melirik aldev yang tengah berada di depan lokernya, entah apa yang ia lakukan disana. Nara memilih untuk duduk disalah satu kursi, dan mengambil ponselnya yang ia letakan di tas sekolahnya.

Ketika Nara menyalakan ponselnya, begitu banyak panggilan tidak terjawab dari Harka. Lebih dari 30 panggilan

Nara menekan ikon panggilan dan menekan salah satu nomor yang ada di ponsel tersebut

Panggilan terus saja berdering, sepertinya tidak ada tanda tanda penerima panggilan akan menjawab panggilannya

Ketika Nara akan menutup panggilannya, sebuah suara membuat Nara mengurungkan niat

"RA LO DIMANA?"

"Pelan pelan bisa gak?"

"oke sorry. sekarang bilang, lo dimana?"

"gue di sekolah, Harka"

"lo belum pulang?" terdengar nada khwatir dari Harka

"kejebak hujan, jadi gue belum pulang"

"gue jemput ke sana."

"lo sendiri?" Tanya Harka

Mendengar pertanyaan Harka, membuat Nara melirik Aldev sekilas

"Sama aldev"

Setelah mengatakan itu, tiba tiba saja ponselnya mati sehingga memutuskan panggilannya dengan Harka

"ck. gue gak bawa carger lagi."

Tanpa Nara sadari, Aldev mendengar semuanya. Aldev juga tau seberapa khawatirnya Harka saat ini dan begitu khawatirnya harka tentang Nara

Aldev mengambil hoodie berwarna hitam di dalam lokernya, dan membawanya kepada Nara

"pake, biar gak kedinginan"

Nara menerima hoodie yang disodorkan Aldev padanya dan memakainya untuk mengurangi rasa dingin pada tubuhnya

Aldev ikut duduk disamping Nara, dan berusaha untuk memulai obrolan

"Gue gak tau, harus berapa kali gue minta maaf sama lo. dan entah berapa kali gue udah minta maaf sama lo" Nara yang mendengar itu, tidak meresponnya

"Sorry. Gue telat sadar kalo gue udah salah nilai lo--" Aldev menjeda ucapannya

"gue salah karena nuduh lo" Lanjut Aldev dengan nada yang penuh penyesalan dan kepala yang tertunduk dalam

"Sorry atas semua kata kata yang udah lo dapat dari gue"

"gue emang gak pantas buat lo Ra, tapi gue berusaha buat jadi pantas ada disamping lo"

Savior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang